Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Kunci Sukses Bisnis Barang Preloved secara Online

Kompas.com - 09/01/2023, 18:07 WIB
Gabriela Angelica,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjual barang preloved atau barang bekas memiliki peluang bisnis yang menjanjikan, bahkan trennya semakin berkembang seiring dengan kemajuan digital.

Dulu, menjual barang preloved identik dengan kegiatan garage sale, di mana barang-barang yang sudah tak terpakai dijual di suatu tempat, seperti bazaar.

Namun, kini kita sudah bisa melakukan bisnis barang preloved dengan lebih fleksibel karena kehadiran platform digital.

Kamu bisa membuka toko online di e-commerce atau menjualnya lewat akun media sosial. Dengan begitu, Anda bisa menjualnya satu per satu, tanpa harus menunggu barang-barang tak terpakai banyak terkumpul.

Baca juga: 4 Tips Menjalankan Bisnis UMKM yang Mampu Bertahan Sepanjang Masa

Lalu, bagaimana caranya menjual barang preloved secara online agar bisa menarik di mata konsumen dan sukses raih cuan? Berikut ini beberapa tipsnya yang dikutip dari beberapa sumber.

1. Tentukan Barang Apa Saja yang Ingin Dijual

Berbeda dengan garage sale atau menjual barang bekas secara langsung, saat merintis bisnis barang preloved secara online, ada baiknya fokus pada barang tertentu. Pilih barang utama apa yang ingin dijual atau tentukan konsep toko preloved kamu.

Misalnya, kamu hanya menjual baju-baju bekas atau sepatu bekas. Kamu juga bisa membuat konsep toko online kamu sebagai toko perhiasan dan game jaman dulu (vintage). Varian barangnya bisa lebih beragam, tapi tetap dalam konsep dan kegunaan yang sama.

2. Pilih Platform yang Paling Dekat dengan Target Pasar

Platform digital untuk menjual barang tidak sebatas e-commerce atau marketplace semata.

Kamu bisa menggunakan dan membuat akun media sosial khusus sebagai toko online, untuk menjual barang-barang preloved yang sudah ditentukan.

Hal tersebut akan lebih berguna jika target pasar kamu memang lebih banyak berkumpul atau menggunakan dalam platform media sosial tertentu. Selain itu, media sosial akan mempermudah kegiatan pemasaran untuk toko kamu.

Perbanyak konten kreatif seputar barang-barang preloved yang akan dijual sekaligus untuk promosi.

Baca juga: 5 Skill Penting yang Harus Dimiliki untuk Membangun Bisnis MUA

3. Sortir Barang-barang Bekas yang Masih Berkualitas

Mengapa penting? Hal ini karena biasanya barang bekas yang dijual kembali adalah barang-barang yang masih bisa digunakan oleh pembeli. Misalnya baju, sepatu, alat elektronik, kamera, atau mainan semuanya perlu dipilih yang memang masih layak pakai.

Perhatikan kelayakan barang-barang yang akan dijual. Kualitas barang bekas tak mungkin semulus barang baru yang dibeli di toko, sehingga penting untuk mengonformasikan detail barang kepada calon pembeli.

4. Jujur Mencantumkan Detail Kondisi Barang

Kunci dari bisnis barang preloved adalah kepercayaan konsumen dan kejujuran kita sebagai penjual.

Informasikan detail seputar barang bekas yang akan dijual pada bagian caption atau deskripsi, termasuk ketika barang tersebut memiliki beberapa kekurangan atau tanda bekas pemakaian. Tampilkan foto barang secara detail dan apa adanya.

Jujur adalah kunci. Walaupun barang memiliki kekurangan, orang tetap akan membeli jika kamu jujur dan memberikan harga yang sesuai dan masuk akal.

Baca juga: 3 Cara Meningkatkan Penjualan Saat Membangun Usaha

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Ekspor Minuman Naik Tajam, UMKM Punya Peluang Tembus Pasar Global
Ekspor Minuman Naik Tajam, UMKM Punya Peluang Tembus Pasar Global
Jagoan Lokal
APINDO: UMKM Jangan Hanya Bertahan, Tapi Harus Berkelanjutan
APINDO: UMKM Jangan Hanya Bertahan, Tapi Harus Berkelanjutan
Training
Dukung Usaha Digital, Kemenko PM Gandeng Google-Meta Luncurkan Program Pemberdayaan
Dukung Usaha Digital, Kemenko PM Gandeng Google-Meta Luncurkan Program Pemberdayaan
Program
Menteri UMKM Janji Dampingi Pengusaha 'Outdoor' untuk Perluas Akses Pasar
Menteri UMKM Janji Dampingi Pengusaha "Outdoor" untuk Perluas Akses Pasar
Training
Kualitas Peralatan Outdoor Lokal Tak Kalah dari Produk Luar
Kualitas Peralatan Outdoor Lokal Tak Kalah dari Produk Luar
Training
Beri Perlindungan Hukum ke UMKM, Pemerintah Gandeng Kongres Advokat Indonesia
Beri Perlindungan Hukum ke UMKM, Pemerintah Gandeng Kongres Advokat Indonesia
Program
Kreasi Pala Nusantara Manfaatkan Limbah Kayu Jadi Produk Bernilai saat Ekonomi Lesu
Kreasi Pala Nusantara Manfaatkan Limbah Kayu Jadi Produk Bernilai saat Ekonomi Lesu
Jagoan Lokal
Usia 25, Yoel Punya 3 Gerai Makanan Sehat Berkat Kebiasaan Lama
Usia 25, Yoel Punya 3 Gerai Makanan Sehat Berkat Kebiasaan Lama
Jagoan Lokal
Panen Tebu di Blitar Melimpah, Pabrik GulaIni  Naikkan Target Giling
Panen Tebu di Blitar Melimpah, Pabrik GulaIni Naikkan Target Giling
Program
Budi Daya Maggot, Paiman Berhasil Raup Omzet Puluhan Juta Per Bulan
Budi Daya Maggot, Paiman Berhasil Raup Omzet Puluhan Juta Per Bulan
Jagoan Lokal
SMBC Indonesia Gandeng Komunitas Lokal Perkuat Perempuan Pelaku UMKM
SMBC Indonesia Gandeng Komunitas Lokal Perkuat Perempuan Pelaku UMKM
Training
Suadesa Festival 2025 Dorong Perputaran Ekonomi di Desa Karangrejo hingga Rp3 Miliar
Suadesa Festival 2025 Dorong Perputaran Ekonomi di Desa Karangrejo hingga Rp3 Miliar
Program
Kembangkan Ruang Ekonomi Baru, PGN Gelar Suadesa Festival di Borobudur
Kembangkan Ruang Ekonomi Baru, PGN Gelar Suadesa Festival di Borobudur
Program
Dana Indonesia Berdayakan UMKM Perempuan dan Penyandang Disabilitas
Dana Indonesia Berdayakan UMKM Perempuan dan Penyandang Disabilitas
Program
Rendang Buya, UMK Binaan PTBA yang Siap Mendunia
Rendang Buya, UMK Binaan PTBA yang Siap Mendunia
Jagoan Lokal
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau