Lebih lanjut, untuk pengguna aplikasi yang menjual minyak jelantah setiap satu kilogram mendapatkan 3000 poin. Dari poin tersebut bisa ditukarkan dalam bentuk uang tunai melalui rekening. Selain itu, juga bisa dirupakan dalam bentuk saldo e-money untuk ditukarkan di merchant terdekat.
Rata-rata, dalam waktu sebulan, Zerolim bisa menampung jelantah hingga 20 ton per bulan. Dari jumlah tersebut, sebanyak 30 persen bisa diolah menjadi biodiesel.
Zerolim juga tidak mempihakketigakan dalam pengelolaan minyak jelantah yang ada.
"Kami sendiri yang mengelola, kemudian hasil produknya kita pasarkan ke nelayan pesisir di Jawa Timur sebagai bahan bakar penggerak kapal atau perahu, kemudian juga kita ekspor ke beberapa negara," katanya.
Adanya polemik mahalnya harga minyak goreng berpengaruh terhadap usahanya itu. Alexander mengatakan ada penurunan hingga 50 persen penerimaan minyak jelantah dari masyarakat.
Meski begitu, pihaknya telah berusaha mengedukasi masyarakat terkait penggunaan minyak goreng yang berlebihan dapat memicu kanker.
"Kami pernah menanyakan ke beberapa user kami yang tadinya rutin menyetorkan minyak jelantah kok waktunya jadi lama, katanya masih dipakai belum dibuang," katanya.
Di sisi lain, usaha yang dilakukan Alexander bersama rekan-rekannya juga mendapat apresiasi dari Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak pada akhir tahun 2021 lalu.
Menurutnya, Emil sangat mendukung kegiatan dari Zerolim dan akan mendorong pemerintah daerah kota serta kabupaten untuk bisa bekerjasama dengan pihaknya.
Sedangkan saat ini, selain di Malang Raya, penggunaan aplikasi Zerolim juga bisa di wilayah Tulungagung dan Lamongan.
"Harapan beliau (Wagub Jatim) memang apa yang kami lakukan bisa diterapkan di seluruh daerah Jawa Timur, tetapi memang tidak mudah, kita akan terbuka ke semua pemerintah daerah yang ingin berkolaborasi untuk mewujudkan zero waste," ungkapnya.
Baca juga: Kisah Yusrizal, Belajar Membatik Lewat Youtube hingga Kini Beromset Rp20 Juta
Selain itu, pada tahun 2021 lalu, Zerolim pernah mendapat apresiasi dari Kemenparekraf dalam kegiatan Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2021 di Jakarta, Desember 2021 lalu dengan penghargaan sebagai karya ekonomi kreatif terbaik satu 2021.
Bahkan Zerolim tercatat menjadi salah satu dari 16 kreasi anak bangsa yang berasal dari seluruh Indonesia berhasil masuk final.
"Kami bersaing dengan ribuan karya kreatif dan inovasi dari seluruh Indonesia melalui kurasi hingga tanya jawab dan Zerolim mendapat sertifikat finalis terbaik dalam AKI 2021," katanya.
Pria lulusan University of Colorado USA itu mengatakan, meski usaha tersebut telah berbadan hukum dengan PT Zerolim Tekno Lestari tetapi masih skala UKM (Usaha Kecil dan Menengah) dan terus melakukan pengembangan.
Kini, Zerolim juga memperluas kegiatan pengelolaan limbah dengan menerima sampah botol plastik yang kemudian didaur ulang. Kegiatan itu baru berjalan sekitar satu bulan ini dengan menggandeng lima bank sampah konvensional di Malang Raya.
"Kami bukan bermaksud mengambil nasabah bank sampah konvensional ke kami, tapi justru membuka market baru karena di Zerolim ada 5.000 pengunduh aplikasi kami, sehingga antara Zerolim dengan bank sampah konvensional bisa berkolaborasi," kata Komisaris PT Zerolim Tekno Lestari itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.