JAKARTA, KOMPAS.com – Roti, makanan yang terbuat dari terigu dan ragi ini merupakan makanan pokok kedua yang populer di Indonesia setelah nasi. Bahkan di negara Barat, mayoritas masyarakatnya mengonsumsi roti sebagai makanan pokok.
Tak heran jika roti memiliki pangsa pasar yang luas dan diminati oleh semua usia, sehingga bisa menjadi peluang usaha yang menjanjikan.
Hal ini dibuktikan oleh Ahmad Reza, founder sekaligus Direktur Roti & Kopi (Ropi), meski awalnya ia menjalankan bisnis ini untuk memenuhi permintaan sang istri.
Baca juga: Kemenkop UKM Gelar Entrepreneur Hub Bali, Teten Masduki Dorong Universitas Cetak Wirausaha
“Saat nikah, istri minta dibuatkan toko roti karena memang dia suka makan dan suka membuat roti," kata Reza saat ditemui Kompas.com di acara Indonesia Licensing Expo (ILE) di JIExpo, Jum’at (13/10/2023).
Reza mengaku, dirinya sempat pesimis, karena hanya memiliki pengalaman kerja di media dan tak punya background bisnis kuliner.
"Posisi saya saat itu sebagai manajer iklan di salah satu media, bagaimana bisa buka toko roti seperti Holland Bakery?” ujarnya.
Tahun 2016, demi memenuhi permintaan sang istri, Reza mulai membangun usaha Roti & Kopi bermodalkan Rp 100 juta, untuk membuka satu outlet di daerah Bekasi. Kemudian di tahun 2019, ia mengundurkan diri dari pekerjaannya untuk fokus membangun usaha.
Baca juga: Kisah Aan Membangun Bisnis Threeyana Decoupage, Awalnya Iseng Unggah Status
Setelah membuka satu outlet, Reza mulai bermimpi untuk mengembangkan Roti & Kopi. Ia ingin mereknya dikenal dan hadir di seluruh penjuru Indonesia.
Namun seiring waktu, ia menyadari bahwa roti bisa diterima di mana saja, bahkan di seluruh dunia.
Reza juga menyebut dirinya terinspirasi Papa Roti, salah satu merek roti dari Malaysia yang sudah memiliki 400 outlet di seluruh dunia, termasuk di Amerika Serikat dan Kanada.
"Saya ubah mimpi saya, tidak hanya di seluruh penjuru Indonesia, tapi di seluruh dunia. Saya wujudkan dengan membuka outlet di Dubai, Uni Emirate Arab dan ke depan akan buka di beberapa negara teluk, seperti Qatar dan Kuwait," jelas pria berusia 35 tahun ini.
Baca juga: Cerita Siswa SMA IAS Al- Jannah Merintis Bisnis Batik Ramah Lingkungan Anagata
Meski telah membuka outlet di luar negeri, tak berarti Roti & Kopi bebas tanpa tantangan.
Reza mengungkap, Roti & Kopi memiliki target pasar menengah ke bawah. Pada target pasar seperti ini, biasanya lebih sensitif untuk masalah harga.
“Yang jadi tantangan, yaitu ketika harga tepung naik seperti saat konflik antara Rusia dan Ukraina. Terpaksa kita naikkan harga juga di toko kita,” keluhnya.
Biasanya, promosi dilakukan dengan memberikan informasi produk kepada calon konsumen. Tapi, Reza memiliki cara promosi berbeda dalam memasarkan produknya.
Menurutnya, aroma roti saat sedang dioven secara tidak langsung bisa menjadi alat promosi.
"Aroma roti saat dioven bikin menggoda orang. Begitu kita oven, pasti masyarakat mencium dan menyadari aroma dari roti kita," kata Reza.
Baca juga: Ballerbro, Berawal dari Kisah Kakak Adik Tak Mampu Beli Sepatu Basket
“Tekstur dari rotinya juga berbeda, jadi kalau konsumen makan roti akan bunyi krezzz,” sambungnya.
Bukan hanya itu, Roti & Kopi juga menuliskan nama-nama ibu kota yang ada di Indonesia pada kemasan produknya, sehingga banyak konsumen yang mengira itu lokasi cabang.
Lebih lanjut, Reza menambahkan, dirinya juga mengandalkan media sosial dan SEO dari berita-berita liputan media untuk mempromosikan Roti & Kopi.
“Kalau pameran seperti ini, biasanya banyak media yang datang, saya coba menyambut mereka, karena saya dulunya orang media dan tahu gimana perjuangannya orang media. Mereka sangat membantu kami dalam mempromosikan produk kami,” tutur Reza.
Baca juga: Dari Komunitas Overheard Beauty, Emiria Larasati Bangun Brand Kecantikan Kitschy
Sebagai bentuk mempercepat perkembangan usahanya, Reza memutuskan untuk membuka paket franchise atau waralaba.
Pada tahun 2021, Reza membuat Surat Tanda Pendaftaran Waralaba (STPW) melalui Kementerian Perdagangan.
Salah satu syarat untuk mendapatkan Surat Tanda Pendaftaran Waralaba (STPW), yaitu usaha sudah berjalan selama lima tahun.
“Paket franchise kita seharga Rp 150 juta sudah mendapatkan bahan baku awal 2000 pcs, peralatan, renovasi, dan reklame. Selain itu, kamu sudah bisa balik modal hanya dalam waktu tiga bulan,” paparnya.
Baca juga: Penyaluran Dana Bergulir LPDB UMKM Per Oktober Capai Rp 1,24 Triliun
Saat ini, Roti & Kopi sudah memiliki total 80 mitra waralaba dan 20 outlet pribadi yang tersebar di seluruh Indonesia dan di luar negeri.
Reza menargetkan, setiap bulan setidaknya ada dua hingga tiga mitra yang mendaftar paket franchise.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.