Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Langkah Cerdas Memulai Bisnis Apotek

Kompas.com - 13/03/2023, 14:16 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Nantinya, pihak penyedia kemitraan yang akan menyiapkan berbagai jenis obat-obatan, produk kesehatan maupun peralatan lainnya untuk menjalankan bisnis apotek.

Tentunya, hal ini lebih memudahkan karena operasional bisnis bisa langsung dijalankan lebih cepat.

4. Periksa Keamanan Produk Obat yang Dijual

Pastikan untuk tidak sembarangan menjual produk kesehatan di apotek, terutama obat-obatan dan sejenisnya.

Selalu periksa keamanan, izin edar, tanggal kadaluarsa, hingga kandungan dari setiap obat-obatan yang akan dijual. Misalnya dengan melakukan cross check di situs resmi milik BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan).

Ini perlu dilakukan untuk mengetahui apakah obat-obatan yang akan dijual sudah teregistrasi secara resmi atau belum. Sehingga kelayakannya produk bisa dipertanggungjawabkan.

BPOM sendiri merupakan lembaga negara yang bertugas untuk mengawasi peredaran obat dan makanan di seluruh pelosok wilayah Indonesia.

Ketika produk belum bersertifikasi BPOM, ini artinya produk tersebut ilegal dan dilarang untuk dipasarkan. Karena kemungkinan kandungannya bisa membahayakan tubuh.

Jadi, cermat dan selalu berhati-hatilah ketika menjalankan bisnis apotek ini. Karena keselamatan pelanggan jadi taruhannya.

Baca juga: Strategi Pemasaran agar Bisnis Kesehatan Berkembang Pesat

5. Pilih Tenaga Kerja Profesional

Untuk mendukung kegiatan operasional apotek berjalan lancar, pastikan untuk merekrut karyawan profesional.

Setidaknya, di sebuah apotek diperlukan satu atau dua orang karyawan dengan pengetahuan atau background pendidikan di bidang medis. Seperti apoteker atau seorang lulusan teknik kefarmasian.

Karyawan yang memiliki keahlian di bidang obat dan kesehatan akan membantu pelanggan mendapatkan informasi terkait penggunaan dan dosis obat secara tepat.

Mereka pula yang nantinya memberikan obat sesuai resep yang diberikan dokter, termasuk membantu kinerja dan pengelolaan apotek secara keseluruhan.

Dengan mempekerjakan karyawan profesional atau tenaga ahli farmasi dan medis, bisnis apotek yang dikembangkan akan berjalan semakin lancar.

Selain itu, dengan adanya tenaga kefarmasian atau apoteker juga turut membantu meningkatkan kepercayaan calon pelanggan. Sebab, mereka merasa mendapatkan pelayanan dari tenaga medis profesional dan sesuai prosedur berlaku.

6. Dukung Operasional dengan Teknologi Terkini

Agar operasional apotek lebih maksimal, penting untuk mempertimbangkan dukungan teknologi canggih. Sebut saja seperti, pencetakan 3D, teknologi sensor, realitas virtual, kecerdasan buatan, dan sebagainya. Mengingat saat ini perkembangan teknologi telah menjadikan semua hal serba digital.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau