Dengan begitu, selain para petani turut serta berbisnis sustainable, mereka juga merasakan manfaat nyata dari peluang bisnis zero waste tersebut.
"Di sini kami melatih petani untuk mengolah limbah dari proses produksi mocaf untuk dibuat menjadi silase. Sehingga dari kegiatan ini, para petani juga memiliki pemasukan tambahan dari produksi silase tersebut," lanjutnya.
Baca juga: Mocaf Bisa Gantikan Terigu, Apa Kelebihannya untuk Bisnis Kuliner?
Terlebih lagi menurut Utami, sustainability bisa dicapai melalui langkah sederhana, misalnya dengan konsep zero waste.
Dibandingkan limbah produksi membusuk sia-sia, lebih baik dimanfaatkan jika memang bisa diolah kembali menjadi hal baru yang lebih bermanfaat.
Rumah Mocaf mengajak para petani singkong untuk mulai mengadopsi konsep bisnis sustainable, melalui langkah sederhana tersebut.
Selain itu, upaya Rumah Mocaf dalam membangun bisnis yang sustainable tidak hanya dengan mengolah limbah produksi.
Dalam proses produksi, mereka juga turut mengaplikasikan langkah kecil yang mendukung bisnis sustanabilty. Misalnya penghematan dalam penggunaan air dan listrik.
"Kami percaya bahwa bisnis yang baik itu, bisnis yang memberi manfaat dan kebaikan bagi semuanya. Bukan hanya masyarakatnya, tapi juga lingkungan. Kami turut berpartisipasi dalam mencapai sustainability bersama di Rumah Mocaf melalui upaya-upaya kecil seperti zero waste, hemat air dan listrik," tutup Utami.
Baca juga: 45 Ton Tepung Mocaf asal Banjarnegara Diekspor ke Turki
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.