Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lewat Kedai Kreatif Susu Kental Manis Frisian Flag, para Ibu dari Depok dan Bogor Kolaborasi Tingkatkan Keahlian

Kompas.com - 26/09/2022, 09:54 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - "Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh." Pepatah ini bisa diartikan bahwa bila kita bekerja sama atau berkolaborasi dapat membuahkan hasil lebih baik, dibanding bekerja sendiri.

Pepatah tersebut menjadi salah satu latar belakang lahirnya kelompok ibu-ibu, seperti D’Ketan dari Depok dan Tenda 7 Sprinkles dari Bogor.

Melalui program Kedai Kreatif Susu Kental Manis Frisian Flag: Bersama Majukan UMKM Indonesia, kedua kelompok itu dapat membuktikan bagaimana kerja sama, kolaborasi, kekompakan, dan inovasi, membuat mereka bisa mencapai kemandirian finansial.

Kelompok pertama, D’Ketan terdiri dari para peserta Dapur Ibu Bersama®, yang tinggal di wilayah Kota Depok, Jawa Barat (Jabar).

Untuk diketahui, Dapur Ibu Bersama merupakan bagian dari program Kedai Kreatif Susu Kental Manis Frisian Flag®: Bersama Majukan UMKM Indonesia.

Program tersebut adalah hasil kolaborasi antara PT Frisian Flag Indonesia (FFI) dan Komunitas Ibu Profesional.

Baca juga: Frisian Flag Indonesia dan Shopee Kumpulkan Donasi Rp 1.6 Miliar

Salah satu anggota D’Ketan, Ari Falatika Suheni mengatakan bahwa nama kelompoknya terinspirasi dari lokasi tempat tinggal anggota yang berada di satu kota yang berdekatan.

Nama D’Ketan, sebut dia, juga terinspirasi dari filosofi ketan yang lengket sebagai bahan utama pembuatan salah satu kuliner khas Depok, yaitu dodol.

“Kami ingin kelompok ini tetap lengket, kompak, dan selalu menjaga tali silaturahmi,” kata Ari Falatika dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Senin (26/9/2022).

Ari Falatika mengungkapkan, D’Ketan dikenal sebagai kelompok yang inovatif.

Sebelum ada berbagai acara bazar, kata dia, D’Ketan sudah menginisiasi projek Bersama Setenda.

Lewat projek itu, D’Ketan mempelajari produk di program Dapur Ibu Bersama untuk kemudian kulik dan mereka kembangkan. Contohnya, mereka mendesain resep kentang mustofa dengan tingkat kepedasan dari level 0 sampai 3.

Baca juga: Resep Donat Kentang Kayu Manis, Sajikan Bersama Teh atau Kopi

“Kunci rahasianya adalah kekompakan dan konsistensi mengadakan kegiatan bersama,” ucap Ari Falatika.

Produk dari kelompok D?Ketan asal Depok.DOK. Humas PT Frisian Flag Indonesia Produk dari kelompok D?Ketan asal Depok.

D’Ketan diketahui juga rutin mengadakan latihan memasak bersama. Contohnya, latihan membuat kentang mustofa, pie susu, pie buah, maupun sosis solo yang kulitnya tidak gampang pecah.

Dari latihan dan masak bersama itu, mereka membuat standarisasi sehingga pada praktiknya setiap menu yang dibuat secara individual memiliki standar yang sama.

Selain latihan, D’Ketan juga rutin mengadakan pertemuan secara daring, dan berbagi informasi bazaar. Penjualan dilakukan melalui Instagram maupun status WhatsApp tiap-tiap anggota atau di bazar-bazar.

Apabila ada pesanan, D’Ketan biasanya membagikan pekerjaan secara merata kepada para anggota.

“Kalau ada orderan, kami bagi rata. Seperti waktu itu kami mendapat pesanan 100 boks makanan ringan. Kami lalu bagi rata, siapa yang membuat sosis solo, pie, dan sebagainya. Termasuk hasil, kami lakukan bagi hasil. Sejauh ini penjualannya alhamdulilah. Lumayan!,” ujar Ari Falatika.

Baca juga: Cara Menggunakan Tanaman Bambu Rejeki untuk Feng Shui Baik

Meski rezeki kelompok tersebut mengalir, mereka juga tak menampik jika terdapat beberapa tantangan yang harus dihadapi.

Permasalahan itu seperti menyamakan persepsi dan menemukan jalan keluar dari pendapat yang berbeda-beda.

Halaman:

Terkini Lainnya

Suadesa Festival 2025 Dorong Perputaran Ekonomi di Desa Karangrejo hingga Rp3 Miliar

Suadesa Festival 2025 Dorong Perputaran Ekonomi di Desa Karangrejo hingga Rp3 Miliar

Program
Kembangkan Ruang Ekonomi Baru, PGN Gelar Suadesa Festival di Borobudur

Kembangkan Ruang Ekonomi Baru, PGN Gelar Suadesa Festival di Borobudur

Program
Dana Indonesia Berdayakan UMKM Perempuan dan Penyandang Disabilitas

Dana Indonesia Berdayakan UMKM Perempuan dan Penyandang Disabilitas

Program
Rendang Buya, UMK Binaan PTBA yang Siap Mendunia

Rendang Buya, UMK Binaan PTBA yang Siap Mendunia

Jagoan Lokal
Yayasan Astra bersama Pemerintah Dorong Transformasi IKM Lokal

Yayasan Astra bersama Pemerintah Dorong Transformasi IKM Lokal

Program
Dorong Rantai Pasok Berkelanjutan, Yayasan Astra Tingkatkan Kapasitas IKM Nasional

Dorong Rantai Pasok Berkelanjutan, Yayasan Astra Tingkatkan Kapasitas IKM Nasional

Program
Desa Binaan IPB University Ekspor 36 Ton Pinang

Desa Binaan IPB University Ekspor 36 Ton Pinang

Training
Tokopedia-TikTok Gaet Ibu-Ibu di Makassar Hasilkan Uang dari Rumah

Tokopedia-TikTok Gaet Ibu-Ibu di Makassar Hasilkan Uang dari Rumah

Program
Dukung Industri Kreatif di Daerah, Pemerintah Bakal Bentuk Dinas Ekraf

Dukung Industri Kreatif di Daerah, Pemerintah Bakal Bentuk Dinas Ekraf

Program
YBDA Dampingi 13.000 UMKM, Fokus ke Manajemen dan Akses Pasar

YBDA Dampingi 13.000 UMKM, Fokus ke Manajemen dan Akses Pasar

Program
Jurus Tokopedia Genjot UMKM, Jagokan Produk Lokal hingga Beri Diskon Konsumen

Jurus Tokopedia Genjot UMKM, Jagokan Produk Lokal hingga Beri Diskon Konsumen

Training
Kisah Kegigihan Buruh Tani asal Malang hingga Punya Toko Sembako

Kisah Kegigihan Buruh Tani asal Malang hingga Punya Toko Sembako

Program
LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

Program
25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

Jagoan Lokal
Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Jagoan Lokal
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau