Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbedaan Soft Selling dan Hard Selling, Pebisnis Perlu Tahu!

Kompas.com - 21/03/2024, 07:00 WIB
Alfiana Rosyidah,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setiap pebisnis perlu untuk menggunakan strategi marketing saat memasarkan produknya. Dengan menggunakan strategi marketing, produk akan mampu menjangkau target pasar dan mendapatkan keuntungan yang diharapkan. 

Strategi marketing dalam dunia bisnis memiliki berbagai macam jenis. Soft selling dan hard selling adalah dua diantara jenis-jenis strategi marketing. Keduanya pun memiliki tujuan dan cara pendekatan konsumen yang berbeda. 

Kamu bisa menggunakan soft selling atau hard selling sesuai dengan kebutuhan bisnis masing-masing. Untuk mengetahui perbedaannya, kamu dapat menyimak artikel berikut yang telah dirangkum Kompas.com dari situs indeed.com. 

Baca juga: 4 Strategi Efektif Meningkatkan Keuntungan, Pelaku Usaha Wajib Tahu

Pendekatan ke Konsumen

Perbedaan pertama yaitu cara mendekatkan diri dengan konsumen. Soft selling yaitu strategi marketing dengan cara mendekatkan diri pada konsumen. Sesuai dengan namanya yaitu soft yang berarti lembut, soft selling bersifat tidak terlalu menekan pelanggan. 

Soft selling biasanya menekankan pada pendekatan personal agar memahami kebutuhan calon pembeli. Berbeda dengan hard selling yang menekankan pada betapa pentingnya produk untuk calon pembeli. 

Perbedaan Prioritas

Soft selling memiliki prioritas kenyamanan calon pembeli dan berfokus pada penjualan dengan jangka waktu yang lebih lama. Artinya, barang yang ditawarkan tidak harus terjual dalam waktu singkat.

Baca juga: 5 Strategi Membangun Networking Bisnis, Pelaku Usaha Harus Tahu

Sementara itu, hard selling memiliki prioritas yang berbeda yakni barang yang dijual harus laku dengan cepat. Hard selling cenderung menggunakan cara apapun agar barang-barang yang ditawarkan bisa cepat terjual.

Perbedaan Nada Bicara ke Konsumen

Pendekatan soft selling dan hard selling yang berbeda, membuat nada bicara ke konsumen juga ikut berbeda. Soft selling dengan pendekatan personalnya menggunakan nada bicara yang tenang dan santai. 

Di sisi lain, hard selling yang bertujuan untuk menjual produk secara cepat, menggunakan nada bicara yang lebih agresif. Dengan nada agresif, pembeli akan merasa harus membeli produk dalam waktu yang terbatas.

Baca juga: 3 Strategi Marketing untuk Meningkatkan Omzet, Salah Satunya Upselling

Selain itu, hard selling yang mengedepankan kecepatan, dapat menggunakan naskah tertentu atau template promosi yang efektif. Nantinya template promosi ini bisa digunakan berulang-ulang.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!


Terkini Lainnya
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Perkuat Koperasi dan UMKM, Mantan Gubernur BI Luncurkan BACenter
Perkuat Koperasi dan UMKM, Mantan Gubernur BI Luncurkan BACenter
Program
Dompet Dhuafa Kenalkan Potensi Ekonomi Kaki Gunung Lawu lewat 'Fun Run'
Dompet Dhuafa Kenalkan Potensi Ekonomi Kaki Gunung Lawu lewat "Fun Run"
Program
Kajari Kota Malang Blusukan ke Pasar Klojen, Dorong UMKM Miliki Legalitas Usaha
Kajari Kota Malang Blusukan ke Pasar Klojen, Dorong UMKM Miliki Legalitas Usaha
Training
Miliki 45 Juta Peserta Aktif, BPJS Ketenagakerjaan Bidik Pekerja Informal
Miliki 45 Juta Peserta Aktif, BPJS Ketenagakerjaan Bidik Pekerja Informal
Program
Berdayakan Perempuan, Penerbitan Orange Bond oleh PNM Diapresiasi
Berdayakan Perempuan, Penerbitan Orange Bond oleh PNM Diapresiasi
Program
Ekonomi Lesu, Ajang Fashion Show Jadi Panggung Harapan UMKM Fesyen
Ekonomi Lesu, Ajang Fashion Show Jadi Panggung Harapan UMKM Fesyen
Program
Dukung Petani Kopi Lokal, DBS Salurkan 'Blended Finance' ke Adena Coffee
Dukung Petani Kopi Lokal, DBS Salurkan "Blended Finance" ke Adena Coffee
Program
Ekspor Minuman Naik Tajam, UMKM Punya Peluang Tembus Pasar Global
Ekspor Minuman Naik Tajam, UMKM Punya Peluang Tembus Pasar Global
Jagoan Lokal
APINDO: UMKM Jangan Hanya Bertahan, Tapi Harus Berkelanjutan
APINDO: UMKM Jangan Hanya Bertahan, Tapi Harus Berkelanjutan
Training
Dukung Usaha Digital, Kemenko PM Gandeng Google-Meta Luncurkan Program Pemberdayaan
Dukung Usaha Digital, Kemenko PM Gandeng Google-Meta Luncurkan Program Pemberdayaan
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Terpopuler
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau