Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Macam Sayuran Hidroponik yang Bisa Kamu Jual

Kompas.com - 07/03/2024, 13:30 WIB
Alfiana Rosyidah,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sayuran yang biasa ditanam di tanah, saat ini bisa dikembangkan menggunakan teknik hidroponik. Teknik ini menjadi solusi bagi orang-orang yang ingin menanam sayuran, tetapi tidak memiliki lahan yang luas.

Teknik hidroponik telah berhasil membuat orang-orang menanam sayuran di rumah mereka. Sayuran yang mereka panen ada yang dikonsumsi sendiri atau bisa juga dijual pada orang-orang sekitar.

Peluang bisnis hidroponik pun masih tergolong besar. Apalagi bagi orang-orang seperti pekerja kantoran yang tidak bisa pergi ke pasar tiap harinya, tetapi masih ingin membeli sayuran untuk dikonsumsi di rumah.

Baca juga: 7 Strategi Efektif Pemasaran Produk Hasil Hidroponik

Oleh karena itu, kamu bisa mulai berbisnis sayuran hidroponik mulai dari memanfaatkan sisa ruang di rumah. Nantinya kamu juga bisa menjualnya pada tetangga sekitar atau teman-temanmu.

Nah, supaya kamu tahu sayuran mana saja yang bisa dijadikan hidroponik, mari simak artikel berikut ini. Kompas.com telah merangkum dari berbagai sumber dalam artikel ini.

1. Selada

Selada adalah salah satu sayuran yang sering ditanam secara hidroponik. Selain mudah untuk dibudidayakan, selada juga banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Contohnya dibuat sebagai lalapan.

Baca juga: FEB UI, FarmHill Academy, dan KBRI Korsel Berdayakan PMI untuk Bertani Hidroponik

Bibit selada hidroponik dapat kamu beli secara langsung di toko pertanian atau dapat membeli di e-commerce. Harga bibit selada masih tergolong terjangkau sehingga tidak perlu mengeluarkan modal yang terlalu banyak.

2. Kangkung

Masyarakat Indonesia banyak mengonsumsi sayuran yang satu ini sehingga kamu dapat memanfaatkannya sebagai sayuran hidroponik. Kangkung yang ditanam secara hidroponik juga lebih bersih dan mudah dipanen karena memotong batangnya saja.

Bibit kangkung bisa kamu dapatkan di e-commerce dengan range harga belasan hingga puluhan ribu. Tergantung berapa gram bibit yang akan dibeli. Kangkung pun bisa dipanen dengan cepat dalam waktu 25 hingga 30 hari.

Baca juga: 7 Strategi Efektif Pemasaran Produk Hasil Hidroponik

3. Pakcoy

Sayuran pakcoy banyak dibudidayakan di Indonesia sehingga menjadi sayuran yang populer ditanam dengan sistem hidroponik. Pakcoy pun mudah ditanam di daerah manapun, bahkan di dataran rendah karena tidak cepat busuk.

Lama waktu panen pakcoy biasanya 35 hingga 40 hari. Namun, ada juga yang bisa dipanen dalam waktu 20 hingga 25 hari sehingga biasa disebut baby pakcoy. Harga bibitnya pun juga dapat kamu temukan di e-commerce mulai dari harga 1000 rupiah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Kisah Kegigihan Buruh Tani asal Malang hingga Punya Toko Sembako

Kisah Kegigihan Buruh Tani asal Malang hingga Punya Toko Sembako

Program
LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

Program
25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

Jagoan Lokal
Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Jagoan Lokal
Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jagoan Lokal
Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Training
Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Jagoan Lokal
Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Jagoan Lokal
UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

Program
Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Program
Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Jagoan Lokal
Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Program
Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Program
BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

Program
TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau