Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Otoritas Jasa Keuangan Catat Penyaluran KUR Tembus Rp 116,94 Triliun per Mei 2024

Kompas.com - 15/07/2024, 21:16 WIB
Bestari Kumala Dewi

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com - Peran penting Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam perekonomian Indonesia tak bisa dipungkiri. Selain mencatatkan kontribusi nyata terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia, UMKM juga berhasil menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Oleh sebab itu, pemerintah terus menunjukkan dukungannya kepada para pelaku UMKM untuk mengembangkan usahanya. Salah satunya melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR), yang bertjuan memudahkan pelaku UMKM mendapatkan akses pembiayaan.

Berkaitkan dengan hal tersebut, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae mengatakan, penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sejak awal 2024 sampai dengan 31 Mei 2024 telah mencapai Rp 116,94 triliun.

Baca juga: OJK Imbau Pelaku UMKM Waspadai Investasi dan Pinjol Ilegal

"Adapun realisasi penyaluran KUR atas 41 bank penyalur KUR tahun 2024 sampai dengan 31 Mei 2024 telah mencapai Rp 116,94 triliun atau meningkat 45,72 persen kepada 1,99 juta debitur," kata Dian di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Senin (15/7/2024).

Dian menuturkan, penyaluran KUR tersebut meningkat dibandingkan periode sebelumnya sampai dengan 31 Mei 2023 yang mencapai Rp 80,25 triliun.

Pemerintah bersama OJK secara berkala terus melakukan evaluasi, baik kompetensi maupun kondisi para bank penyalur KUR, sehingga dalam perjalanannya bisa ada penyesuaian, alokasi ataupun penghentian penyaluran.

Hal itu dikarenakan, implementasi program tidak hanya berfokus terhadap peningkatan penyaluran, tapi juga berfokus terhadap efektivitas program dalam mendorong keberlangsungan UMKM di Indonesia secara jangka panjang.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, mengkaji opsi perpanjangan restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 hanya untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Mengutip Antara, Airlangga mengatakan, kelompok kelas menengah ke bawah lebih membutuhkan perpanjangan restrukturisasi kredit tersebut.

Baca juga: Dorong Pengembangan UMKM, OJK Luncurkan Roadmap Perusahaan Modal Ventura

“Ini sedang kita kaji dalam kebijakan KUR. Tadinya kan kita buat kelas menengah, tetapi kelihatannya kelas menengah ke bawah,” kata Airlangga usai konferensi pers One Map Policy Summit di Jakarta, Kamis (11/7).

Menurut Airlangga, sektor perbankan saat ini masih mampu bertahan apabila menghadapi kemungkinan dicabutnya kebijakan restrukturisasi kredit tersebut.

“Ini perbankan merasa cukup resiliens sehingga tentu kita lihat yang (restrukturisasi kredit) KUR secara spesifik,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau