Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rena Arifah, Berhasil Olah Sampah Organik Kayu menjadi Arang Berkualitas

Kompas.com - 20/07/2022, 10:56 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

"Saya menyasar pemda karena alat ini per unitnya seharga Rp 100 juta. Dengan alat ini diharapkan para pemda bisa menyelesaikan persoalan sampah organik ini," jelasnya.

Hingga kini, Rena dan suaminya telah berhasil memproduksi 4 unit alat pengolahan. Di mana salah satu pemesannya adalah PT PLN (Persero). BUMN kelistrikan itu membeli alat buatan Rena untuk diberikan kepada kelompok UMKM agar bisa memproduksi sendiri arang dari sampah organik.

Wirausahawan Sosial

Dari usaha yang dijalankan tersebut, Rena dalam sehari setidaknya berhasil meraup omzet sebesar Rp 1 juta hanya dari penjualan arang. Di luar itu, dia juga dapat penghasilan dari penjualan asap cair, dan yang pasti penjualan alat pengolahan.

Produk arang merek Briket-Q yang diproduksi Rena telah dijual ke berbagai daerah. Bahkan, hotel-hotel di Medan telah menggunakan Briket-Q untuk memanggang daging serta BBQ.

"Di daerah-daerah seperti Kabanjahe dan Sidikalang, banyak penginapan yang menggunakan Briket-Q sebagai penghangat ruangan karena tidak menimbulkan abu," jelas Rena.

Namun yang lebih penting dari itu, inisiatif Rena mengolah sampah organik kayu menjadi briket arang telah mendorong munculnya kelompok-kelompok yang memproduksi arang briket dari sampah organik.

Baca juga: Flame Leather, UMKM Purworejo Olah Kulit Sapi hingga Beromzet Belasan Juta Rupiah

Rena bercerita bahwa setelah dia berhasil memproduksi arang tersebut, sejumlah kelompok masyarakat menjadi tertarik untuk belajar cara membuatnya. 

"Saya latih mereka secara gratis jika mereka mau datang ke rumah saya," kata Rena.

Selain itu, inisiatif mengolah sampah organik kayu ini juga membuat petugas kebersihan antusias untuk mengangkut sisa potongan kayu untuk kemudian dipotong-potong dan disetorkan ke Rena.

"Mereka para petugas dan honorer kebersihan itu saya kasih tambahan uang jika mau memotong-motong kayu sebagai bahan baku arang. Mereka menjadi bersemangat untuk memungut kayu-kayu sisa," ujarnya.

Apa yang telah dilakukan oleh Rena untuk mengolah sampah organik kayu menjadi briket, telah memberikan dampak yang bagi perbaikan ekonomi bagi masyarakat. Kelompok-kelompok yang membuat arang, mendapatkan tambahan penghasilan dari mengolah sampah kayu. 

Selain itu, inisiatif ini juga berhasil menyelesaikan persoalan sampah kayu yang selama bertahun-tahun tak terselesaikan di Kota Medan.    

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau