Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Aan Membangun Bisnis Threeyana Decoupage, Awalnya Iseng Unggah Status

Kompas.com - 12/10/2023, 18:21 WIB
Nur Wahyu Pratama,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Decoupage merupakan seni menghias suatu benda ,dengan menempel potongan-potongan kertas atau kain ke permukaan benda tersebut.

Selain sebagai karya seni, decoupage juga bisa menjadi karya yang bernilai ekonomis.

Hal ini dibuktikan oleh Aan yang menjalankan usaha kerajinan di bidang decoupage sejak tahun 2015, dengan nama Threeyana Decoupage. Brand tersebut berasal dari Pondok Gede, Bekasi.

Baca juga: Manfaatkan Limbah Logam, Edi Waluyo Sukses Jualan Jam Unik hingga Mancanegara

Pria berusia 45 tahun ini, membangun Threeyana Decoupage bersama sang istri.

“Threeyana itu diambil dari nama istri saya, kalau decoupage itu dari bahasa Prancis yang berarti memotong dan menempel. Jadi, decoupage itu penempelan gambar pada media tertentu,” tutur Aan kepada Kompas.com saat ditemui di tengah pameran INACRAFT 2023 beberapa waktu lalu.

Tak ada Background Seni Decoupage

Aan dan istri tidak mempunyai background sama sekali di dunia decoupage. Semua ini berawal dari kesukaan dan hobi Sang Istri dalam dunia decoupage.

"Saya bekerja di dunia perhotelan dan istri bekerja di bidang ekspor impor. Saat itu kita sempat kerja sembari menjalankan usaha decoupage ini karena sedang booming," katanya

Baca juga: Bantu UMKM Menjaga Cash Flow, Ninja Biz Sediakan Fitur COD dan Pay After Delivery

“Kita berdua memulai usaha ini tahun 2015 hanya dengan bermodalkan Rp 5 juta rupiah, untuk membeli tisu decoupage," lanjutnya.

Tisu decoupage atau paper napkin (serbet kertas), merupakan bahan yang sering digunakan dalam kerajinan decoupage.

Tak berselang lama, keduanya memilih pensiun dini dari pekerjaan masing-masing untuk fokus mengembangkan usaha Threeyana Decoupage.

Iseng Upload Status Berujung Banjir Orderan

Aan mengaku, dirinya tertarik belajar karena melihat istrinya hobi membuat decoupage,

"Saya awalnya sekadar lihat. Cuma kok hasilnya bagus, akhirnya kita sama-sama belajar dan melihat adanya peluang yang menghasilkan," ujar Aan.

“Saat proses belajar tuh kebutuhan material terbatas. Terpaksa kita harus beli tisu dari luar negeri, khususnya Eropa. Kita beli banyak tisu dan saat kita upload ke Facebook, yang mana sekadar status, ternyata banyak tanggapan dari pengguna asal Malaysia, Thailand, dan Indonesia,” lanjutnya.

Dari situ, Aan dan istrinya terus kebanjiran order dari negara tetangga. Bahkan, Ia bisa mengantongi Rp 30 juta hingga Rp 50 juta dalam setiap bulan.

Baca juga: Teknologi Retort: Definisi, Manfaat, dan Peluang untuk UMKM

Produk Threeyana Decoupage pada pameran INACRAFT on October 2023 di JCC, Senayan, Jakarta (5/10/2023)Nur Wahyu Pratama Produk Threeyana Decoupage pada pameran INACRAFT on October 2023 di JCC, Senayan, Jakarta (5/10/2023)

Daya Beli dan Minat yang Semakin Menurun

Threeyana Decoupage mengusung konsep vintage style dengan menyediakan beragam produk wall decor dan home decor. Produk wall decor dan home decor ini mudah untuk diaplikasikan di rumah.

Halaman:

Terkini Lainnya

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Jagoan Lokal
Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Program
Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Program
BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

Program
TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

Program
DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

Program
Berbisnis di Luar Negeri, Restoran Hingga Minimarket Peroleh Diaspora Loan BNI

Berbisnis di Luar Negeri, Restoran Hingga Minimarket Peroleh Diaspora Loan BNI

Program
Ratusan Pengusaha Mikro Ikuti Pendampingan Kewirausahaan di Kota Batu

Ratusan Pengusaha Mikro Ikuti Pendampingan Kewirausahaan di Kota Batu

Program
Menteri Dikti: Kampus yang Punya Program UMKM Harus Punya Keunikan

Menteri Dikti: Kampus yang Punya Program UMKM Harus Punya Keunikan

Training
Kementerian UMKM dan Kementerian Ketenagakerjaan Kolaborasi Berdayakan UMKM

Kementerian UMKM dan Kementerian Ketenagakerjaan Kolaborasi Berdayakan UMKM

Program
1.000 UMKM Ikut BRI UMKM EXPO(RT) 2025, BRI Targetkan Penjualan Rp 38 Miliar

1.000 UMKM Ikut BRI UMKM EXPO(RT) 2025, BRI Targetkan Penjualan Rp 38 Miliar

Program
Mahasiswa KKN UGM Latih Strategi 'Branding' bagi UMKM di Temanggung

Mahasiswa KKN UGM Latih Strategi "Branding" bagi UMKM di Temanggung

Program
Pelindo Siapkan Gerai UMKM di Terminal Penumpang Tanjung Priok

Pelindo Siapkan Gerai UMKM di Terminal Penumpang Tanjung Priok

Program
UMKM Mitra Program Makan Bergizi Gratis Akan Dapat Modal Awal hingga Rp 500 Juta, Ini Syaratnya

UMKM Mitra Program Makan Bergizi Gratis Akan Dapat Modal Awal hingga Rp 500 Juta, Ini Syaratnya

Program
Pemkot Malang Fasilitasi Ekspor Produk Makanan Olahan UMKM ke Australia dan Selandia Baru

Pemkot Malang Fasilitasi Ekspor Produk Makanan Olahan UMKM ke Australia dan Selandia Baru

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau