Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manfaatkan Cokelat Asli Indonesia, Nugraha Merintis Bisnis Cokelatin Signature

Kompas.com - 02/04/2024, 19:41 WIB
Alfiana Rosyidah,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

"Criollo kan juga buah cokelat yang langka di dunia dan harganya memang mahal, karena kualitasnya paling bagus. Itu sih, yang membuat produk kami berbeda dari produk lain," ujarnya. 

Beli dari Petani Lokal dan Terhubung dengan Puslitkoka Jember

Dalam proses produksi, Nugroho dan istrinya membeli biji cokelat dari para petani lokal di Sulawesi Selatan dan Jawa Timur. Nantinya, biji cokelat tersebut akan diolah melalui serangkaian proses pembuatan selama 10 hari. 

Nugroho mengaku, bersama istrinya mereka mempelajari rangkaian proses pengolahan biji cokelat menjadi bubuk minuman secara otodidak.

Baca juga: Karena Pandemi, Bisnis Minuman Herbal Instan milik Yuliana Semakin Berkibar

"Proses pembuatannya cukup panjang, ya. Dimulai dari fermentasi, pengeringan, pembersihan, lalu ada roasting juga. Dalam proses tersebut juga ada pemisahan kulit ari. Beda sama kopi yang digiling sudah langsung jadi bubuk," jelasnya. 

Dengan serangkaian proses produksi tersebut, Cokelatin Signature berhasil membuat bubuk minuman cokelat sebanyak 50 hingga 100 kilogram per harinya. 

Hasil dari proses pembuatan tersebut memunculkan berbagai produk minuman cokelat. Harga yang ditawarkan mulai dari Rp 45.000 hingga Rp 105.000.  

Baca juga: Kisah Abel Jatayu, Lulusan Ilmu Sejarah yang Kini Berbisnis Minuman Sereal

Tidak hanya itu, Cokelatin Signature juga menjual hampers dengan harga Rp 75.000. Hampers tersebut biasanya dijual saat Ramadan dan menjelang Lebaran. Bahkan, pihak Cokelatin Signature juga membuat katalog khusus terkait hampers tersebut. 

"Kami juga punya yang kiloan, itu biasa dijual ke restoran dan kafe-kafe. Produk yang ready to drink juga ada, mulai dari harga Rp20.000," lanjutnya. 

Dalam menjalankan bisnis minuman cokelat ini, Nugroho dan istrinya juga belajar dari teman-teman komunitas kakao di Indonesia. Mereka juga memperdalam wawasan terkait cokelat melalui Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslitkoka) di Jember.

Baca juga: Kisah Sukses Irena, Bawa Minuman Cokelat asal Jawa Timur ke Amerika Serikat

Pernah Dikira Minuman Cokelat dari Luar Negeri

Perjalanan bisnis Cokelatin Signature juga tak lepas dari berbagai tantangan. Salah satunya, banyak orang mengira Cokelatin Signature menggunakan bahan baku dari luar negeri.

Hal ini merupakan tantangan bagi Nugroho untuk meyakinkan para calon pembeli, bahwa produk miliknya memang asli buatan Indonesia dan menggunakan buah cokelat dalam negeri. 

"Memang Indonesia ini kurang dikenal ya sebagai negara penghasil buah cokelat, jadi masih banyak yang mengira kalau kami pakai cokelat dari luar negeri. Tapi Alhamdulillah-nya kami masih bisa bertahan hingga saat ini," ucapnya. 

Baca juga: Minuman Wine Kopi Asal Cirebon Tembus Pasar Global

Nugroho berharap, bisnis minuman cokelat miliknya dapat terus berkembang. Selain itu, ia juga mengharapkan masyarakat paham bahwa Indonesia memiliki komoditas buah cokelat dengan kualitas yang baik. 

Saat ini, Cokelatin Signature telah menjual produk mereka di toko offline, marketplace, dan tersebar di berbagai supermarket. Pusat toko mereka ada di daerah Cipondoh, Kota Tangerang, Banten.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya
Dukung Petani Kopi Lokal, DBS Salurkan 'Blended Finance' ke Adena Coffee
Dukung Petani Kopi Lokal, DBS Salurkan "Blended Finance" ke Adena Coffee
Program
Ekspor Minuman Naik Tajam, UMKM Punya Peluang Tembus Pasar Global
Ekspor Minuman Naik Tajam, UMKM Punya Peluang Tembus Pasar Global
Jagoan Lokal
APINDO: UMKM Jangan Hanya Bertahan, Tapi Harus Berkelanjutan
APINDO: UMKM Jangan Hanya Bertahan, Tapi Harus Berkelanjutan
Training
Dukung Usaha Digital, Kemenko PM Gandeng Google-Meta Luncurkan Program Pemberdayaan
Dukung Usaha Digital, Kemenko PM Gandeng Google-Meta Luncurkan Program Pemberdayaan
Program
Menteri UMKM Janji Dampingi Pengusaha 'Outdoor' untuk Perluas Akses Pasar
Menteri UMKM Janji Dampingi Pengusaha "Outdoor" untuk Perluas Akses Pasar
Training
Kualitas Peralatan Outdoor Lokal Tak Kalah dari Produk Luar
Kualitas Peralatan Outdoor Lokal Tak Kalah dari Produk Luar
Training
Beri Perlindungan Hukum ke UMKM, Pemerintah Gandeng Kongres Advokat Indonesia
Beri Perlindungan Hukum ke UMKM, Pemerintah Gandeng Kongres Advokat Indonesia
Program
Kreasi Pala Nusantara Manfaatkan Limbah Kayu Jadi Produk Bernilai saat Ekonomi Lesu
Kreasi Pala Nusantara Manfaatkan Limbah Kayu Jadi Produk Bernilai saat Ekonomi Lesu
Jagoan Lokal
Usia 25, Yoel Punya 3 Gerai Makanan Sehat Berkat Kebiasaan Lama
Usia 25, Yoel Punya 3 Gerai Makanan Sehat Berkat Kebiasaan Lama
Jagoan Lokal
Panen Tebu di Blitar Melimpah, Pabrik GulaIni  Naikkan Target Giling
Panen Tebu di Blitar Melimpah, Pabrik GulaIni Naikkan Target Giling
Program
Budi Daya Maggot, Paiman Berhasil Raup Omzet Puluhan Juta Per Bulan
Budi Daya Maggot, Paiman Berhasil Raup Omzet Puluhan Juta Per Bulan
Jagoan Lokal
SMBC Indonesia Gandeng Komunitas Lokal Perkuat Perempuan Pelaku UMKM
SMBC Indonesia Gandeng Komunitas Lokal Perkuat Perempuan Pelaku UMKM
Training
Suadesa Festival 2025 Dorong Perputaran Ekonomi di Desa Karangrejo hingga Rp3 Miliar
Suadesa Festival 2025 Dorong Perputaran Ekonomi di Desa Karangrejo hingga Rp3 Miliar
Program
Kembangkan Ruang Ekonomi Baru, PGN Gelar Suadesa Festival di Borobudur
Kembangkan Ruang Ekonomi Baru, PGN Gelar Suadesa Festival di Borobudur
Program
Dana Indonesia Berdayakan UMKM Perempuan dan Penyandang Disabilitas
Dana Indonesia Berdayakan UMKM Perempuan dan Penyandang Disabilitas
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Terpopuler
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau