MALANG, KOMPAS.com - Limbah sampah rumah tangga berupa minyak jelantah kerap kali dibuang begitu saja tanpa adanya pengelolaan yang baik.
Namun di tangan Alexander Soegio (32) bersama rekan-rekannya, minyak goreng yang sudah tidak bisa dipakai dapat dijadikan sebagai biodiesel untuk bahan bakar dari perahu atau kapal nelayan.
Usahanya itu baru dirintis pada Agustus 2019 lalu dengan diberi nama Zerolim atau kepanjangan dari Zero Limbah. Pabrik pengolahan terletak di Jalan Perusahaan Raya Nomor 8, Bodosari, Tanjungtirto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.
Ide usaha tersebut berawal dari melihat permasalahan lingkungan yang ada memiliki peluang ekonomis jika dapat dikelola dengan baik.
Baca juga: Ikuti Program Inkubasi, Koperasi Ponpes Ini Berhasil jadi Pemasok di Pasar Modern
Pengelolaan minyak jelantah sebelumnya dilakukan oleh para mahasiswa dari salah satu perguruan tinggi negeri di Kota Malang yang mengikuti lomba kewirausahaan mahasiswa Indonesia.
"Selanjutnya, kita kembangkan karena memiliki potensi nilai ekonomis dengan cara perolehan minyak jelantahnya melalui digitalisasi bank sampah, sekaligus menekan pencemaran lingkungan," kata Alexander saat ditemui di Kota Malang, Jawa Timur pada Sabtu (28/5/2022).
Minyak jelantah diperoleh mulai dari skala rumah tangga, restoran, cafe, home industri hingga cafe yang kemudian dikelola dengan menerapkan prinsip ekonomi sirkular melalui pemberdayaan masyarakat.
Masyarakat dapat menyetorkan minyak jelantah di bank sampah Zerolim yang dilakukan secara online menggunakan aplikasi yang dapat diunduh di smartphone melalui Playstore atau Appstore.
Saat ini sudah ada 1.500 pengguna aktif dari 5.000 pengunduh yang memanfaatkan layanan aplikasi tersebut.
Setelahnya, pengguna terlebih dahulu mendaftar dengan login menggunakan nomor HP dan memasukkan kata sandi. Selanjutnya atur lokasi penjemputan melalui menu penjemputan dan kemudian tekan konfirmasi Pahlawan untuk mencari pengantar disekitar wilayah tersebut.
"Setelah melalui proses tersebut, nantinya akan ada Pahlawan atau orang-orang yang bertugas mengambil minyak jelantah ke rumah-rumah, home industri dan lain sebagainya. Kemudian, minyak jelantah akan terlebih dahulu ditimbang beratnya sebelum disetorkan," katanya.
Dikatakannya, dengan adanya Pahlawan juga diharapkan dapat mengurangi angka pengangguran karena terbukanya lapangan kerja baru.
Mereka setiap bulannya masing-masing dapat memiliki penghasilan hingga Rp 5.000.000 menyesuaikan dari orderan yang didapatkan dalam pengambilan minyak jelantah.
Baca juga: Persaingan Bisnis, Positif atau Negatif?
Sedangkan saat ini pihaknya telah memiliki mitra sebanyak 40 orang yang menjadi Pahlawan.
"Untuk mitra kami yang menjadi Pahlawan jumlahnya memang masih sedikit ada 40 orang, tetapi ke depan target kita setiap RW di Malang Raya ini ada Pahlawan," katanya.