Keberadaan perajin layang-layang ini semakin melengkapi potensi ekonomi yang ada di Cimande yang sebelumnya banyak ditopang oleh perekonomian berbasis kearifan lokal.
Kearifan lokal yang dimaksud adalah pengobatan patah tulang oleh warga setempat. Karena itu pula, banyak masyarakat dari luar Caringin yang datang ke tempat ini untuk berobat.
Pemerintah Kecamatan Caringin dalam website resminya kecamatancaringin.bogorkab.go.id menyatakan banyak warga di Cimande yang mampu menghasilkan layang-layang dengan kualitas baik. Hal ini bisa menjadi nilai tambah bagi perekonomian desa ini.
Baca juga: Ingin Jalankan Bisnis Desa Wisata? Ini Tips dari Kemenparekraf agar Sukses
“Selain potensi pertanian, potensi produk-produk kreatif juga ada di desa ini, seperti yang dihasilkan oleh warga di RT 12 hingga RT 16, disini warganya banyak yang memproduksi layang-layang yang dikenal memiliki kualitas terbang yang baik. Cimande sebagai Desa Wisata, tetap harus berdasarkan kearifan lokal dan tetap menjaga nilai budaya,” tulis Pemerintah Kecamatan Cimande.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) pun membaca potensi ekonomi tersebut. Melalui BRI Unit Cijeruk, bank BUMN ini memiliki program pemberian kredit kepada perajin layang-layang di Cimande.
Mantri BRI Unit Cijeruk Ricki Rahmat menuturkan daerah Cimande memang menjadi sentra kerajinan layang-layang. Para perajin banyak ditemui di Kampung Tarikolot dan Lemahduwur.
“Memang ada keunikan pada klaster layang-layang ini. Di Kampung Tarikolot dan Lemahduwur perajin masih bertahan. Selain petani, kebun, di sana ada pekerjaan sambilan yakni membuat layang-layang,” kata Ricki.
Ricki mengungkapkan bahwa bisnis layang-layang di Cimande ini turut berkontribusi terhadap perekonomian masyarakat setempat. Sebagaimana yang dilakukan oleh Tinawati, usaha yang dijalankan bisa membantu perekonomian warga lainnya yang menjadi perajin.
Baca juga: Dari Driver Ojek Online, Olan Sukses Jadi Juragan Loyang dengan Bantuan KUR
“Kami mengucurkan KUR untuk perajin layang-layang guna mendukung usaha yang dijalankan ini bisa berkembang lebih baik,” kata Ricki.
Sementara itu, Titin menyampaikan terima kasih atas fasilitas KUR dari BRI yang dia terima. Menurutnya, pinjaman tersebut dipakai untuk memperkuat modal usaha, terutama untuk membeli bahan baku serta membayar para perajin yang berada di bawah koordinasinya.
“Alhamdulillah, dengan KUR BRI saya bisa menjalankan usaha ini. Harapannya ke depan usaha layang-layang ini bisa berkembang lebih baik lagi,” jelas Titin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.