Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Treestori Coffee, Karyakan Anak Berkebutuhan Khusus Menjadi Barista

Kompas.com - 22/09/2024, 16:06 WIB
Anagatha Kilan Sashikirana,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

"Karena itu kami sekalian buatkan saja hilir-nya. Jadi kami buat pelatihan dan kami buat juga cafe-nya. Supaya mereka yang berlatih di sini bisa benar-benar bekerja di cafe Treestori Coffee, dan tidak menutup kemungkinan jika ada kerja sama yang masuk untuk mempekerjakan ABK ini," papar Thao.

Baca juga: Trisna Berdayakan Kaum Difabel untuk Produksi Fesyen Model Jepang

Komitmen bisnis cafe untuk mengkaryakan ABK ini kian hari kian berkembang. Saat ini Treestori Coffee sudah membuka dua store, salah satunya di WTC Mangga Dua yang buka dari hari Senin hingga Sabtu.

Lebih lanjut Thao mengatakan saat ini barista ABK dengan sapaan "Barista Hebat" yang mereka latih dan sudah siap untuk magang atau bekerja di kedua store Treestori Coffee berjumlah 14 barista. Sementara itu, untuk jumlah ABK yang mengikuti training sudah berjumlah lebih dari 20 orang, dan terhitung sudah sampai ke batch tiga.

Tantangan Penyesuaian Bisnis dengan Kondisi ABK

Tak mudah menjalankan bisnis dengan keunikan seperti ini, para founder Treestrori Coffee juga kerap kali menemui tantangan, terlebih lagi terkait menyamakan persepsi dari orang tua, masyarakat, dan konsumen.

Baca juga: Karla Bionics Hadirkan Raga Arm Untuk Disabilitas

Terkadang, masih banyak customer yang belum paham kondisi disabilitas seperti apa. Kebanyakan coffeeshop menyediakan minuman yang serba cepat prosesnya, sementara barista ABK tidak bisa dituntut untuk kerja cepat.

"Ini jadi satu tantangan di mana kami bisa memenuhi ekspektasi customer tetapi juga kami menyesuaikan dengan kondisi ABK, di lain itu kami juga harus bisa menyesuaikan kondisi dengan orang tua yang ingin anaknya mandiri tetapi masih takut untuk melepas anaknya," jelas Thao.

Bukan hanya itu yang perlu disesuaikan dalam berbisnis sambil mengkaryakan ABK. Selain menyesuaikan tempo, operasional juga perlu sesuai antara kondisi ABK dengan alat-alat yang digunakan di cafe.

Seperti anak-anak down syndrome yang telapak tangannya cenderung kecil dan ototnya juga berbeda dengan orang pada umumnya. Maka dari itu Thao menjelaskan alat-alat yang digunakan juga disesuaikan dengan ABK, mulai dari menggunakan gelas berukuran kecil yang ringan.

Baca juga: Kisah Rian, Disabilitas Tuli yang Merintis Bisnis Kue dan Catering Bersama Istrinya

Selain itu ada pula ABK yang cerebral palcy, hanya bisa menggunakan satu tangannya. Sementara untuk menjadi barista biasanya membutuhkan dua tangan untuk menggunakan alat. Oleh karena itu disediakan alat tambahan agar ABK tersebut tetap bisa menjadi barista.

"Jadi memang ada penyesuaian-penyesuaian yang harus dilakukan dan ini menjadi tantangan," pungkas Thao.

Ke depannya, Thao sebagai pebisnis berharap bisnis ini berjalan lancar dengan ABK di Treestori Coffee bisa semakin terbantu dan bisa berdampak. Thao sendiri berharap para ABK tersebut bisa semakin mandiri dan mengembangkan potensinya, entah itu di Treestori maupun bekerja di cafe lain.

"Ke depannya kami berharap bisa menambah pelatihan lain yang lebih banyak tidak hanya menjadi barista, mungkin pelatihan baking class dan sebagainya. Kami ingin mengkaryakan mereka lebih baik lagi," harap Thao menutup pembicaraan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Halaman:

Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau