Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Rian, Disabilitas Tuli yang Merintis Bisnis Kue dan Catering Bersama Istrinya

Kompas.com - 04/12/2023, 16:00 WIB
Nur Wahyu Pratama,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Setiap orang tentunya memiliki keterbatasan pada dirinya, seperti yang dialami oleh teman-teman disabilitas.

Dilansir dari laman Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (KEMENKO PMK), jumlah penyandang disabilitas di Indonesia mencapai 22,97 juta jiwa atau sekitar 8,5 persen dari total penduduk Indonesia.

Meskipun memiliki kekurangan, tak menutup jalan bagi teman-teman disabilitas untuk bisa bekarya atau menjalankan usaha, seperti kisah Rian Satrio Wibisono saat merintis Dapur Cinta Tuli.

Baca juga: Peluang dan Kiat Memulai Usaha Sewa Gaun Pesta, Cocok Bagi Pemula

Pria berusia 31 tahun tersebut merintis usaha ini sejak tahun 2020 dengan dibantu oleh istri dan berjualan dari rumah.

Di balik nama Dapur Cinta Tuli

Setiap pelaku usaha tentunya memiliki kisah dan alasan di balik nama yang mereka gunakan untuk mereka mereka. Bisnis kue dan catering milik Rian diberi nama Dapur Cinta Tuli.

“Nama Dapur Cinta Tuli saya gunakan karena saya Tuli dan istri saya juga Tuli, jadi kita berdua yang memulai dan memasak makanan,” tutur Rian saat ditemui Kompas.com pada pameran Karya Tanpa Batas di Lantai 2 Ashta District 8 Mall, Jakarta Selatan pada Minggu (3/12/2023).

Baca juga: 4 Cara Cari Pemasok Tangan Pertama untuk Memulai Usaha

Sebagai seorang disabilitas, Rian mengaku banyak sekali mendapatkan diskriminasi dari masyarakat dan tempat kerja.

“Saya pernah daftar kerja, saya kan tidak bisa mendengar, hal ini menjadi tantangan bagi perusahaan untuk menerima saya,” ungkap Rian.

Rian juga pernah diterima kerja tapi hal itu berlangsung selama dua bulan saya, setelah itu dirinya keluar dari pekerjaan tersebut.

Baca juga: 4 Cara Menentukan Lokasi Bisnis F&B

Sulit Memasarkan Produk Dapur Cinta Tuli

Sejak tahun 2020, Dapur Cinta Tuli sudah menggunakan media sosial sebagai media pemasaran, seperti menggunakan Instagram, Whatsapp, Shopeefood, dan Gofood dengan menggunakan sistem pre-order (PO).

Mesikpun demikian, Rian mengatakan, dirinya mengalami kesulitan dalam hal mempromosikan produk Dapur Cinta Tuli, seperti aneka kue dan juga makanan.

“Sebulan saya hanya mendapat tiga hingga empat pesanan karena orang-orang mungkin kurang tertarik dengan postingan saya pada media promosi yang kurang menarik,” kata Rian.

Mesikpun demikian, Rian akan segera memperbaiki dan akan lebih banyak belajar untuk menutupi kesulitannya di bidang promosi agar desain postingannya lebih bagus dan menarik.

Baca juga: 3 Tips Sukses Membangun Bisnis Sepatu

Selain itu, peralatan membuat kue juga masih menjadi tantangan bagi Rian. Hal ini karena dalam proses pembuatan kue menggunakan mesin atau alat yang bervariatif.

“Mengapa menjadi tantangan? karena untuk membeli peralatan ini pasti membutuhkan modal yang besar,” ujar Rian.

Seminggu Mampu Menjual 300 Paket Nasi

Rian mengalami hambatan dan rintangan dalam menjalankan usaha Dapur Cinta Tuli. Namun hal tersebut tidak mematahkan semangat Rian.

Baca juga: Peduli UMKM Disabilitas, Perempuan Tangguh Indonesia Gandeng Dana Hadirkan DisBerdaya

Hal ini dibuktikan oleh Rian yang mampu menjual sebanyak 300 paket nasi per minggunya. Rian rela memasak dari malam hingga pagi hanya untuk membakar semangatnya dalam memenuhi target penjualan.

“Saya berharap Dapur Cinta Tuli semakin berkembang agar bisa membantu teman-teman disabilitas sehingga mereka bisa bekerja dan berkembang. Saya berusaha membantu teman Tuli daripada mereka mengganggur,” ujar Rian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com