Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Balik Kisah Sukses Ina Cookies, Bermodalkan Pinjam Bahan Baku Kue

Kompas.com - 23/03/2024, 14:51 WIB
Alfiana Rosyidah,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bisnis kue kering adalah salah satu bisnis kuliner yang digemari para pelaku usaha. Terutama saat menjelang hari Idul Fitri atau lebaran.

Pasalnya, banyak orang berbondong-bondong membeli kue kering, bahkan saat baru memasuki bulan puasa.

Salah satu brand kue kering yang terkenal dan digemari masyarakat adalah Ina Cookies. Saat ini, Ina Cookies telah memiliki 13 brand dibawah nama mereka, serta meluncurkan ratusan jenis kue kering. 

Baca juga: Cerita Steffanie Buka Toko Fesyen Wanita di Little Bangkok, Laris Manis Saat Ramadan

Tentu saja ada perjalanan panjang yang telah dilalui, hingga Ina Cookies mencapai posisi saat ini.

Voula (32), Direktur Sales dan Marketing Ina Cookies membagikan cerita tersebut dengan Kompas.com pada Jumat (22/3/2024). 

Baca juga: Intip Strategi Penggunaan Color Palette di Akun IG Ina Cookies

Bermodalkan Pinjam Bahan Baku

Voula menceritakan, awal mula pendirian brand Ina Cookies berasal dari niat untuk menyejahterakan orang-orang di sekitar.

Mama Ina, selaku pemilik Ina Cookies ingin memberdayakan orang-orang yang sudah berumur, tetapi tidak memiliki pekerjaan.

"Awal idenya itu karena melihat orang-orang di sekitar yang tidak bekerja, tetapi mereka sudah berumur. 'Kan susah ya bagi mereka untuk mendapatkan pekerjaan. Mama Ina ingin agar mereka itu lebih produktif dan punya penghasilan," tutur Voula.

Ide tersebut muncul, saat Mama Ina singgah di Cirebon. Lalu untuk mewujudkan keinginannya,  Mama Ina akhirnya meminjam bahan baku kue kering ke tetangga dan toko bahan kue. 

Baca juga: Adri Sukses Berbisnis Kue Kering di Tengah Kesibukan sebagai Petugas ATC

"Pinjamnya itu juga tidak banyak, hanya satu kresek, tapi Mama Ina terus mencoba untuk membuat kuenya. Waktu itu juga dibantu oleh kakak ipar Mama Ina," ucap anak kedua dari pendiri Ina Cookies tersebut.

Kemudian pada tahun 1992, Mama Ina berhasil membangun merek Ina Cookies dan juga merintis reseller. Akan tetapi, pada saat itu reseller masih dalam lingkup keluarga saja. 

"Dulu reseller itu enggak banyak kayak sekarang. Awalnya dari anggota keluarga dulu yang jadi reseller, terus baru mulai merambah di luar keluarga," jelas Voula. 

Baca juga: Jual Ribuan Toples Kue Kering Jelang Lebaran, Ini Strategi Oryzasweetness

Salah satu produk kue kering Ina Cookiesdok. Ina Cookies Salah satu produk kue kering Ina Cookies
Terwujudnya Mimpi Memberdayakan Masyarakat Sekitar

Mimpi Mama Ina untuk memberdayakan masyarakat sekitar berhasil terwujud hingga tahun 2024 ini. Pemberdayaan yang dilakukan oleh Mama Ina melalui Ina Cookies adalah program reseller.

Voula menyebut, bahwa reseller yang bergabung dengan Mama Ina rata-rata adalah ibu rumah tangga, pasutri, dan mahasiswa yang mencari penghasilan tambahan. 

"Besarnya Ina Cookies itu salah satunya ada peran dari reseller. Mayoritas mereka ini adalah ibu-ibu rumah tangga. Awalnya mereka ini juga iseng karena ada tetangga-tetangga yang minta produk Ina Cookies," ungkap Voula. 

Baca juga: Cerita Robby Herdian, Gagal Berbisnis Pertanian tapi Sukses Berjualan Kue Kering

Melalui para reseller tersebut, Mama Ina telah mewujudkan mimpinya untuk bisa memberdayakan masyarakat sekitar. Selain itu, Mama Ina juga mempekerjakan 70 persen karyawan Ina Cookies yang merupakan warga sekitar di Bojong Koneng. 

"Bojong Koneng itu 'kan luas banget ya dan kebanyakan juga kerja di Ina Cookies. Mereka kerja dari jam 6 pagi sampai jam 8 malam. Ada 3 shift untuk ibu-ibu yang kerja ini," kata perempuan kelahiran Cirebon tersebut. 

Melakukan Riset untuk Varian Fruity 

Sejak 1992 hingga saat ini, Ina Cookies telah meluncurkan berbagai varian kue kering. Mulai dari varian manis, coklat, asin, hingga fruity atau rasa buah. Di antara varian tersebut, nastar keju adalah kue kering yang paling laris. 

Baca juga: Tak Melulu Kue Kering, 5 Pelaku UMKM Ini Berinovasi dalam Bisnis Hampers Lebaran

Sedangkan untuk varian fruity, Voula bercerita bahwa ada cerita riset dibalik pembuatan varian tersebut. Jadi pihak Ina Cookies melakukan riset identitas beberapa daerah, lalu dituangkan dalam varian fruity. 

"Kami melihat kalau lidah masyarakat Indonesia ini berbeda-beda, jadi kami bikin varian fruity ini sesuai dengan rasa yang disukai di suatu daerah," ucap Voula. 

Misalnya dari rasa blueberry button yang terinspirasi dari Kota Bandung, lalu orange peel yang terinspirasi dari Jawa Timur. 

Baca juga: Ingin Bisnis Kue Kering? SImak Tips Ini agar Bisa Sukses

"Karena 'kan orang Jawa Timur itu identik dengan banyak buah jeruk. Lalu untuk mango velvet itu terinspirasi dari Jawa Tengah, karena terkenal dengan buah mangganya yang manis-manis," lanjutnya. 

Harga kue kering Ina Cookies yang terdiri dari berbagai varian tersebut, dijual mulai dari harga Rp20.000 hingga Rp200.000. Ina Cookies juga mengeluarkan berbagai jenis hampers yang bisa dibeli sebagai hadiah tangan saat lebaran. 

Saat ini, Ina Cookies sudah membuka cabang kantor di beberapa daerah selain di Bojong Koneng, yaitu di Bekasi dan Surabaya.

Voula pun berharap, nantinya Ina Cookies akan terus maju dengan didukung oleh doa-doa warga sekitar yang bekerja di dalamnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com