Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan Ahmad Fauzi Bangun Usaha, dari Beternak hingga Ciptakan Sijalu Smart Poultry

Kompas.com - 25/09/2023, 21:37 WIB
Nur Wahyu Pratama,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Di zaman serba modern ini, teknologi terus mengalami perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan teknologi bergerak di seluruh bidang, termasuk di dunia peternakan.

Namun demikian, saat ini para peternak masih menggunakan cara manual untuk pemberian pakan, menjaga suhu ruang, dan menjaga kelembaban kandang.

Sebagai bentuk upaya digitalisasi peternakan, Ahmad Fauzi (30), menciptakan teknologi manajemen pengolahan kandang yang efektif dan efisien.

Baca juga: 7 Tips Jitu Mendongkrak Penjualan dengan Program ‘Flash Sale’

Awal Mula Usaha Beternak

Fauzi memulai usaha peternakan sejak tahun 2018, dengan beternak bebek dan sapi. Namun, keduanya gagal karena kurangnya pengetahuan dan market yang kecil.

“Saya gagal beternak sapi, karena kalah dengan sapi impor dari Australia dan juga marketnya kurang besar,” kata Fauzi (30), founder ternakayam kepada Kompas.com di acara Enterpreneur Hub di hotel JS Luwansa, Jakarta, Senin (25/9/2023).

Kegagalannya tak membuat Fauzi patah semangat. Dari pengalaman sebelumnya, ia mencoba kembali memulai usaha di akhir tahun 2020. Kali ini, ternak ayam, dengan membudidayakan 10 ribu ekor ayam.

“Saya beternak ayam 10 ribu ekor dengan model apartement type close house,” jelasnya.

Perjalanan usahanya tak mulus, ia harus emnghadapi kenyataan kematian ayam hingga mencapai 10 persen.

Baca juga: Jeli Melihat Peluang, Evi Sukses Membangun Usaha Kuliner Damelecho

Sijalu Smart PoultryNur Wahyu Pratama Sijalu Smart Poultry

Menciptakan Teknologi Sijalu Smart Poultry

Kejadian tersebut membuatnya mencoba membuat teknologi, untuk mengontrol otomatisasi manajemen budidayanya.

“Saya melakukan trial and error sistem dan aplikasi teknologi manajemen budi daya selama kurang lebih satu tahun, dan menghabiskan dana sekitar Rp 100 juta lebih,” ungkapnya.

Tak sia-sia, Fauzi berhasil membuat teknologi yang diberi nama Sijalu Smart Poultry.

Teknologi ini dapat mengatur berbagai equipment kandang, seperti lampu, pemanas, suhu, blower, kelembaban, CCTV, hingga indikator Amonia ayam.

“Kami juga punya aplikasinya. Jadi, bisa dikontrol dari jarak jauh. Sebagai contoh, saya bisa mengatur kandang yang ada di Bandung, meski saya di Jakarta,” jelasnya.

Dengan menggunakan Sijalu Smart Poultry, peternak dapat menekan angka kematian hewan ternak hingga 3 persen, menurunkan biaya produksi hingga 20 persen, dan meningkatkan produktivitas hingga 15 persen.

Selain itu, teknologi ini juga bisa digunakan untuk tanaman, seperti budi daya jamur yang hanya membutuhkan suhu dan kelembaban.

Sijalu Smart Poultry dibanderol dengan harga Rp 10 juta hingga Rp 15 juta, sudah termasuk pemasangan.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Terkini Lainnya
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Perkuat Koperasi dan UMKM, Mantan Gubernur BI Luncurkan BACenter
Perkuat Koperasi dan UMKM, Mantan Gubernur BI Luncurkan BACenter
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau