Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Geliat Kampung Layang-layang di Cimande Kabupaten Bogor

Kompas.com - 22/04/2024, 21:55 WIB
Bambang P. Jatmiko

Penulis

Sementara untuk bambu yang menjadi bahan baku utama, Titin mendapatkan pasokan dari pedagang yang berasal dari desa lainnya. Para pemasok berdatangan ke tempat usaha Titin untuk menyetor bahan baku yang dibutuhkan.

Baca juga: Menikmati Pertunjukan Wayang Golek di Warung Kopi Saung Jurasep Bogor

“Untuk kertas, saya membeli dari pedagang besar yang membeli layang-layang dari saya. Jadi agen tersebut tidak hanya membeli namun juga sekaligus sebagai suplier untuk kertas,” ujar dia.

Kembangkan Usaha dengan KUR

Usaha layang-layang yang dijalankan Titin bersama suaminya sejak 2017 ini sekarang sudah berkembang pesat. Per bulan, tak kurang 60-100 bal layang-layang dia jual ke agen besar dengan harga per bal sekitar Rp 350.000.

Berkembangnya usaha yang dirintis Yuli dan suaminya tidak lepas dari dukungan permodalan yang memadai.

“Saya mendapatkan fasilitas pinjaman KUR (Kredit Usaha Rakyat) dari BRI untuk mengembangkan usaha layang-layang ini. Alhamdulillah, usaha yang saya jalankan ini tetap bisa bertahan dan cicilan juga tidak ada kendala,” ungkapnya.

Baca juga: Dari Jualan Jamu, Jubaedah Mampu Hidupi Tiga PAUD Gratis di Karawang

Ketika pertama kali mengajukan KUR, Yuli mendapatkan fasilitas sebesar Rp 10 juta. Dalam perjalanannya, fasilitas yang diterima mengalami kenaikan menjadi Rp 20 juta, dan naik lagi menjadi Rp 50 juta.

Pinjaman tersebut dipakai untuk modal kerja menjalankan usaha layang-layang. Dari usaha ini pula, dia berhasil membeli kendaraan untuk mendukung operasional bisnis.

Menjadi Klaster Binaan BRI

Ricki Rahmat, Mantri BRI Unit Cijeruk Bogor yang membawahi perajin layang-layang di Cimande menuturkan bahwa ada banyak perajin layang-layang serta pengepul di kawasan Cimande. Ada dua wilayah yang selama ini menjadi sentra penghasil layang-layang, yakni di Tarikolot serta Lemahduwur.

Klaster layang-layang ini merupakan sektor yang unik, yang bisa ditemui di Cimande dan berbeda dari klaster UMKM pada umumnya yang bergerak di bidang makanan.

“Memang ada keunikan pada klaster layang-layang ini. Di Kampung Tarikolot dan Lemahduwur perajin masih bertahan. Selain petani, kebun, di sana ada pekerjaan sambilan yakni membuat layang-layang,” kata Ricki.

Baca juga: Saparudin, “Guru” yang Lahirkan Puluhan Pebisnis Tempe di Citeureup Bogor

Ricki mengungkapkan bahwa bisnis layang-layang di Cimande ini turut berkontribusi terhadap perekonomian masyarakat setempat. Sebagaimana yang dilakukan oleh Tinawati, usaha yang dijalankan bisa membantu perekonomian warga lainnya yang menjadi perajin.

Terlebih ketika musim kemarau, perputaran ekonomi dari layang-layang ini jauh lebih besar ketimbang saat musim penghujan.

“Memang layang-layang ini bisnis musiman. Namun selama ini perajin dan pengepul seperti Bu Titin usahanya berjalan bagus dan pembayaran tidak ada kendala. Selama ini kami fokus memberi fasilitas pinjaman KUR kepada orang-orang yang memiliki mitra di bawahnya seperti Bu Titin yang punya mitra hingga 15 orang,” ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Jagoan Lokal
Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Jagoan Lokal
UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

Program
Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Program
Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Jagoan Lokal
Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Program
Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Program
BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

Program
TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

Program
DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

Program
Berbisnis di Luar Negeri, Restoran Hingga Minimarket Peroleh Diaspora Loan BNI

Berbisnis di Luar Negeri, Restoran Hingga Minimarket Peroleh Diaspora Loan BNI

Program
Ratusan Pengusaha Mikro Ikuti Pendampingan Kewirausahaan di Kota Batu

Ratusan Pengusaha Mikro Ikuti Pendampingan Kewirausahaan di Kota Batu

Program
Menteri Dikti: Kampus yang Punya Program UMKM Harus Punya Keunikan

Menteri Dikti: Kampus yang Punya Program UMKM Harus Punya Keunikan

Training
Kementerian UMKM dan Kementerian Ketenagakerjaan Kolaborasi Berdayakan UMKM

Kementerian UMKM dan Kementerian Ketenagakerjaan Kolaborasi Berdayakan UMKM

Program
1.000 UMKM Ikut BRI UMKM EXPO(RT) 2025, BRI Targetkan Penjualan Rp 38 Miliar

1.000 UMKM Ikut BRI UMKM EXPO(RT) 2025, BRI Targetkan Penjualan Rp 38 Miliar

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau