Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik Usaha Sambal Bu Rudy, Bermula dari Jualan Nasi Pecel Rp 1.000

Kompas.com - 29/06/2023, 13:05 WIB
Zalafina Safara Nasytha,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Wanita dengan nama asli Lanny Siswadi atau yang akrab disapa Bu Rudy ini, merupakan pemilik di balik usaha Sambal Bu Rudy yang terkenal di kalangan masyarakat pencinta sambal.

Bu Rudy mengungkapkan, dirinya sudah mulai bekerja semenjak umur 10 tahun untuk mencari nafkah bagi keluarganya, yang artinya ia hanya mampu bersekolah hingga SD Kelas 3.

“Jadi mungkin (saya) kurang pintar ya, tapi saya berusaha semangat dan terus mencari peluang di mana awal mulanya saya cuma berjualan nasi pecel, karena saya berasal dari Madiun. Pertama jualan itu nasi pecel seribu rupiah,” jelasnya dalam WhatsApp MSME Summit 2023, Selasa (27/6/2023) di Jakarta.

Sebelum menjalankan usaha kuliner, Bu Rudy dulunya memiliki usaha sepatu selama 20 tahun lebih yang berlokasi di Pasar Turi. Sayangnya, usaha sepatu tersebut mengalami musibah kebakaran.

Baca juga: Sambal Bu Rudy, Bisnis Sampingan yang Berbuah Kesuksesan

“Tapi saya tidak mau menyerah. Saya tidak akan merenung tentang Pasar Turi karena semangat saya, saya belajar bagaimana mengembalikan kegiatan saya dan saya harus semangat. Sepertinya pernah jadi orang termiskin saya,” sambungnya.

Dari situ kemudian ia berjualan nasi pecel. Bu Rudy pun tak mau berpuas diri, ia terus mencari peluang agar dapat menjadi lebih baik.

Ia ingin apa yang didapatkannya hari ini, berjumlah lebih banyak dari hari kemarin dalam menjalankan usaha.

Sampai akhirnya ia berjualan sambal, yang berhasil menjadi favorit banyak orang.

Melansir situs resminya, awalnya Bu Rudy mencoba mengolah udang yang biasa digunakan sebagai umpan memancing oleh suaminya.

Udang- kecil-kecil ini digoreng dengan cara yang unik untuk mendapatkan cita rasa yang khas. Kemudian, sebagai pelengkap dibuatlah sambal bawang.

Sambal bawang ini diolah dengan bahan-bahan alami dengan resep khas yang bercita rasa pedas dan istimewa.

Tak disangka, sambal bawang ini memiliki banyak peminat dan lahirlah produk sambal bawang dengan kemasan tutup kuning berlogo Bu Rudy.

Hingga pada tahun 1995, Bu Rudy mendirikan usaha sambal miliknya dengan nama Pusat Oleh-Oleh Bu Rudy.

Bu Rudy menegaskan, betapa pentingnya semangat pantang menyerah dan terus berusaha dalam menjalankan usaha.

Bahkan, di umurnya yang ke-70 tahun ini pun, ia mengaku masih terus menjaga semangat tersebut.

Baca juga: Ingin Merintis Usaha Sambal Kemasan? Simak Caranya

“Semua kerja itu capek, asal menyenangi pekerjaan (maka) tidak akan capek,” katanya mantap.

Menjalankan usaha kuliner juga memiliki tantangan yang harus dihadapi, terutama saat awal-awal baru memulai usaha, sehingga penting untuk tetap menjaga semangat.

Adanya kemajuan teknologi dengan kehadiran internet dan media sosial, juga menurutnya merupakan tantangan  yang harus dihadapi.

"Jadikan hal tersebut sebagai peluang untuk dimanfaatkan, agar usaha dapat berkembang lebih maju," ujarnya.

Baca juga: 5 Strategi Bisnis Ampuh untuk Hadapi Persaingan Era Digital

“Jadi, di mana pun bisnis itu dapat berjalan. Dari pada 60 tahun yang lalu lolak-lolok (melihat sana-sini tidak yakin/bengong) menunggu pelanggan. Sekarang enggak, pelanggan yang cari kita. Jadi, ibu harus belajar mengikuti kemajuan,” sambungnya.

Dibandingkan menggunakan selebaran iklan untuk mempromosikan produk kepada banyak orang, menurut Bu Rudy, penggunaan media sosial seperti WhatsApp dinilai lebih ampuh dan efektif. Selain itu, bisa juga digunakan sebagai media komunikasi antara penjual dengan pembeli.

“Kemudahan-kemudahan sekarang itu (harus dimanfaatkan), ibu-ibu yang belum mengerti WhatsApp, coba belajar,” pungkasnya.

Baca juga: 3 Cara Optimalkan Transformasi Digital dalam Business Marketing

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com