Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prihatin dengan Kualitas Pendidikan, Penjual Bakso di Kota Batu Ini Dirikan Sekolah Alam

Kompas.com - 20/02/2023, 17:47 WIB
Nugraha Perdana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

BATU, KOMPAS.com - Pemuda asal Kota Batu, Jawa Timur, Luhur Suseno (26) seperti kebanyakan penjual bakso pada umumnya, setiap hari melayani pembeli di kedainya yang berada di Dusun Kekep, Desa Tulungrejo.

Bersama istrinya, Bilqies Simay Sinarae (26), dirinya dengan sabar meladeni pengunjung. Dalam sehari, pasangan tersebut bisa menjual puluhan porsi mangkok bakso dari harga Rp 5.000 hingga Rp 12.000 per porsi.

Setiap hari, Luhur meraup omzet di kisaran Rp 300.000. Namun, dibalik usahanya itu, bapak dengan satu anak itu juga punya aktivitas sosial yang tak kalah hebatnya: mendirikan sekolah non-formal bernama Sekolah Alam Sobyor.

Baca juga: Bisnis Percetakan Digital, Tips Sukses dan Ide Produknya

Kegiatan itu sudah berlangsung hampir satu tahun sejak Maret 2022 lalu. Tujuannya, untuk meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak di desanya.

Terbentuknya Sekolah Alam Sobyor berawal dari ide adiknya bernama Jaduk Danan Jaya (22) yang merupakan mahasiswa Jurusan Pendidikan Luar Biasa, Universitas Negeri Malang. Ide itu selaras juga dengan keinginannya memiliki kegiatan sosial yang bermanfaat bagi orang lain.

Menurutnya, kualitas pendidikan anak-anak di dusunnya masih kalah bersaing dengan dusun lainnya. Sebab, hal itu dilihatnya karena pengaruh dari kesibukan bekerja dari para orangtua sehingga kurangnya waktu mengajarkan pendidikan ke anak-anaknya.

Kondisi itu membuatnya semakin mantab untuk membuka kegiatan Sekolah Alam Sobyor. Selanjutnya, Luhur bersama adiknya membuat konsep pembelajaran pembelajaran yang menyenangkan. Hasilnya, kegiatan di Sekolah Alam Sobyor diisi dengan tiga materi penting yakni tentang lingkungan, budi pekerti dan pendidikan formal.

Merealisasikan Ide

Selanjutnya, konsep dan ide yang ada dapat terealisasi karena tidak sengaja juga bertemu dengan para istri dari tokoh-tokoh masyarakat di dusunnya.

"Ada ide itu kok tepat, tidak sengaja saya ngobrol dengan Bu Kepala Dusun, ibu-ibu PKK, ada ibu dari komite SDN 05 Tulungrejo, mereka saat itu mengutarakan soal kendala anak-anaknya yang akan menghadapi ujian, karena saat itu kondisinya setelah belajar online di rumah, anak-anak belum bisa maksimal," kata Luhur pada Senin (20/2/2023).

Tidak lama kemudian, Luhur bersama adiknya memutuskan untuk membuka kegiatan Sekolah Alam Sobyor. Dia juga mengajak dua orang lainnya yakni temannya dan saudaranya untuk ikut bergabung menjadi sukarelawan.

Baca juga: Wahyu Widodo Berhasil Raup Cuan dari Replika Mobil

Total ada sekitar 34 anak kelas 4, 5 dan 6 dari siswa SDN 05 Tulungrejo yang ikut Sekolah Alam Sobyor secara bergantian. Kini, kegiatan itu rutin dilakukan setiap hari Minggu mulai pukul 10.00 - 12.00 WIB.

"Awalnya anak-anak kelas 6 yang ikut, kemudian setiap minggu rutin pertemuan, lancar, terus kita adakan kegiatan untuk kelas 4 dan 5. Mereka belajar Matematika, IPA, Bahasa Inggris, memang belum semuanya, karena masih terbatas," katanya.

Dasar-dasar Materi

Luhur mengungkapkan, dirinya tidak bisa menjamin kepada anak-anak yang ikut dengannya bisa memiliki nilai akademik lebih baik di sekolahnya sesudah mengikuti kegiatan di Sekolah Alam Sobyor.

Namun baginya, yang terpenting adalah anak-anak memahami dasar-dasar materi pelajaran formal dan tentang etika kehidupan.

Dia bercerita mengenai saat awal pertemuan sekolah tersebut. Luhur mengaku sempat kaget dengan kualitas pendidikan anak-anak. Menurutnya, banyak anak yang seharusnya sudah memahami materi dasar beberapa mata pelajaran, tetapi nyatanya masih belum.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Berdayakan UMKM Orang Asli Papua, Pemkab Sorong Anggarkan Rp1,7 miliar

Berdayakan UMKM Orang Asli Papua, Pemkab Sorong Anggarkan Rp1,7 miliar

Program
Dari Driver Ojek Online, Olan Sukses Jadi Juragan Loyang dengan Bantuan KUR

Dari Driver Ojek Online, Olan Sukses Jadi Juragan Loyang dengan Bantuan KUR

Jagoan Lokal
Wujudkan Passion di Bidang Fesyen, Frida Aulia Bangun Bisnis hingga Kenalkan Batik ke Mancanegara

Wujudkan Passion di Bidang Fesyen, Frida Aulia Bangun Bisnis hingga Kenalkan Batik ke Mancanegara

Jagoan Lokal
3 Cara Mengatasi Ulasan Negatif di Platform Online, Pelaku Usaha Harus Tahu

3 Cara Mengatasi Ulasan Negatif di Platform Online, Pelaku Usaha Harus Tahu

Training
Cara Soes Surgawi Manfaatkan Kuis Berhadiah untuk Strategi Promosi

Cara Soes Surgawi Manfaatkan Kuis Berhadiah untuk Strategi Promosi

Training
Pertamina Berdayakan Perempuan untuk Kembangkan Produk Ramah Lingkungan

Pertamina Berdayakan Perempuan untuk Kembangkan Produk Ramah Lingkungan

Program
Dinamisnya Industri Perkakas Logam yang Menghidupi Banyak Warga di Citeureup

Dinamisnya Industri Perkakas Logam yang Menghidupi Banyak Warga di Citeureup

Jagoan Lokal
Strategi Pemasaran ini Cocok untuk Pemula Bisnis

Strategi Pemasaran ini Cocok untuk Pemula Bisnis

Training
Di Tangan Argo dan Vera, 3 Sampah Tak Terpakai ini jadi Cuan

Di Tangan Argo dan Vera, 3 Sampah Tak Terpakai ini jadi Cuan

Jagoan Lokal
Jangan Sembarangan Buka Cabang Bisnis kalau Belum Bisa Duplikasi

Jangan Sembarangan Buka Cabang Bisnis kalau Belum Bisa Duplikasi

Training
Kenali 5 Strategi Bisnis Sayuran Online

Kenali 5 Strategi Bisnis Sayuran Online

Training
Pilihan Ide Bisnis Berkelanjutan yang Punya Dampak Baik buat Bumi

Pilihan Ide Bisnis Berkelanjutan yang Punya Dampak Baik buat Bumi

Training
Pahami Strategi Kembangkan Bisnis Ekspor Buah Segar

Pahami Strategi Kembangkan Bisnis Ekspor Buah Segar

Training
Richard Theodore, Pebisnis Kuliner yang Sukses Hasilkan Omzet Puluhan Miliar Rupiah

Richard Theodore, Pebisnis Kuliner yang Sukses Hasilkan Omzet Puluhan Miliar Rupiah

Jagoan Lokal
Pernah Merugi Berbisnis Beras dan Kayu, Titin Sukses jadi Perajin Layang-layang

Pernah Merugi Berbisnis Beras dan Kayu, Titin Sukses jadi Perajin Layang-layang

Jagoan Lokal
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com