JAKARTA, KOMPAS.com - Tidak jarang seorang pebisnis memanfaatkan lingkungan sekitarnya untuk diolah menjadi produk yang siap pakai. Apalagi jika nantinya juga dapat memberdayakan para petani lokal.
Cerita tersebut bisa kamu temukan dari bisnis Bengok Craft di Rawapening, Kabupaten Semarang. Ia adalah Astaria Eka Santi, pemilik bisnis Bengok Craft yang memanfaatkan eceng gondok sebagai produk kerajinan.
Dalam acara Bronis UMKM Kompas.com "Lestari Warisan Budaya, Petik Usaha" pada Jumat (17/5/2024), Astaria membagikan cerita awal mula pendirian bisnisnya hingga cara memperoleh ide kerajinan.
Baca juga: Peluang Bisnis Kerajinan Tangan dari Eceng Gondok Menjanjikan, Simak Alasannya
Ketika Astaria ditanya awal mula pendirian bisnis Bengok Craft, ia menyebut bahwa kisahnya berawal dari keinginan untuk pulang ke kampung halaman. Astaria mengatakan bahwa ia saat itu bosan bekerja di Jakarta.
"Saya tuh dulu awalnya di Jakarta, terus pulang kampung. Di tahun 2018 itu, saya lagi bosan kerja di Jakarta. Terus mendirikan bisnis kerajinan," tutur Astaria.
Astaria lalu menambahkan bahwa ia juga melihat potensi dari eceng gondok di Rawapening. Menurutnya, Rawapening bisa menjadi sentra kerajinan eceng gondok.
Baca juga: Kisah Stellar Coronae, Usaha Kerajinan Bunga Kering yang Berawal dari Hobi
"Apalagi saya lihat eceng gondok di Rawapening itu banyak dan di sana bisa jadi sentra kerajinan eceng gondok," tambahnya.
Kemudian, Astaria mencoba riset, wawancara, dan mencari data lebih dalam soal perjalanan pengrajin eceng gondok. Lalu mengupayakan berdirinya Bengok Craft dari coba-coba membuat buku.
Saat merintis bisnis, Astaria mencoba untuk membuat buku-buku yang terbuat dari selulosa eceng gondok. Ia awalnya tidak terpikirkan untuk membuat buku-buku tersebut.
Baca juga: Sembari Jalankan Misi Sosial, Jane Kurnadi Sukses Bangun Bisnis Kerajinan Kain
"Kami dulu modalnya cuma apa yang kita bisa lakukan. Modalnya kalau dulu itu coba-coba bikin buku. Awalnya tapi gak kepikiran ke arah sana, cuma ya ini yang bisa kita buat waktu itu," tuturnya.
Setelah eceng gondok tersebut diambil selulosanya, Astaria lalu menempelkan selulosa tersebut pada media kertas dari limbah percetakan. Bisnisnya lalu mulai berkembang hingga ada banyak permintaan dari konsumen.
"Bisnis ini terus mulai berkembang dan ada permintaan konsumen yang ingin kami bikin tas, topi, dan sandal. Akhirnya banyak yang bisa kami lakukan," lanjutnya.
Baca juga: Pelaku UMKM Ini Bisa Cetak Omzet 1 Juta Dollar AS Per Tahun dari Kerajinan Kulit Kerang
Untuk saat ini, Astaria telah membuat berbagai kerajinan dari eceng gondok. Ada lima produk utama yang dikeluarkan, yaitu home decor, topi, tas, sandal hotel dan daily, serta baju yang bisa custom dari konsumen.
Supaya Bengok Craft selalu kaya akan ide-ide kerajinan, Astaria biasa menggalinya melaui event-event besar seperti fashion week.
"Dapat ide itu dari lihat-lihat fashion week yang besar-besar, kayak Jakarta Fashion Week dan Milan Fashion Week. Terus ada juga fashion week-fashion week lainnya. Cuma kami ambil model-model yang simpel dulu," ucapnya.
Baca juga: Di Tangan Ardiansyah, Limbah Kulit Ikan Pari Diolah jadi Kerajinan Bernilai
Tidak hanya itu, Astaria juga melihat tren dari aksesoris dan produk tas yang muncul dalam event fashion week.
"Kami juga bisa lihat kira-kira aksesoris seperti apa yang bisa dipakai terus-menerus. Jadi kami enggak bikin produk yang cuma bisa dilihat, tetapi juga bisa dipakai daily," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.