Setiap tahunnya, tepat satu bulan sebelum bulan Ramadhan, Rosalia sudah mulai produksi untuk diberikan gratis sebagai tester dan juga untuk disimpan, agar saat Bulan Ramadhan tiba dan ada pesanan yang masuk, Chics Cookies sudah siap.
Baca juga: Jual Ribuan Toples Kue Kering Jelang Lebaran, Ini Strategi Oryzasweetness
Pembuatan kue kering bukan merupakan hal yang mudah dan membutuhkan waktu yang lama. Rosalia akan memproduksi kue kering Chics Cookies yang populer telebih dahulu.
Dua minggu sebelum bulan Ramadhan, biasanya ia juga sering kehabisan bahan baku. Jika ada, harganya pun naik dan mahal. Maka ia mengakali dengan memesannya jauh sebelum bulan Ramadhan. Namun tetap saja, biasanya pesanan yang masuk selalu melebihi stok persediaannya.
“Akhirnya saya harus berbelanja ke gudangnya, jauh dari lokasi saya. Itu memakan waktu, biaya, dan juga tenaga lagi, tetapi saya sudah berkomitmen untuk tidak menaikkan harganya agar pelanggan tetap puas,” kata wanita asli Jakarta itu.
Untuk memproduksi ribuan toples kue kering, tentu Rosalia tidak sendiri. Ia telah mempekerjakan lima orang pekerja tetap dari tetangga rumahnya yaitu di Kalimalang, Cipinang, Jakarta Timur. Namun jika jelang Lebaran, ia biasanya mempekerjakan lebih banyak tenaga lagi.
Rosalia mempekerjakan orang-orang yang belum punya pendapatan. Biasanya mereka hanya pekerja serabutan seperti tukang cuci. Rosalia pun mengajarkan mereka hingga mengerti pekerjaannya.
Dengan banyaknya pesanan yang masuk dan tenaga kerjanya yang terbilang sedikit, Rosalia merasakan kendala atau kesulitan saat menjalankan Chics Cookies. Kendala yang pertama adalah tidak adanya lapak atau ruang kerja untuk memproduksi beribu-ribu pesanannya.
Rumah produksi dan rumah tempat tinggal Rosalia dan keluarga masih di satu atap. Ia kerap kesulitan untuk memproduksinya.
Selain tempat, kendala yang ia rasakan juga ia terhalang pemesanan ke luar kota. Saat ia mencoba kirim ke Madiun dan Bogor, kue-nya retak karena terlalu ringkih akibat kandungan butter.
“Saat ini jadinya di-hold dulu untuk keluar kota, sampai kami dapat cara packing yang baik agar sampai ke tangan customer nanti enggak rusak,” ujar Rosalia.
Kue kering dapat terbilang musiman. Banyak orang yang membelinya hanya ketika Imlek, Natal, ataupun Ramadhan.
Untuk tetap mendapatkan pemasukan dan menjalankan bisnisnya. Rosalia pun berdalih menjual bermacam-macam kue-kue basah, seperti kue-kue ulang tahun, dan lain sebagainya.
Baca juga: Adri Sukses Berbisnis Kue Kering di Tengah Kesibukan sebagai Petugas ATC
Ia sangat ingin memasarkan produknya menggunakan e-commerce dan cara digital lainnya agar mendapatkan pasar yang lebih luas lagi. Namun ia terhalang teknologi, karena belum terlalu lihai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.