KOMPAS.com - Tantangan yang umumnya dihadapi oleh para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) untuk menembus pasar ekspor adalah mencari buyer atau pembeli. Tanpa adanya buyer, pasti semua produk yang telah dipersiapkan menjadi sia-sia dan lambat laun kehilangan nilai jualnya.
Sebagai pengusaha ekspor atau impor, mencari buyer atau pembeli bukanlah hal kecil semudah membalikkan telapak tangan. Ada banyak hal yang harus kamu lakukan untuk menemukan buyer yang sesuai dengan produk yang kamu hasilkan.
Cara berikut ini bisa kamu simak untuk mendapatkan buyer secara online maupun offline.
Berikut cara untuk mendapatkan buyer untuk ekspor seperti dirangkum dari berbagai sumber.
Baca juga: Cerita Satrio Membangun Bisnis Ketapel hingga Ekspor ke Manca Negara
E-commerce B2B adalah marketplace atau lokapasar yang menyediakan lapak bagi para pengusaha B2B.
Yang dimaksud dengan B2B adalah bisnis ke bisnis. Dalam praktiknya, produsen tidak menjual produknya langsung kepada konsumen akhir, melainkan pada pebisnis lain yang membutuhkan suplayer untuk menjalankan bisnisnya.
Melalui lapak ini, pebisnis B2B bisa membuka toko online yang memudahkan buyer mencari eksportir sesuai kebutuhannya.
Ada beberapa e-commerce B2B dunia yang bisa dipilih yakni amazon.com, eBay.com dan Alibaba.com.
Tidak hanya dengan membuka lapak di e-commerce B2B, kamu juga bisa membuat website berbahasa Inggris. Mengapa harus menggunakan bahasa Inggris? Tentunya untuk menyesuaikan dengan target pasar luar negeri.
Baca juga: Menilik Pasar Ekspor Produk Kerajinan Indonesia, Seperti Apa?
Website memiliki banyak fungsi, tidak hanya sebagai media pengenalan perusahaan (company profile). Kamu bisa menjadikan website sebagai etalase online yang memudahkan buyer melihat produk yang kamu hasilkan.
Buyer memiliki akses untuk menemukan toko kamu dan melakukan riset dengan mencari produk ekspor unggulan.
Blog walking adalah kegiatan mengunjungi situs atau blog milik orang lain dengan tujuan khusus. Kegiatan itu tentu saja mendapat buyer yang berpotensial untuk membeli produk yang akan diekspor.
Dalam melakukan blog walking, kamu bisa meninggalkan jejakmu berupa sebuah komentar yang turut menghadirkan link untuk terhubung ke toko online kamu.
Hal ini berpotensi membuat pemilik blog yang kamu kunjungi tertarik dengan produk yang kamu jual.
SEO atau Search Engine Optimization adalah cara optimisasi website agar mudah ditemukan oleh pengunjung. Sebab, sebagian besar audiens akan membuka website yang ada di halaman pertama mesin pencarian.
Dengan semakin mudah ditemukannya tokomu, maka akan semakin banyak penjualan yang bisa dilakukan.
Baca juga: Regulasi Ekspor Produk Tekstil ke Korea Selatan, Pelaku UMKM Perlu Tahu
Keuntungan lainnya adalah kamu bisa lebih unggul dibandingkan kompetitor, sebab pengunjung lebih memilih untuk membuka website kamu dibandingkan website kompetitor yang tidak berada di halaman pertama.
Masih ada cara lain untuk mendapat buyer UMKM ekspor, yaitu dengan bergabung dalam komunitas online seperti komunitas pebisnis ekspor Indonesia.
Selain untuk mempelajari bisnis online, kamu juga bisa membagikan link toko online milikmu. Dengan link itulah mereka dapat dengan mudah menemukan toko online kamu jika sewaktu-waktu mereka membutuhkannya.
Perlu diingat, jadilah anggota grup yang aktif. Kamu harus bisa berbaur dengan para pebisnis lainnya dengan memberikan beberapa informasi, tidak hanya fokus jualan.
Cara teakhir yang bisa menjadi pilihan paling top buat kamu.
Baca juga: Bantu UMKM Ekspor, BCA dan Kementerian Perdagangan Rancang Kurikulum Khusus
Kedua platform ini dapat membantu kamu mengiklankan toko online kamu. Dengan layanan pengiklan ini, pembeli akan lebih mudah dijangkau dan kamu mengehemat pengeluaran untuk membuat iklan konvensional berupa billboard.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.