Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadapi Toko Ritel Modern, Pemilik Toko Kelontong Ini Terapkan Strategi Jitu

Kompas.com - 05/03/2024, 20:08 WIB
Bambang P. Jatmiko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Menjalankan toko kelontong memerlukan strategi khusus di tengah kompetitifnya persaingan dengan pelaku usaha lain yang serupa. Belum lagi, kehadiran toko ritel modern yang membuat usaha di sektor ini semakin ketat.

Salah satu yang bisa dilakukan oleh pemilik toko kelontong adalah memilih barang yang paling laku dan paling banyak dicari konsumen, sehingga pemilik toko tidak perlu memiliki stok barang yang banyak.

Hal ini pula yang dilakukan oleh Imas Masriah (40) dan Asep Saepudin (46) pemilik Toko Pelangi di wilayah Ciparigi, Kecamatan Bogor Utama, Kota Bogor, Jawa Barat.

Baca juga: Rahasia Sukses Usaha Warung Kelontong ala Pengusaha Madura

Ketatnya persaingan di segmen toko kelontong mendorong keduanya fokus pada penjualan barang yang paling dicari konsumen.

“Saya fokus untuk berjualan air dan gas elpiji, karena dua barang tersebut yang paling banyak dicari konsumen di toko saya. Konsumen kami sebagian besar adalah warga kompleks perumahan,” ujar Imas saat ditemui Kompas.com di tokonya, Sabtu (2/3/2024).

Imas mengungkapkan, strategi untuk fokus pada dua barang dagangan tersebut diambil karena konsumen memiliki preferensi sendiri ketika mereka ingin membeli barang yang dibutuhkan.

Seperti halnya beras dan bahan pokok lainnya, konsumen cenderung memilih untuk membeli di toko swalayan atau toko ritel modern.

Demikian pula untuk barang-barang yang lainnya, pembeli yang mayoritas adalah kelas menengah akan memiliki tempat tertentu untuk memenuhi kebutuhannya.

Namun demikian tidak dengan air minum galonan dan elpiji. Konsumen akan mencari toko yang memungkinkan barang diantar sampai rumah. Tak cukup hanya diantar, dua barang tersebut juga sekaligus harus bisa dipasang sesuai tempatnya: air galon di dispenser dan elpiji di kompor gas.

Baca juga: Kisah Sukses Jasin Roesli, Kembangkan Perusahaan yang Berawal dari Toko Kelontong

Layanan All In

Imas mengungkapkan, layanan all in yang meliputi pengantaran barang sekaligus pemasangan tersebut tidak bisa disediakan oleh toko ritel modern. Hal ini pula yang membuat tokonya mampu bersaing dengan toko ritel modern.

“Yang penting kami tidak hitung-hitungan dalam memberikan servis tambahan kepada pelanggan seperti memasang elpiji di kompor dan memasang air galon di dispenser. Justru hal ini yang menjadi nilai tambah toko kami,” jelas dia.

Imas mengungkapkan Toko Pelangi tetap menjual barang-barang kebutuhan pokok lainnya seperti gula, telur, makanan beku (frozen food) hingga jajanan anak. Namun demikian, jumlah barang yang dijual tersebut tidak banyak jika dibandingkan dengan elpiji dan air galonan.

Baca juga: 4 Tips Sukses Kembangkan Usaha Toko Kelontong

Karena air galon dan elpiji menjadi barang yang paling dicari konsumen di tokonya, dia akhirnya fokus pada penjualan dua barang tersebut.

Hampir setiap hari, pemasok air galon berbagai merek serta gas elpiji datang ke Toko Pelangi untuk terus menjaga agar stok tetap tersedia.

ilustrasi frozen food di supermarket.SHUTTERSTOCK/TY Lim ilustrasi frozen food di supermarket.

Tambah Modal

Mengetahui konsumen banyak mencari air galon dan elpiji dari tokonya, Imas dan Asep mencoba untuk mengajukan pinjaman ke PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI).

Halaman:

Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau