Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Dewi, Mantan Buruh Pabrik yang Kini Sukses Ekspor Bulu Mata Palsu

Kompas.com - 14/03/2023, 19:00 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

Dewi pun mencoba-coba ekspor dengan bekal seadanya. Istilahnya learning by doing. Dewi menyebutkan, pada awal dirinya mencoba ekspor, belum banyak platform yang menyediakan kesempatan untuk ekspor.

"Jadi learning by doing aja. Banyak jatuhnya juga. Memang gambling sih. Yang pasti banyak jatuh bangun dan berdarah-darah. Kena tipu banyak ya," kata Dewi.

Baca juga: Kisah Suhaimi, Rintis Usaha Kemplang Ikan Bersama Orangtuanya

Dewi pernah tertipu dari supplier bahan baku bulu mata dan buyer. Supplier bahan baku yang nakal biasanya kerap membawa kabur uang pembayaran di muka. 

"Minta uang muka, taunya enggak jadi barang juga. Sering juga kami kasih uang muka, kan kami ada deadline. Pada hari H gak selesai," ujar Dewi.

"Total kerugian banyak sih. Hampir di atas 100 juta selama lima tahun ini," tambah Dewi.

Digunakan Lady Gaga dan Beromzet Puluhan Ribu Dollar AS

Produksi bulu mata palsu milik Dewi kini ada di Purbalingga dan Purworejo. Total kapasitas produksi bulu mata palsu di bawah bendera PT Diva Prima Cemerlang mencapai 800.000 buah per bulan dan bisa bertambah atau berkurang tergantung jumlah pemesanan.

Dewi mengatakan, pemesan produk bulu mata palsu miliknya berbeda-beda di setiap negara. Sejauh ini, pemesan bulu mata palsu produksinya berasal dari Meksiko, Kolombia, Brasil, Los Angeles, Kanada, Turki, Perancis, dan Florida.

"Kami kan jual ke distributor luar negeri dan lalu dijual ke Make Up Artist (MUA) seluruh dunia. Yang kami dapat info dari para distributor, itu dijual ke MUA-nya Lady Gaga, Beyonce, Katy Perry, Jennifer Lopez. Kalau MUA nya Jennifer Lopez, itu kami kenal baik dan sahabatan," kata Dewi.

Baca juga: Kisah Novianti Ekastuti, Resign Kerja Lalu Sukses Usaha Berbasis Ecoprint

Dewi menyebutkan, produk bulu mata palsu miliknya menggunakan rambut manusia asli dan dikerjakan secara handmade. Sebanyak lebih dari 25 perajin bulu mata palsu yang dikepalai oleh Dewi adalah para ibu rumah tangga, petani, dan lulusan-lulusan SMA.

Satu buah bulu mata palsu produksi tim perajin Dewi dijual 0,6 dollar Amerika Serikat. Menurutnya, harga juga dari distributor bisa mencapai 10 dollar Amerika Serikat.

"Kami jualnya kan partai besar. Distributor luar ke kita beli karena kapasitas produknya besar," kata Dewi.

Sejumlan perajin sedang membuat bulu mata palsu di sebuah rumah di kawasan Purworejo, Jawa Tengah pada pertengahan Februari 2023 lalu.KOMPAS.com/WAHYU ADITYO PRODJO Sejumlan perajin sedang membuat bulu mata palsu di sebuah rumah di kawasan Purworejo, Jawa Tengah pada pertengahan Februari 2023 lalu.

Alhasil, omzet bulu mata palsu per bulan milik Dewi mencapai 20.000 dollar Amerika Serikat. Jumlah omzet tersebut masih harus Dewi perjuangkan di tengah persaingan antar produsen bulu mata palsu dari China, Korea Selatan, dan Vietnam.

Tak berpuas diri, Dewi terus berinovasi untuk menghasilkan model-model bulu mata palsu. Hingga kini, Dewi sudah membuat 10.000 model bulu mata palsu.

"Kami melakukan market research, menciptakan inovasi baru yang China belum bisa bikin. Jadi kami akan selalu buat model baru dan tawarkan kepada buyer-buyer terkait inovasi kami," ujar Dewi.

Baca juga: Kisah Lisa, Mantan Karyawan Bergaji Dua Digit Resign dan Berdayakan Penyandang Disabilitas

Usaha Dewi pun juga mendapatkan bantuan pembinaan dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). Pembinaan LPEI meliputi pengembangan ekspor dan pengembangan produk.

"Banyak ya bantuan dari LPEI. Ada pelatihan, peningkatan mutu, branding, open market dan kesempatan-kesempatan produk dikenal global," kata Dewi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya
Miliki 45 Juta Peserta Aktif, BPJS Ketenagakerjaan Bidik Pekerja Informal
Miliki 45 Juta Peserta Aktif, BPJS Ketenagakerjaan Bidik Pekerja Informal
Program
Berdayakan Perempuan, Penerbitan Orange Bond oleh PNM Diapresiasi
Berdayakan Perempuan, Penerbitan Orange Bond oleh PNM Diapresiasi
Program
Ekonomi Lesu, Ajang Fashion Show Jadi Panggung Harapan UMKM Fesyen
Ekonomi Lesu, Ajang Fashion Show Jadi Panggung Harapan UMKM Fesyen
Program
Dukung Petani Kopi Lokal, DBS Salurkan 'Blended Finance' ke Adena Coffee
Dukung Petani Kopi Lokal, DBS Salurkan "Blended Finance" ke Adena Coffee
Program
Ekspor Minuman Naik Tajam, UMKM Punya Peluang Tembus Pasar Global
Ekspor Minuman Naik Tajam, UMKM Punya Peluang Tembus Pasar Global
Jagoan Lokal
APINDO: UMKM Jangan Hanya Bertahan, Tapi Harus Berkelanjutan
APINDO: UMKM Jangan Hanya Bertahan, Tapi Harus Berkelanjutan
Training
Dukung Usaha Digital, Kemenko PM Gandeng Google-Meta Luncurkan Program Pemberdayaan
Dukung Usaha Digital, Kemenko PM Gandeng Google-Meta Luncurkan Program Pemberdayaan
Program
Menteri UMKM Janji Dampingi Pengusaha 'Outdoor' untuk Perluas Akses Pasar
Menteri UMKM Janji Dampingi Pengusaha "Outdoor" untuk Perluas Akses Pasar
Training
Kualitas Peralatan Outdoor Lokal Tak Kalah dari Produk Luar
Kualitas Peralatan Outdoor Lokal Tak Kalah dari Produk Luar
Training
Beri Perlindungan Hukum ke UMKM, Pemerintah Gandeng Kongres Advokat Indonesia
Beri Perlindungan Hukum ke UMKM, Pemerintah Gandeng Kongres Advokat Indonesia
Program
Kreasi Pala Nusantara Manfaatkan Limbah Kayu Jadi Produk Bernilai saat Ekonomi Lesu
Kreasi Pala Nusantara Manfaatkan Limbah Kayu Jadi Produk Bernilai saat Ekonomi Lesu
Jagoan Lokal
Usia 25, Yoel Punya 3 Gerai Makanan Sehat Berkat Kebiasaan Lama
Usia 25, Yoel Punya 3 Gerai Makanan Sehat Berkat Kebiasaan Lama
Jagoan Lokal
Panen Tebu di Blitar Melimpah, Pabrik GulaIni  Naikkan Target Giling
Panen Tebu di Blitar Melimpah, Pabrik GulaIni Naikkan Target Giling
Program
Budi Daya Maggot, Paiman Berhasil Raup Omzet Puluhan Juta Per Bulan
Budi Daya Maggot, Paiman Berhasil Raup Omzet Puluhan Juta Per Bulan
Jagoan Lokal
SMBC Indonesia Gandeng Komunitas Lokal Perkuat Perempuan Pelaku UMKM
SMBC Indonesia Gandeng Komunitas Lokal Perkuat Perempuan Pelaku UMKM
Training
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau