Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Dilirik Wisatawan, Pemilik Homestay di Borobudur Semakin Makmur

Kompas.com - 09/06/2023, 13:10 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

MAGELANG, KOMPAS.com - Menjalankan bisnis homestay di kawasan wisata dipastikan selalu menjanjikan. Banyaknya wisatawan yang datang di destinasi turis memunculkan permintaan terhadap akomodasi, salah satunya penginapan.

Hal ini pula yang dirasakan oleh Ratno Timur (43), seorang pengelola homestay di kawasan Borobudur, Magelang Jawa Tengah. Banyaknya wisatawan yang datang ke candi terbesar di Indonesia ini membuat warga setempat menikmati kue ekonomi yang berasal dari pariwisata.

Ratno Timur yang memiliki homestay di Desa Karangrejo Kecamatan Borobudur dengan brand Jogan Gumelar ini mengungkapkan, bahwa terdapat perubahan trend wisatawan yang berkunjung di Borobudur dalam beberapa tahun belakangan.

Baca juga: Jangan Ragu, Ini 5 Keuntungan Menjalankan Bisnis Rumahan

"Borobudur sebelumnya hanya sebagai tempat transit. Wisatawan yang datang menginapnya di Yogyakarta maupun di Semarang. Namun beberapa tahun belakangan ini wisatawan cenderung melihat Borobudur tak sekedar candi, namun ada banyak destinasi yang bisa dinikmati," ujarnya Sabtu (3/6/2023).

Ratno berkisah bahwa usahanya merintis homestay dimulai pada tahun 2012 lalu. Saat itu dia melakukan perbaikan rumah akibat terimbas letusan Gunung Merapi tahun 2010. Saat itu, dia menambah kamar pada rumahnya yang direnovasi.

Kebetulan juga, pada saat yang sama, sejumlah destinasi wisata di sekitar Borobudur mulai bergeliat, seperti halnya Punthuk Setumbu, dan sebagainya.

"Pada awalnya 1-2 tamu datang dan menginap, dan setiap bulan jumlahnya bertambah. Pelan-pelan, saya menambah jumlah kamar yang ada di rumah, hingga saat ini saya punya tujuh kamar," lanjut dia.

Bisnis homestay yang dirintis Ratno semakin ramai seiring dengan digulirkannya program pemerintah untuk menjadikan Borobudur sebagai destinasi Super-Prioritas.

Banyak program pemberdayaan ekonomi masyarakat desa yang dijalankan di kawasan ini dengan melibatkan berbagai BUMN. Perusahaan-perusahaan milik pemerintah memberikan pendampingan guna meningkatkan taraf perekonomian desa.

"Kebetulan di Karangrejo, kami mendapatkan pendampingan oleh PT PGN Tbk. Pendampingan diberikan mulai dari pendirian Balkondes (Balai EKonomi Desa), hingga pembangunan jaringan gas untuk rumah tangga," jelas dia.

Gandeng Komunitas untuk Pemasaran dan Experience

Ratno menuturkan, homestay miliknya banyak dipesan oleh wisatawan dengan berbagai segmen. Mulai dari keluarga, hingga mahasiswa banyak yang menggunakan Jogan Gumelar sebagai tempat menginap ketika di Borobudur.

"Bahkan baru-baru ini, ada kontingen poseni satu kabupaten menginap di tempat saya. Jadi, kami melayani semua segmen pasar dan tidak hanya family trip," jelasnya.

Guna memberikan experience yang lebih maksimal kepada wisatawan, Ratno turut menggandeng berbagai komunitas wisata di Borobudur untuk menawarkan layanan tour keliling kawasan wisata ini.

Salah satu komunitas yang digandeng adalah VW Safari, yang selama ini banyak memberikan layanan tour menjelajahi berbagai spot wisata di Borobudur.

Di sisi lain, Ratno juga menggandeng komunitas pemandu wisata guna mendukung pemasaran. Dengan demikian, guide di Borobudur bisa membawa wisatawan untuk menginap di Jogan Gumelar milik Ratno.

Halaman:

Terkini Lainnya

Yayasan Astra bersama Pemerintah Dorong Transformasi IKM Lokal

Yayasan Astra bersama Pemerintah Dorong Transformasi IKM Lokal

Program
Dorong Rantai Pasok Berkelanjutan, Yayasan Astra Tingkatkan Kapasitas IKM Nasional

Dorong Rantai Pasok Berkelanjutan, Yayasan Astra Tingkatkan Kapasitas IKM Nasional

Program
Desa Binaan IPB University Ekspor 36 Ton Pinang

Desa Binaan IPB University Ekspor 36 Ton Pinang

Training
Tokopedia-TikTok Gaet Ibu-Ibu di Makassar Hasilkan Uang dari Rumah

Tokopedia-TikTok Gaet Ibu-Ibu di Makassar Hasilkan Uang dari Rumah

Program
Dukung Industri Kreatif di Daerah, Pemerintah Bakal Bentuk Dinas Ekraf

Dukung Industri Kreatif di Daerah, Pemerintah Bakal Bentuk Dinas Ekraf

Program
YBDA Dampingi 13.000 UMKM, Fokus ke Manajemen dan Akses Pasar

YBDA Dampingi 13.000 UMKM, Fokus ke Manajemen dan Akses Pasar

Program
Jurus Tokopedia Genjot UMKM, Jagokan Produk Lokal hingga Beri Diskon Konsumen

Jurus Tokopedia Genjot UMKM, Jagokan Produk Lokal hingga Beri Diskon Konsumen

Training
Kisah Kegigihan Buruh Tani asal Malang hingga Punya Toko Sembako

Kisah Kegigihan Buruh Tani asal Malang hingga Punya Toko Sembako

Program
LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

Program
25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

Jagoan Lokal
Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Jagoan Lokal
Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jagoan Lokal
Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Training
Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Jagoan Lokal
Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Jagoan Lokal
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau