JAKARTA, KOMPAS.com - Membangun sebuah bisnis memang tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Tapi, saat ini entrepreneur sudah bukan suatu profesi yang asing, bahkan telah menjadi tren di tengah masyarakat.
Semua orang bisa memulai bisnis sesuai dengan minat atau bidang yang digelutinya.
Baca juga: 5 Langkah Awal Membangun Bisnis Rumahan
Di tengah maraknya orang-orang yang mencoba menjadi entrepreneur, Lecturer Master of Management Universitas Ciputra, Eric Harianto menyampaikan, bahwa dibutuhkan pendampingan bagi para pelaku usaha untuk menjaga pola mindset mereka dalam berbisnis.
"Mereka mencari-cari, bagaimana caranya menghasilkan bisnis secara cepat. Banyak tantangan, banyak problem. Nah, maka pendampingan ini sangat diperlukan," tutur Eric saat acara Workshop Peningkatan Kapasitas Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) koperasi, usaha mikro, kecil, dan menengah (KUMKM) 2022, Senin (12/12/2022).
Namun, tidak hanya itu. Eric juga memaparkan 5E, yaitu 5 karakter yang perlu dimiliki oleh seorang entrepreneur dalam membangun sebuah usaha.
Enter button atau yang diistilahkan sebagai 'percikan api'. Seorang entrepreneur harus memiliki kemauan terlebih dahulu untuk terjun dan untuk memulai jenis usaha yang dipilihnya.
Mereka harus punya tujuan, semangat, dan keinginan kuat sejak awal, bahkan saat bisnis yang akan dirintis masih dalam bentuk pikiran atau rancangan.
Sebagai seorang entrepreneur, memiliki keinginan untuk terus mau belajar sangat diperlukan.
Banyak hal yang perlu kita gali secara ilmu dan praktiknya, baik dari orang yang lebih berpengalaman atau bahkan mencari ilmu tersebut secara mandiri. Dari sisi operasional atau pun sisi pelayanan.
Misalnya, dalam melakukan pelayanan, semakin baik jika Anda dan para pegawai (jika ada) dapat menguasai ilmu dasar bahasa Inggris. Terkadang, ada orang-orang yang malas untuk belajar bahasa karena merasa tidak perlu.
Padahal, kita tidak pernah tahu seberapa luas pasar untuk produk kita. Tidak harus ahli, tapi bisa menguasai bahasa dasar untuk bertransaksi sudah cukup.
Baca juga: Bepahkupi, Bisnis Kopi asal Jakarta yang sudah Mendunia
Saat merintis sebuah usaha, entrepreneur perlu memerhatikan dampak sosial yang dapat diberikan oleh bisnisnya.
Apakah usaha yang dirintis sudah bisa memberikan social impact yang cukup bagi orang-orang sekitar?
Misalnya, perhatikan orang-orang yang kurang mampu, atau bisa juga dilakukan dalam bentuk pemberdayaan masyarakat.
Ketika bisnis sudah berjalan lebih stabil, bukan tidak mungkin suatu saat Anda dapat membantu membuka lapangan pekerjaan bagi mereka yang membutuhkan.
Energy artinya seorang pengusaha harus selalu memiliki energi dan semangat untuk menjalankan bisnis.
Jika, yang merintis bisnis saja tidak memiliki semangat, maka tidak akan ada gunanya mendirikan sebuah bisnis. Hal ini juga akan berdampak bagi jalannya usaha ke depan.
Elaboration atau istilah lainnya adalah bermitra. Membangun koneksi satu dengan yang lain, baik konsumen atau orang-orang yang dapat membantu jalannya bisnis sangat penting.
Dengan elaborasi atau kemitraan, kita dapat mengetahui kebutuhan satu sama lain yang bisa berdampak secara langsung dan membantu jalannya bisnis.
Baca juga: 5 Tips Jitu Mengembangkan Bisnis Jajanan Tradisional Biar Untung
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.