KOMPAS.com - Setiap usaha tentu memiliki risiko yang berbeda-beda. Risiko usaha adalah hal wajar dalam dunia bisnis, tetapi tetap perlu diantisipasi oleh pelaku usaha.
Singkatnya, risiko usaha adalah hambatan yang merugikan sebuah usaha atau bisnis, dan bisa terjadi kapan saja karena beberapa sebab. Jika dibiarkan, risiko usaha tentu berbahaya untuk kelangsungan bisnis hingga berujung kerugian.
Secara umum, ada lima jenis risiko usaha yang bisa diwaspadai oleh para pelaku usaha. Ketahui jenis-jenisnya berikut ini, seperti dilansir dari Gramedia.com,
Memulai sebuah bisnis tentu langkah awalnya berasal dari modal. Bisa berasal dari diri sendiri, maupun kerja sama dengan orang lain atau investor.
Baca juga: Pahami, Ini Tantangan Berbisnis di Era Digital
Modal bisa digunakan untuk membuat sebuah bisnis berkembang. Dengan begitu, harapannya penjualan akan meningkat dan keuntungan yang dihasilkan juga bisa mengembalikan modal awal.
Namun, ternyata ada risiko untuk modal. Misalnya saat penjualan tidak meningkat dan berujung kerugian.
Jika penjualan terus menurun, maka pelaku usaha bisa kehabisan modal dan tidak bisa mengembalikan modal awal.
Hal ini semakin berisiko lagi jika ada investor dalam bisnis, karena investor menginvestasikan sejumlah modal dengan harapan akan memberikannya keuntungan.
Namun jika usaha tidak menguntungkan, akan menjadi sangat berisiko bagi pelaku usaha dan investor.
Keungan memang tidak pernah lepas menjadi salah satu faktor penentu berkembangnya sebuah usaha. Namun, keuangan juga sangat mudah mengalami kerugian.
Masih berhubungan dengan risiko modal, risiko keuangan juga bersangkut paut dengan kondisi penjualan. Jika penjualan menurun, maka keuangan usaha juga bisa berisiko.
Baca juga: Paneupaan Kujang Pajajaran Ungkap Tantangan Pengrajin Lokal
Selain itu, manajemen keuangan yang tidak tepat juga bisa menjadi risiko keuangan. Karena penggunaan uang dalam bisnis perlu berhati-hati, pastikan tidak boros dan mengeluarkan dana untuk hal yang kurang perlu dan tidak berdampak banyak terhadap bisnis.
Risiko keungan juga bisa dipengaruhi oleh kondisi pasar yang animonya tidak stabil.
Oleh karena itu, para pelaku usaha perlu jeli dalam mencari strategi, agar bisnis yang dijalankan bisa terus berkembang dan memberikan profit.
Tentunya dalam usaha akan menawarkan produk atau jasa. Tingkat penjualan menjadi penentu apakah usaha yang dijalankan memang berhasil dan diminati oleh konsumen.