Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Noro Ardanto Merintis Lampu Runa, Ingin Lestarikan Skill Perajin Wayang Golek

Kompas.com, 14 Desember 2023, 23:05 WIB
Nur Wahyu Pratama,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Noro Ardanto dengan panggilan akrab Noro merupakan founder dari brand kerajianan Indonesia, Lampu Runa.

Noro merupakan seorang desainer produk yang sudah berpengalaman lebih dari 15 tahun di industri furnitur dan kerajinan tangan.

“Saya pendidikannya desainer produk. Pada awalnya saya bekerja di pabrik furnitur dan berhenti pada tahun 2005 karena perusahaan tempat saya kerja bangkrut. Lalu saya melirik handycraft karena bahan baku lebih sedikit dengan mesin yang lebih sederhana tetapi memiliki margin yang lebih tinggi,” kata Noro (51) saat ditemui Kompas.com saat pameran Brilianpreneur 2023 di JCC, Senayan, Jakarta pada Kamis (7/12/2023).

Baca juga: 4 Tips Sukses Mengubah Karung Beras Bekas ala Artisa, Founder Tiga Mata Sapi

Lestarikan Skill Perajin Wayang Golek

Noro mengatakan, dirinya memulai usaha ini sejak tahun 2013. Ia menamakan usahanya Lampu Runa karena terinspirasi oleh anak-anaknya yang cantik, yaitu Rumi dan Narini.

Noro mempunyai misi untuk melestarikan skill pengrajin wayang golek dengan membuat produk baru yang lebih populer, yaitu lampu figur.

“Kalau wayang golek seperti cerita Mahabharata kan sudah tidak begitu populer saat ini, kalau kita angkat wayang goleknya terlalu berat, jadinya kita jaga keberlangsungan skill para pengrajin dengan membuat lampu figur,” tutur Noro.

Baca juga: Kementerian Investasi Bantu Pelaku UMKM di Jakarta Utara Peroleh NIB

Produk Figur Lampu Runa (2) pada pameran Brilianpreneur 2023 di JCC, Jakarta pada Kamis (7/12/2023)Nur Wahyu Pratama Produk Figur Lampu Runa (2) pada pameran Brilianpreneur 2023 di JCC, Jakarta pada Kamis (7/12/2023)

Berawal Dari Kekurangan Stok Barang

Pada awalnya, Noro membuat produk figur kayu, seperti bebek, burung hantu, penguin dan lainnya. Ia mendapatkan ide untuk membuat lampu figur karena kekurangan stok barang saat ingin pameran di Vietnam.

“Waktu itu kita mau pameran di Vietnam, kita lihat stok produk figur kayu kita ternyata kurang. Pada akhirnya, saya dapat ide, bagaimana kalau figur kayu ini dikasih fungsi, akhirnya timbullah produk lampu tersebut,” jelas Noro.

“Lampu ini uniknya karena hanya badan tanpa wajah. Jadi, kita berusaha menangkap stylenya saja sehingga orang bisa menerka-nerka siapa sosok di balik figur tanpa wajah tersebut,” lanjut Noro.

Produk Figur Lampu Runa (1) saat pameran Brilianpreneur 2023 di JCC, Jakarta pada Kamis (7/12/2023).Nur Wahyu Pratama Produk Figur Lampu Runa (1) saat pameran Brilianpreneur 2023 di JCC, Jakarta pada Kamis (7/12/2023).

Sulitnya Regenerasi dan Mengubah Mindset Orang Indonesia

Noro dibantu dengan total 55 pengrajin untuk membuat 120.000 buah figur dan custom lampu figur. Meskipun demikian, ia merasa sulitnya regenerasi para pengrajin.

Baca juga: Peluang dan Tips Usaha Jam Tangan, Simak Penjelasannya

“Pengrajin kita sangat skillfull jadi tidak mudah diganti, makanya kita sedang berusaha membuat penghasilan mereka lebih tinggi agar generasi muda tertarik meneruskan skill tersebut. Bayangkan kalau generasi muda melihat perajin tua hidupnya sudah dan penghasilan kecil, pasti mereka tidak tertarik,” ucap Noro.

Selain itu, mengedukasi mindset masyarakat terhadap hasil kerajinan juga masih menjadi kesulitan bagi Noro.

“Orang Indonesia terlalu terbiasa melihat barang kerajinan dan dalam pikiran mereka, barang kerajinan itu murah padahal perlu skill yang tinggi ditambah waktu yang lama. Mengedukasi masyarakat untuk menilai barang kerajinan lebih tinggi itu sulit,” terang Noro.

Baca juga: Kisah Artisa Merintis Tiga Mata Sapi, Buat Tas dari Karung Beras untuk Kurangi Sampah

Pernah Rugi 12.000 Poundsterling

Noro menceritakan, dirinya pernah merugi hingga 12.000 poundsterling atau sekitar Rp 234 juta.

“Hal itu terjadi saat pertama kali kita ekspor, di mana 1 kontainer berjamur. Kita tetap tanggung jawab dengan mencicil setiap pengiriman akan dipotong 1.000 hingga 2.000 pound untuk ganti rugi,” ungkap Noro.

“Kalau saat ini, omzet lampu runa dalam setahun kurang lebih bisa mencapai Rp 150 juta hingga Rp 200 juta. Kalau untuk figur ekspor bisa menyentuh 300 hingga 400 poundsterling dalam setahun,” kata Noro.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Terpopuler
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau