Jakarta, KOMPAS.com – Carl & Claire Perfumery merupakan bisnis parfum yang didirikan oleh Nouva Puspita sejak tahun 2019.
Kondisi masa kecil yang berdampak pada rasa percaya dirinya, membuat wanita berusia 30 tahun ini ingin menciptakan parfum.
“Masa kecil aku terbilang tidak mudah. Karenanya, membentuk diri aku menjadi pribadi yang memiliki kepercayaan diri rendah (insecure). Selain itu, menurut riset, sekitar 80 persen wanita di Indonesia merasa insecure atas dirinya sendiri,” ujar Nouva dalam acara Bronis UMKM di kanal YouTube Kompas.com, Selasa (5/9/2023).
Baca juga: Cerita Mariska Agustina dan Syafii Sugara Berbisnis Inspired Parfum dengan Harga Terjangkau
Alasan itulah yang mengantarkan Nouva ingin menciptakan parfum. Menurutnya, kepercayaan diri seseorang dapat meningkat dengan memakai parfum.
Perempuan yang sebelumnya menduduki posisi brand manager di sebuah perusahaan ini, ingin menciptakan parfum kelas menengah pertama di Indonesia yang memiliki harga terjangkau.
Dengan modal puluhan juta, Ia mulai meracik beberapa parfum dan menjajakan hasil racikan parfumnya kepada teman-temannya.
"Dapat dukungan juga dari teman-teman, ada vendor box, ahli foto media sosial, ahli furniture bazar, dan lainnya, sehingga memudahkan memulai bisnis parfum ini," katanya.
Sementara untuk pemilihan nama merek parfum, ia mengaku memilih nama dengan sentuhan Eropa untuk mempresentasikan kekuatan brand parfumnya.
"Akhirnya dapatlah satu nama yaitu Carl & Claire. Carl memiliki arti strong atau kuat, seperti merepresentasikan parfum dengan wangi yang tahan lama, kuat, noticeable. Sedangkan Claire berarti populer,” jelas founder sekaligus CEO Carl & Clair Perfumery ini.
Baca juga: Mengulik Perjalanan HMNS, Parfum Buatan Lulusan ITB yang Go International
Layaknya perjalanan sebuah bisnis, Nouva pun mengalami tantangan dan pernah membuat kesalahan dalam membangun bisnisnya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.