Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadapi Toko Ritel Modern, Pemilik Toko Kelontong Ini Terapkan Strategi Jitu

Kompas.com - 05/03/2024, 20:08 WIB
Bambang P. Jatmiko

Penulis

Awalnya dia mengajukan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan plafon pinjaman hingga Rp 50 juta. Dari fasilitas kredit yang diterima ini, Toko Pelangi semakin berkembang.

Seiring dengan itu, kebutuhan permodalan semakin bertambah. Oleh petugas BRI Imas dan Asep diarahkan untuk mengajukan pinjaman non-KUR sehingga dia bisa memperoleh fasilitas kredit hingga Rp 200 juta.

“Uang yang diperoleh dari KUR serta non-KUR tersebut saya gunakan untuk menambah stok galon dan menambah tabung elpiji. Alhamdulillah, semakin banyak pembeli yang bisa kami layani,” ungkap Imas.

Baca juga: BRI Lakukan Pendekatan Hybrid untuk Dorong Perkembangan UMKM

Tak hanya untuk menambah stok air galon dan elpiji, Imas dan Asep menggunakan fasilitas pinjaman dari BRI tersebut untuk disalurkan kembali kepada karyawannya guna pembelian kendaraan dan renovasi rumah.

“Saya punya prinsip, saya tidak ingin berkembang sendiri. Karyawan pun juga harus bisa ikut menikmati kesuksesan dari toko ini,” kata Imas.

Harga Tetap Kompetitif

Asep Saepudin mengungkapkan meskipun dia menggunakan tambahan modal dari fasilitas kredit BRI, namun Toko Pelangi tetap bisa menjual barang dengan harga yang kompetitif.

Kompetitifnya harga tersebut tidak lepas dari suku bunga KUR dan non-KUR yang rendah. Hal ini membuat dia tidak terbebani oleh bunga yang ditetapkan.

“Harga jual air galon dan elpiji kami bisa tetap lebih murah ketimbang toko-toko yang lain karena bunga pinjaman dari KUR dan non-KUR BRI tidak memberatkan kami sebagai UMKM,” kata Asep.

Dia menjelaskan, meskipun toko tutup, pelanggan memilih tidak mengambil barang dari toko lainnya, baik sesama toko kelontong maupun toko ritel modern. Mereka memilih untuk menunggu toko buka kembali karena harga yang lebih murah dan layanan all in.

“Yang penting tetap harus membayar cicilan tepat waktu. Kami terus memprioritaskan cicilan ke bank yang kami sisihkan dari pendapatan harian,” jelas dia.

Keberhasilan Toko Pelangi menjaga harga barang, terutama air galon dan elpiji, membuat omzet toko ini tetap stabil setiap hari.

Menurut Imas, pendapatan atau omzet dalam sehari di antara Rp 7 juta hingga Rp 10 juta.

Baca juga: Kisah Sukses Ajik Krisna Mendirikan Toko Oleh-oleh Krisna Bali

Komitmen BRI Dukung UMKM

Sementara itu salah satu Mantri BRI yang bertugas di wilayah Bogor Yose Rio mengungkapkan bahwa BRI terus memberikan dukungan kepada pelaku UMKM untuk bisa berkembang.

Salah satu dukungan yang diberikan adalah mudahnya proses pengajuan kredit. Hingga saat ini perseroan tidak pernah memberi syarat menggunakan notaris untuk pengajuan kredit hingga Rp 200 juta.

“Tinggal memenuhi syarat-syarat seperti KTP, KK, surat nikah, dan sebagainya yang semuanya sudah dimiliki calon nasabah,” kata dia.

Kantor salah satu unit layanan BRI di Bogor KOMPAS.com/ Bambang P. Jatmiko Kantor salah satu unit layanan BRI di Bogor

Upaya ini dilakukan karena pelaku UMKM membutuhkan dana secara cepat dan tidak berbelit. Dengan demikian, penambahan modal bisa dilakukan secara cepat agar bisnis tetap eksis dan berkembang.

Mudahnya proses pengajuan kredit ini diamini oleh Imas. Menurutnya, proses pencairan kredit di BRI jauh lebih mudah jika dibandingkan dengan bank-bank lainnya.

“Saya merasa sangat terbantu dengan proses pencairan kredit di BRI. Tanpa pertanyaan berbelit-belit, pengajuan saya bisa disetujui dengan cepat,” pungkas Imas.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Halaman:

Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau