Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Treestori Coffee, Karyakan Anak Berkebutuhan Khusus Menjadi Barista

Kompas.com - 22/09/2024, 16:06 WIB
Anagatha Kilan Sashikirana,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Thao Ziang (26), salah satu founder Treestori Coffee membagikan ceritanya berbisnis cafe sambil mengkaryakan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dengan memberikan kesempatan kerja kepada mereka. Bagi Treestori, bisnis tak melulu tentang cuan, tetapi harusnya bisnis bisa berdampak menggerakkan ekonomi di sekitarnya.

Mengisahkan Thao Ziang, Christiyana Henrietta dan Adriana Affanda Timur, tiga sekawan yang kini menjadi founder Treestori Coffee. Layaknya seorang teman yang sering bertukar cerita, pada saat itu di tahun 2021 Ana mulai kebingungan mengingat adiknya yang merupakan individu dengan disabilitas tunagrahita, mulai beranjak dewasa.

Rupanya kekhawatiran ini bukan hanya dirasakan oleh Ana, tetapi banyak orang tua ABK yang juga merasakan hal yang sama. Seperti yang diketahui faktanya para disabilitas yang memasuki usia dewasa setidaknya di atas 20 tahun, memiliki kesulitan untuk mendapat pekerjaan.

Baca juga: 25 Pemilik Usaha Mikro Penyandang Disabilitas dan Kaum Marjinal di Malang Raya Ikuti Program Inkubasi

Treestori Coffee, Inklusif Mengkaryakan Barista ABK

Maka dari itu, melihat perlunya aksi untuk membantu ABK dalam berkarya dan memperoleh pekerjaan, diskusi ketiga founder Treestori ini berlanjut dengan sepakat untuk berkomitmen membangun bisnis bersama, bisnis yang bisa berdampak dan inklusif untuk membantu teman-teman ABK 

"Ana yang bercerita seperti itu, aku juga dari dulu ingin sekali berbisnis, dan kebetulan Fanda asalnya dari Temanggung yang terkenal banget daerah itu sebagai penghasil kopi. Akhirnya kami sepakat untuk membuat bisnis yang bisa mempunyai dampak, lahirlah Treestori Coffee," cerita Thao kepada Kompas.com, Sabtu (21/09/2024).

Baca juga: Siprianus Dua Dawa, Difabel yang Mampu Produksi Beragam Kerajinan Kayu

Dengan bisnis cafe yang memperkerjakan ABK, Treestori Coffee ingin menyuarakan bahwa ABK juga memiliki kesempatan yang sama seperti orang-orang pada umumnya. Cerita ini ingin mereka salurkan melalui segelas kopi karya ABK.

Buka tanpa alasan memilih kopi sebagai bisnis, menurut Thao kopi sangat melekat dan diminati oleh masyarakat Indonesia. Bahkan kopi menjadi salah satu komuditas terbesar di Indonesia dengan masing-masing keunikan di tiap daerahnya.

"Filosofi dari Treestori Coffee adalah kami ingin bisa berdampak, bercerita tentang inklusifitas dan ingin bercerita tentang kopi Indonesia, makanya kopi kami kebanyakan kopi lokal," tegas Thao.

Baca juga: Cerita Para Disabilitas Berwirausaha, dari Desain sampai FnB

Thao Ziang (salah satu founder Treestori Coffee), bersama Barista ABK Barista HebatKompas.com - Anagatha Kilan Sashikirana Thao Ziang (salah satu founder Treestori Coffee), bersama Barista ABK Barista Hebat

Berbicara mengenai prinsip inklusifitas mereka yang merangkul teman-teman disabilitas, saat ini Thao mengaku masih merambah ke ABK Disabilitas secara mental dan intelektual.

Sejauh ini, disabilitas tunanetra dan sebagainya sudah ada banyak yang mengkaryakan. Sementara untuk disabilitas intelektual ini masih terbilang cukup jarang. Oleh karena itu Treestori ingin mencoba mulai dari disabilitas intelektual terlebih dahulu. Namun, meskipun demikian ada pula ABK dengan disabilitas lain seperti tuli yang sudah bergabung.

"Sampai saat ini kami masih mulai dari disabilitas intelektual, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk disabilitas yang lain juga ikut bergabung," ungkap Thao

Baca juga: Cerita Askar Owner Ka Nung Bakery Berdayakan Para Difabel Lulusan SLB

"Sebenarnya saat ini juga ada beberapa teman-teman disabilitas lain seperti tuli sudah bergabung, tapi memang kebanyakan disabilitas mental seperti down syndrome dan autisme," lanjutnya kemudian.

Upaya Treestori Hilirisasi Barista ABK

Sebagai bentuk upaya Treestori Coffee untuk mendorong dan mengkaryakan ABK, selain beroperasi sebagai cafe yang memperkerjakan difabel, mereka juga menyediakan program pelatihan ABK untuk menjadi barista. Fasilitas lengkap diberikan trainer, modul, dan materi pelatihan. Durasi pelatihan pun beragam ada yang empat bulan hingga satu tahun dan masih terus berlanjut. 

Baca juga: Puluhan Disabilitas di Karawang Ikuti Pelatihan Barista oleh PNM

Upayanya tidak berhenti di program pelatihan saja, Thao sadar para ABK ini juga perlu disalurkan untuk bisa bekerja. Oleh karena Treestori juga sempat menyalurkan para ABK ke coffeeshop lain.

Sayangnya, tidak semua coffeeshop menerima barista ABK karena tentu perlu penanganan yang berbeda. Maka dari itu para founder sepakat untuk membuat hilirisasi bagi para barista ABK.

"Karena itu kami sekalian buatkan saja hilir-nya. Jadi kami buat pelatihan dan kami buat juga cafe-nya. Supaya mereka yang berlatih di sini bisa benar-benar bekerja di cafe Treestori Coffee, dan tidak menutup kemungkinan jika ada kerja sama yang masuk untuk mempekerjakan ABK ini," papar Thao.

Baca juga: Trisna Berdayakan Kaum Difabel untuk Produksi Fesyen Model Jepang

Komitmen bisnis cafe untuk mengkaryakan ABK ini kian hari kian berkembang. Saat ini Treestori Coffee sudah membuka dua store, salah satunya di WTC Mangga Dua yang buka dari hari Senin hingga Sabtu.

Lebih lanjut Thao mengatakan saat ini barista ABK dengan sapaan "Barista Hebat" yang mereka latih dan sudah siap untuk magang atau bekerja di kedua store Treestori Coffee berjumlah 14 barista. Sementara itu, untuk jumlah ABK yang mengikuti training sudah berjumlah lebih dari 20 orang, dan terhitung sudah sampai ke batch tiga.

Para ABK sedang menjadi barista di Treestori CoffeeKompas.com - Anagatha Kilan Sashikirana Para ABK sedang menjadi barista di Treestori Coffee

Tantangan Penyesuaian Bisnis dengan Kondisi ABK

Tak mudah menjalankan bisnis dengan keunikan seperti ini, para founder Treestrori Coffee juga kerap kali menemui tantangan, terlebih lagi terkait menyamakan persepsi dari orang tua, masyarakat, dan konsumen.

Baca juga: Karla Bionics Hadirkan Raga Arm Untuk Disabilitas

Terkadang, masih banyak customer yang belum paham kondisi disabilitas seperti apa. Kebanyakan coffeeshop menyediakan minuman yang serba cepat prosesnya, sementara barista ABK tidak bisa dituntut untuk kerja cepat.

"Ini jadi satu tantangan di mana kami bisa memenuhi ekspektasi customer tetapi juga kami menyesuaikan dengan kondisi ABK, di lain itu kami juga harus bisa menyesuaikan kondisi dengan orang tua yang ingin anaknya mandiri tetapi masih takut untuk melepas anaknya," jelas Thao.

Bukan hanya itu yang perlu disesuaikan dalam berbisnis sambil mengkaryakan ABK. Selain menyesuaikan tempo, operasional juga perlu sesuai antara kondisi ABK dengan alat-alat yang digunakan di cafe.

Seperti anak-anak down syndrome yang telapak tangannya cenderung kecil dan ototnya juga berbeda dengan orang pada umumnya. Maka dari itu Thao menjelaskan alat-alat yang digunakan juga disesuaikan dengan ABK, mulai dari menggunakan gelas berukuran kecil yang ringan.

Baca juga: Kisah Rian, Disabilitas Tuli yang Merintis Bisnis Kue dan Catering Bersama Istrinya

Selain itu ada pula ABK yang cerebral palcy, hanya bisa menggunakan satu tangannya. Sementara untuk menjadi barista biasanya membutuhkan dua tangan untuk menggunakan alat. Oleh karena itu disediakan alat tambahan agar ABK tersebut tetap bisa menjadi barista.

"Jadi memang ada penyesuaian-penyesuaian yang harus dilakukan dan ini menjadi tantangan," pungkas Thao.

Ke depannya, Thao sebagai pebisnis berharap bisnis ini berjalan lancar dengan ABK di Treestori Coffee bisa semakin terbantu dan bisa berdampak. Thao sendiri berharap para ABK tersebut bisa semakin mandiri dan mengembangkan potensinya, entah itu di Treestori maupun bekerja di cafe lain.

"Ke depannya kami berharap bisa menambah pelatihan lain yang lebih banyak tidak hanya menjadi barista, mungkin pelatihan baking class dan sebagainya. Kami ingin mengkaryakan mereka lebih baik lagi," harap Thao menutup pembicaraan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau