Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Langkah Cerdas Agar Sukses Berjualan Online Makanan Basah

Kompas.com - 22/10/2022, 13:18 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

KOMPAS.com - Menjalankan bisnis makanan bisa menjadi pilihan tepat untuk kamu di tahun 2022 ini. Ada banyak jenis makanan yang diminati dan mudah dijual, beberapa bahkan bisa dibuat dengan mudah.

Jika menginginkan pangsa pasar yang lebih luas, melakukan penjualan online bisa menjadi pilihan yang cerdas. Cara yang satu ini akan membuat kamu lebih mudah menjangkau lebih banyak pelanggan sekaligus.

Tidak harus selalu menjual makanan kering yang tahan lama, berbagi makanan basah juga bisa saja dijual secara online.

Namun makanan basah seperti ini tentu membutuhkan sistem penjualan tersendiri, mengingat makanan ini tidak tahan lama. Jika dilakukan dengan cara yang tepat, bisnis ini juga bisa membawa banyak keuntungan untukmu.

Simak beberapa cara cerdas berikut ini, yang bisa kamu lakukan untuk menjalankan bisnis makanan basah online dengan sukses, seperti dilansir dari Cermati.com:

1. Gunakan sistem pre-order (PO)

Risiko kerusakan makanan merupakan salah satu tantangan terbesar dalam bisnis makanan basah. Hal ini berlaku untuk semua sistem penjualan, termasuk sistem penjualan online. Untuk menyiasati risiko yang satu ini, terapkan sistem PO dalam penjualan online yang kamu lakukan.

Selain menghindari risiko kerugian, cara yang satu ini juga akan menghindarkan penjual dari risiko penipuan.

Sistem PO akan memudahkan penjual untuk menyiapkan makanan hanya sesuai dengan pesanan yang masuk saja. Artinya, penjual tidak perlu membuat stok makanan terlebih dahulu, sehingga risiko kerusakan makanan tersebut bisa dihindari.

Sistem penjualan yang satu ini juga akan memungkinkan pebisnis tetap menjalankan usahanya, meski hanya memiliki modal yang kecil saja.

2. Cermati daya tahan makanan

Daya tahan makanan basah tentu akan berbeda dengan makanan kering lainnya dan ini menjadi poin penting ketika berjualan online. Kondisi makanan yang basah tentu membuat resiko makanan tersebut menjadi basi akan lebih besar.

Hal ini patut menjadi perhatian khusus bagi penjual, sebab tidak akan ada pembeli yang mau menerima makanan basi seperti ini.

Daya tahan makanan juga seringkali dipengaruhi oleh proses memasak dan juga kualitas bahan baku yang digunakan. Penting untuk selalu memperhatikan dan memastikan bahwa setiap makanan yang dikirim bisa diterima dalam kondisi yang baik oleh pelanggan.

Selain itu, perhatikan juga proses pengiriman makanan dan juga durasi pengirimannya dengan baik.

3. Pakai kemasan kedap udara

Proses pengemasan makanan juga tak kalah pentingnya dalam bisnis makanan basah online. Makanan basah tidak bisa dikemas dengan asal-asalan, sebab ini berarti akan membuat makanan rusak dan mudah basi.

Menggunakan kemasan makanan yang kedap udara merupakan salah satu cara terbaik untuk membuat makanan basah tetap awet. Kemasan seperti ini sudah banyak dijual, kamu bisa memilih yang paling tepat dan sesuai untuk setiap produk yang dijual.

Pengemasan kedap udara seperti ini juga akan membutuhkan alat khusus atau vakum, untuk memastikan makanan benar-benar dikemas baik. Jika menjual makanan basah yang tahan lama, jangan lupa untuk mencantumkan tanggal kadaluarsa pada masing-masing produk.

Selain itu, pilih kemasan yang tepat dengan desain yang unik, sehingga pelanggan lebih tertarik dan senang ketika menerima produk tersebut.

Baca juga: 7 Ide Makanan Fushion Unik yang Dijamin Laris Manis

4. Lakukan promosi di media sosial

Promosi menjadi poin penting dalam setiap bisnis, begitu juga dalam bisnis makanan online seperti ini. Kegiatan promosi yang tepat akan membuat bisnis bisa dikenal dengan cepat, sehingga angka penjualan juga bisa meningkat.

Melakukan kegiatan promosi melalui media sosial merupakan salah satu cara tepat untuk mendapatkan pelanggan. Promosikan bisnis ini dengan menggunakan kata-kata yang tepat dan bisa membuat orang tertarik untuk membeli.

Jangan lupa untuk menggunakan foto produk yang berkualitas baik, namun tetap menunjukkan produk yang sebenarnya. Hindari editan yang terlalu banyak pada foto, sebab ini bisa menjadi bumerang dan membuat pelanggan kecewa.

Jika memiliki biaya promosi yang cukup besar, kamu juga bisa menggunakan jasa selebgram atau influencer untuk memasarkan produk makanan tersebut.

Pilih selebgram ataupun influencer yang tepat dan sesuai untuk produk yang dipasarkan, agar target penjualan bisa dicapai dengan baik.

5. Manfaatkan jasa delivery makanan online

Untuk memaksimalkan penjualan, kamu juga bisa memanfaatkan aplikasi pengantaran makanan online. Ada beberapa aplikasi yang populer di tanah air dan kamu bisa memilih satu atau dua aplikasi yang berbeda sekaligus.

Pahami aturan dan kebijakan yang diterapkan oleh aplikasi delivery makanan ini, agar tidak sampai menimbulkan masalah atau kerugian di masa yang akan datang.

Bisnis makanan basah secara online menjadi salah satu pilihan tepat untuk dijalankan di awal tahun ini. Selain modalnya yang terjangkau, sistem penjualan seperti ini juga memungkinkan kamu mendapatkan banyak pelanggan dalam waktu cepat.

Segera rencanakan bisnismu sekarang juga, sebab bisnis makanan online saat ini sudah lebih mudah dan menjanjikan.

Artikel ini merupakan hasil kerja sama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau