“Kalau ekspor yang sifatnya retail itu sulit di perizinan. Banyak konsumen luar negeri yang mau terima beres dan kita yang harus mengurus segala macam surat perizinan dan pengiriman,” lanjutnya.
Baca juga: Mengenal Untold Studio, Wadah bagi Para Kreatif dan Pelaku UMKM
Namun demikian, produk jam unik bahan logam buatan Edi sudah berhasil menampakkan dirinya di kancah Internasional.
“Penjualan ekspor sudah sampai 30 persen. Satu minggu yang lalu saya baru dari Bali, saya bertemu dengan enam buyer dari negara berbeda. kalau untuk quantity tidak terlalu besar, karena art itu terbatas,” ucap Edi.
Ada dua metode ekspor yang dilakukan oleh Edi, yaitu punya pasar retail secara person dan ada juga konsumen luar negeri yang didatangkan ke Indonesia.
Baca juga: Oh Beauty Festival 2023 Gandeng DOKU untuk Pembayaran Cashless
Selain itu, Ia juga memanfaatkan media sosial seperti Instagram untuk media penjualan sekaligus branding El Art, agar dikenal oleh masyarakat, serta website untuk menggaet konsumen dari luar negeri.
“Fakta unik yang saya alami, orang luar negeri biasanya tidak suka berbisnis melalui WhatsApp, mereka lebih menyukai berbisnis melalui email,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.