KOMPAS.com – Pandemi Covid-19 telah mengubah cara berbisnis banyak pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Kini, sebagian besar pelaku UMKM mulai beralih ke platform e-commerce untuk menjual produk.
Namun, tidak semua platform e-commerce memberikan kesempatan bagi UMKM untuk mengembangkan bisnis hingga ke pasar internasional.
Hal itulah yang dirasakan Natalia Dewi Puspita. Ia adalah pelaku industri rumahan yang berhasil menembus pasar ekspor dengan bantuan Shopee.
Natalia adalah pemilik GaleryFashion123, sebuah usaha fesyen perempuan yang berlokasi di Solo, Jawa Tengah.
Ia memulai usaha tersebut sejak 2015 dengan modal awal Rp 5 juta. Produknya meliputi gamis, tunik, kemeja, dan celana. Ia juga menyediakan jasa jahit dan bordir untuk pesanan khusus.
Baca juga: Setahun Berdiri untuk UMKM Indonesia, Simak Deretan Fakta Menarik dari Kampus UMKM Shopee
Namun, ketika pandemi Covid-19 melanda pada awal 2021, usaha Natalia mengalami penurunan omzet yang signifikan. Ia kesulitan menjual produk karena pasar offline sepi. Ia pun mencari cara untuk beradaptasi dengan situasi baru.
“(Saat itu), saya tahu bahwa berjualan harus merambah ke ranah digital. (Namun), (saya tidak) tahu caranya. (Ketika) mendengar Shopee membuka Kampus UMKM di Solo, saya tertarik untuk mengikutinya,” kata Natalia kepada Kompas.com, Selasa (8/8/2023).
Sebagai informasi, Kampus UMKM Shopee adalah program pelatihan gratis yang diselenggarakan Shopee untuk membantu UMKM meningkatkan penjualan.
Dalam program itu, para peserta mendapatkan bimbingan dari mentor profesional tentang cara mengelola toko online, memanfaatkan fitur-fitur promosi di Shopee, dan meningkatkan kualitas produk serta layanan.
Baca juga: Hadir di Makassar, Kampus UMKM Shopee Ke-9 Siap Bantu Pelaku UMKM Sulsel Naik Kelas
Natalia mengikuti program tersebut selama dua bulan dan menerapkan semua ilmu yang didapat. Ia mulai berjualan di Shopee dengan menggunakan fitur, seperti Shopee Live, Shopee Feed, dan Shopee Mall. Ia juga memperbaiki foto produknya, menulis deskripsi produk yang menarik, dan memberikan pelayanan yang ramah kepada pelanggan.
Hasilnya, usaha Natalia berhasil bangkit dari keterpurukan. Omzet penjualan dari usaha fesyen perempuan itu naik hingga 49 persen. Ia juga bisa memberikan lapangan pekerjaan kepada 77 orang pegawai di tengah pandemi.
“Alhamdulillah, omzetnya berhasil naik dan bisnis saya juga bertahan. Saya sangat bersyukur bisa ikut Kampus UMKM Shopee. Program ini sangat bermanfaat bagi UMKM seperti saya,” ujar Natalia.
Tidak hanya itu, Natalia juga mendapatkan kesempatan untuk mengekspor produknya ke Singapura dan Malaysia melalui Program Ekspor Shopee. Program ini merupakan inovasi dari Shopee yang memungkinkan UMKM lokal untuk menjual produk mereka ke mancanegara dengan mudah dan murah.
Baca juga: Kampus UMKM Shopee Hadir di Makassar, Siap Bantu UMKM Sulawesi Selatan Naik Kelas
Berbeda dengan ekspor konvensional yang membutuhkan kuota tertentu, Program Ekspor Shopee memungkinkan UMKM mengekspor produknya dalam kuantitas yang kecil sekalipun. Harga rata-rata UMKM yang diekspor melalui program ini juga di bawah 100 dollar AS.
“Awalnya, saya tidak percaya kalau ada yang beli produk saya dari luar negeri. Namun, ternyata benar, ada yang pesan dari Singapura dan Malaysia. Saya senang sekali bisa menjangkau pasar internasional. Ini adalah impian saya sejak dulu,” ungkap Natalia.