Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Olah Jeruk Kasturi jadi Sirup, Ibu Rumah Tangga di Medan Ini Nikmati Manisnya Cuan

Kompas.com - 25/07/2022, 17:20 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Untuk menjaga kualitas sirup yang diproduksi, dia mengambil bahan baku jeruk kasturi langsung dari petani dengan standar yang telah ditetapkannya. Dengan demikian, bahan baku yang diolah memiliki kualitas yang sama.

Perlahan tapi pasti, bisnis yang dijalankan mulai menampakkan hasil. Para pembeli datang untuk mendapatkan produk yang dibuat itu.

Tak lupa, dia membuat inovasi dengan memproduksi berbagai varian rasa. Selain  original, Ida juga mencoba membuat sirup dengan varian rasa somboy atau manisan dari China yang terbuat dari buah plum. Ini karena selama ini di Medan sudah lazim jeruk kasturi dikombinasikan dengan somboy.

Namun ada cerita yang menarik ketika dia mencoba mengajukan sertifikat halal dari MUI atas produk-produk yang dibuatnya itu.

Ida berkisah, dalam pengurusan izin halal, tim auditor dari LPOM MUI selalu melihat apakah bahan baku dan bahan tambahan yang digunakan sudah ada sertifikasi halal. Jika tidak ada, maka tim auditor tidak akan mengeluarkan fatwa halal.

"Termasuk bahan somboy yang menjadi bahan tambahan pada sirup kami, ternyata tidak ada yang memiliki label halal, sehingga kami harus mencari alternatif yang lain untuk cita rasa varian pengganti somboy," ungkap Ida.

Berangkat dari situ, dia memilih menghentikan produksi sirup varian somboy. Sebagai gantinya, Ida membuat sirup jeruk kasturi dengan varian kurma.

Justru dengan perubahan itulah, sirup buatan Ida semakin digemari, pasalnya konsumen banyak yang memilih membeli yang varian kurma.

Baca juga: 5 Jajanan Sekolah yang Bisa Jadi Ide Usaha di Rumah

"Hingga saat ini, varian rasa kurma ini yang menjadi best seller. Ini karena ternyata kurma juga dapat mengimbangi rasa asam yang dimiliki oleh jeruk kasturi," ungkapnya.

Dari usaha sirup ini, Ida setiap bulannya rata-rata berhasil menjual 300 botol @400 ml sirup jeruk kasturi. Di mana per botol dijual seharga Rp 65.000.

Penjualan produk ini pun sudah menjangkau berbagai kota di luar Sumut, seperti Bandung, Bogor, Jakarta, Surabaya, serta Pekanbaru.

Produk Turunan

Selain sirup dari sari jeruk kasturi, Ida Ermayeni juga memproduksi manisan yang terbuat dari kulit jeruk. Di mana, kulit yang dibuat sebagai manisan tersebut merupakan sisa dari produksi sirup.

"Benar-benar bermanfaat semuanya. Tak hanya jeruknya, tapi juga kulitnya," kata Ida.

Untuk produk manisan kulit jeruk ini, Ida mengemasnya dalam pastik ukuran 200 gram. Produk ini juga memberikan cuan kepada Ida karena peminat manisan dari kulit jeruk juga tidak sedikit.

Dari usaha mengolah jeruk kasturi yang asam inilah, Ida berhasil meraup keuntungan yang manis setiap bulannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau