Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yamuna Home, Parfum Lokal Racikan Made Agus yang Kian Diminati Konsumen

Kompas.com - 17/07/2024, 20:11 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Kepedulian masyarakat terhadap penampilan, menjadi sentimen positif bagi bisnis fesyen. Salah satunya adalah bisnis wewangian alias parfum.

Produk wewangin dianggap bisa membuat bugar jiwa dan raga si pemakainya. Inilah yang membuat I Made Agus Pramana mulai terjun di bisnis wewangian di 2021 dengan label Yamuna Home.

Pria asal Bali ini sebelumnya menekuni profesi sebagai kepala bakeri. Jadi, dia sudah terbiasa berkecimpung dengan adonan dan formula dalam membuat kue dan roti.

Baca juga: Cerita Laily Merintis Bisnis Parfum, Berawal dari Bertemu Wisatawan India

Pengalaman inilah yang membuat Made Agus mulai menekuni usaha wewangian. Awalnya, produk yang ia buat adalah pengharum ruangan. Pelan tapi pasti, usahanya mulai mendapat perhatian konsumen. Dia pun mulai memperbanyak varian produk, seperti lilin aroma terapi dan minyak esensial.

Tak disangka, produk tersebut banyak peminatnya di pulau dewata.

"Semua aroma saya racik sendiri, dan pasti ada trial and error-nya," ungkap Made Agus sebagaimana dikutip dari Kontan.co.id, Rabu (17/7/2024).

Made Agus pun mulai serius menjalankan usaha produk parfum. Apalagi, saat ini, usaha parfum lokal tengah masyarakat gemari lantaran wangi yang khas.

Makanya, produk parfum racikannya pun mengutamakan wangi khas lokal. Seperti rosemary, wangi cendana, dan kayu gaharu. Untuk mendapatkan wangi natural super premium dan khas lokal yang kental, ia menggandeng beberapa penyuling dari Jawa dan Bali.

Baca juga: Cerita Naning Membangun Bisnis Parfum Beromzet Puluhan Juta Sebulan

Wewangian Natural

Made Agus bilang, saat ini, minat wewangian natural yang medok sangat orang minati, sejalan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan mental.

Menurutnya, banyak konsumen yang membeli produknya untuk mendapatkan rasa rileks, tenang, sekaligus menghilangkan stres.

"Bisnis ini jadi luar biasa sejak masyarakat fokus di kesehatan mental dan ingin kembali ke yang natural," kata Made Agus.

Baca juga: 7 Langkah Mudah Memulai Usaha Refill Parfum, Pemula Wajib Tahu

Tak heran, dalam sebulan, Made Agus sanggup meraup omzet hingga puluhan juta rupiah. Hasil ini dia capai lantaran menjaga eksklusivitas dari produk wewangian dan parfum buatannya.

Untuk bisa mendapatkan produk wewangian dari Yamuna Home, konsumen hanya bisa memperolehnya di satu outlet yang ada di Kuta, Bali. Adapun harga produk wewangian Yamuna Home mulai Rp 250.000 sampai Rp 500.000 per item.

Uniknya, kemasan produk di Yamuna Home, klaim Agus, terbuat dari bahan-bahan yang ramah lingkungan, misalnya, dari kertas, kayu, dan sejenisnya.

Baca juga: Parfum Isi Ulang Makin Digemari, Ini Tips untuk Memulai Bisnisnya

Saat ini, Agus belum berminat merambah kanal penjualan dengan membuka toko daring. Alasannya, dia ingin fokus menjaga eksklusivitas dan kualitas produk wewangian yang dirinya hasilkan alih-alih memperbanyak kuantitas.

"Ekspansi tentu ada, tapi bukan ke toko online," ujarnya.

Rupanya, Agus berencana mengembangkan bisnisnya dengan membangun sebuah butik. Lantas, dia punya rencana ekspansi membuka resor dan vila di Bali. (Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Markus Sumartomjon)

 

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Dari Parfum, Siap Rambah Butik & Resor

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

PON XXI 2024 Aceh-Sumut Pemkot, Medan Tampilkan Produk UMKM Khas

PON XXI 2024 Aceh-Sumut Pemkot, Medan Tampilkan Produk UMKM Khas

Training
5 Alasan Mengapa Bisnis Salon Berpeluang Berhasil, Tertarik?

5 Alasan Mengapa Bisnis Salon Berpeluang Berhasil, Tertarik?

Training
Lewat Fasilitas PKE, LPEI Dorong Eksportir Indonesia Garap Pasar Afrika

Lewat Fasilitas PKE, LPEI Dorong Eksportir Indonesia Garap Pasar Afrika

Training
Pemerintah AS Umumkan Bantu Infrastruktur dan Usaha Kecil Milik Perempuan Senilai Lebih dari Rp 10 Triliun

Pemerintah AS Umumkan Bantu Infrastruktur dan Usaha Kecil Milik Perempuan Senilai Lebih dari Rp 10 Triliun

Program
KemenKopUKM Siapkan Lima Fondasi Transformasi UMKM

KemenKopUKM Siapkan Lima Fondasi Transformasi UMKM

Program
Tantangan Menjual Produk Tunggal dan Strategi untuk Mengatasinya

Tantangan Menjual Produk Tunggal dan Strategi untuk Mengatasinya

Training
Sri Sultan HB X Ajak Masyarakat Gunakan Produk Lokal

Sri Sultan HB X Ajak Masyarakat Gunakan Produk Lokal

Training
Kisah Perubahan di Desa Semedo, Kini Ekspor Puluhan Ton Gula Semut

Kisah Perubahan di Desa Semedo, Kini Ekspor Puluhan Ton Gula Semut

Jagoan Lokal
FIA UI Gelar Pelatihan Kaizen dan “Japanese Management” Untuk Siswa LPK

FIA UI Gelar Pelatihan Kaizen dan “Japanese Management” Untuk Siswa LPK

Training
Total Membantu UMKM

Total Membantu UMKM

Program
Kelebihan Menjual Produk Tunggal, Lebih Efisien dan Dinantikan Pembeli

Kelebihan Menjual Produk Tunggal, Lebih Efisien dan Dinantikan Pembeli

Training
KemenKopUKM Fasilitasi Sertifikasi Halal bagi 1.000 Usaha Mikro di Banten

KemenKopUKM Fasilitasi Sertifikasi Halal bagi 1.000 Usaha Mikro di Banten

Program
Tingkatkan Kesejahteraan Petani, Pemerintah RI Dorong Program Kerjasama Kemitraan Closed Loop Agribisnis Hortikultura

Tingkatkan Kesejahteraan Petani, Pemerintah RI Dorong Program Kerjasama Kemitraan Closed Loop Agribisnis Hortikultura

Program
Bappenas Temukan Sejumlah PLUT KUMKM Hadapi Kendala dan Belum Optimal

Bappenas Temukan Sejumlah PLUT KUMKM Hadapi Kendala dan Belum Optimal

Training
Kisah Bengkel Suryo Motor Binaan YDBA, Raup Omzet Ratusan Juta Sebulan

Kisah Bengkel Suryo Motor Binaan YDBA, Raup Omzet Ratusan Juta Sebulan

Jagoan Lokal
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau