Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UMKM Ingin Pengajuan Kreditnya Disetujui BRI? Perhatikan Hal-hal Berikut Ini

Kompas.com - 30/04/2024, 18:48 WIB
Bambang P. Jatmiko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Tak dimungkiri, pelaku usaha kerap dihadapkan pada kebutuhan untuk menambah modal. Apalagi ketika usaha yang dijalankan berkembang, dukungan keuangan berupa permodalan menjadi sesuatu yang urgent.

Di mata masyarakat awam, persetujuan kredit terkadang menjadi sebuah “misteri”. Banyak yang mengira bahwa hanya pihak bank-lah yang paling menentukan calon nasabah UMKM layak mendapatkan kucuran dana.

Padahal, persetujuan kredit bagi UMKM tak sepenuhnya “misterius” dan ditentukan secara sepihak oleh pihak pemberi pinjaman. Ada hal-hal tertentu yang justru ditentukan dari calon nasabah.

Baca juga: Ingin Ajukan KUR BRI? Pahami Persyaratan dan Aturan Mainnya

Regional Small and Medium Bussines Head RO BRI Jakarta 2, Ariefan Trisandy mengungkapkan selain track record yang baik dari calon nasabah, ada hal lain yang turut menentukan disetujuinya pengajuan kredit.

“Histori transaksi keuangan dari si nasabah turut menentukan bank bisa memberikan pinjaman ke nasabah,” kata Ariefan, Senin (29/4/2024).

Lantas, apa saja yang harus disiapkan oleh UMKM yang ingin mengajukan kredit ke BRI agar permohonannya disetujui?

Pahami Transaction Base Lending

Dalam 2 tahun belakangan ini, BRI telah menerapkan Transaction Base Lending atau pemberian pinjaman yang didasarkan pada transaksi keuangan yang dilakukan calon nasabah.

Ariefan mengungkapkan BRI turut menjadikan transaksi keuangan yang dilakukan nasabah sebagai pertimbangan perseroan memberikan pinjaman.

Regional Small and Medium Business Head Regional Office (RO) BRI Jakarta 2, Ariefan TrisandyKOMPAS.com/ Bambang P. Jatmiko Regional Small and Medium Business Head Regional Office (RO) BRI Jakarta 2, Ariefan Trisandy

“Nasabah-nasabah yang akan kami beri kredit, itu harus sudah pernah bertransaksi dengan menggunakan alat transaksi yang yang disediakan secara resmi oleh BRI. Dari situ kami bisa melihat perputaran uangnya dengan melihat catatan transaksinya,” kata Ariefan.

Selain itu, dengan cara ini akan diketahui arus kas dari calon nasabah yang mengajukan pinjaman.

Membiasakan Menggunakan Alat Transaksi Digital dari BRI

Masih ada hubungannya dengan kebijakan Transaction Base Lending, pelaku UMKM penting untuk membiasakan diri bertransaksi menggunakan aplikasi digital milik BRI yakni BRIMO serta alat transaksi lainnya yaitu EDC serta QRIS BRI.

Baca juga: Raih Cuan dengan Menjadi Agen BRILink, Begini Strateginya

Untuk BRIMO, aplikasi tersebut bisa diperoleh di AppStore dan Playstore, yang nantinya bisa dipakai untuk melakukan transfer, mengecek saldo, serta membayar berbagai tagihan.

Sementara untuk EDC, Ariefan mengungkapkan pelaku UMKM bisa mendapatkan fasilitas tersebut setelah usaha dijalankan berumur minimal 1 tahun. Fasilitas ini bisa diperoleh pelaku usaha utamanya yang bergerak di bidang perdagangan.

Tarkum selaku perwakilan manajemen warung soto H Imam di Depok menunjukkan QRIS BRI yang ada di warung soto tersebut.KOMPAS.com/ Bambang P. Jatmiko Tarkum selaku perwakilan manajemen warung soto H Imam di Depok menunjukkan QRIS BRI yang ada di warung soto tersebut.

EDC sendiri merupakan alat yang bisa dipakai untuk mendukung transaksi menggunakan kartu debet dan kartu kredit.

“Kalaupun pelaku usaha belum sampai 1 tahun namun ada yang merekomendasikan bisa memperoleh EDC, kami bisa memberikan alat tersebut untuk pelaku usaha yang direkomendasikan,” jelas Ariefan.

Halaman:

Terkini Lainnya

 Perpanjangan PPh Final 0,5 Persen, Menteri UMKM Sebut Sudah Sepaham dengan Menteri Keuangan

Perpanjangan PPh Final 0,5 Persen, Menteri UMKM Sebut Sudah Sepaham dengan Menteri Keuangan

Training
Menteri UMKM Minta PPh Final 0,5 Persen untuk UMKM Diperpanjang

Menteri UMKM Minta PPh Final 0,5 Persen untuk UMKM Diperpanjang

Program
Menteri UMKM Sebut Judi Online jadi Biang Kerok Turunnya Daya Beli Masyarakat

Menteri UMKM Sebut Judi Online jadi Biang Kerok Turunnya Daya Beli Masyarakat

Training
Menteri UMKM Pastikan Program Entrepreneur Hub Dilanjutkan di Masa Pemerintahannya

Menteri UMKM Pastikan Program Entrepreneur Hub Dilanjutkan di Masa Pemerintahannya

Program
Penghapusan Utang 70.000 UMKM Tunggu Aturan Internal Bank Himbara

Penghapusan Utang 70.000 UMKM Tunggu Aturan Internal Bank Himbara

Program
Erick Thohir Sebut 50.000 UMKM Masuk Ekosistem Tender di Bawah Rp 15 Miliar

Erick Thohir Sebut 50.000 UMKM Masuk Ekosistem Tender di Bawah Rp 15 Miliar

Program
5 Ide Produk Inovatif, Unik dan Anti Mainstream dari Bahan Susu

5 Ide Produk Inovatif, Unik dan Anti Mainstream dari Bahan Susu

Training
Menteri UKMKM Dukung PNM Berdayakan 15 Juta Perempuan Pengusaha UMKM

Menteri UKMKM Dukung PNM Berdayakan 15 Juta Perempuan Pengusaha UMKM

Program
Menteri UMKM Meminta Pengusaha UMKM Adopsi Teknologi Digital

Menteri UMKM Meminta Pengusaha UMKM Adopsi Teknologi Digital

Program
Manfaat Teknologi Digital CRM untuk Bisnis, Simak Pengalaman Seed Paper Indonesia

Manfaat Teknologi Digital CRM untuk Bisnis, Simak Pengalaman Seed Paper Indonesia

Training
Seed Paper Indonesia, Jaga Lingkungan dan Berdayakan Masyarakat

Seed Paper Indonesia, Jaga Lingkungan dan Berdayakan Masyarakat

Training
Cerita Rizka Fadilla, Buat Kertas Bibit Pohon dari Limbah Kertas

Cerita Rizka Fadilla, Buat Kertas Bibit Pohon dari Limbah Kertas

Jagoan Lokal
6 Ide Bisnis Mudah Bermodal Uang Pesangon untuk Karyawan yang Terkena PHK

6 Ide Bisnis Mudah Bermodal Uang Pesangon untuk Karyawan yang Terkena PHK

Training
WamenKop: Koperasi Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Jeratan Rentenir

WamenKop: Koperasi Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Jeratan Rentenir

Training
5 Ide dan Peluang Binsis Produk Skincare dari Susu Sapi

5 Ide dan Peluang Binsis Produk Skincare dari Susu Sapi

Training
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau