JAKARTA, KOMPAS.com - Thao Ziang (26), salah satu founder Treestori Coffee membagikan ceritanya berbisnis cafe sambil mengkaryakan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dengan memberikan kesempatan kerja kepada mereka. Bagi Treestori, bisnis tak melulu tentang cuan, tetapi harusnya bisnis bisa berdampak menggerakkan ekonomi di sekitarnya.
Mengisahkan Thao Ziang, Christiyana Henrietta dan Adriana Affanda Timur, tiga sekawan yang kini menjadi founder Treestori Coffee. Layaknya seorang teman yang sering bertukar cerita, pada saat itu di tahun 2021 Ana mulai kebingungan mengingat adiknya yang merupakan individu dengan disabilitas tunagrahita, mulai beranjak dewasa.
Rupanya kekhawatiran ini bukan hanya dirasakan oleh Ana, tetapi banyak orang tua ABK yang juga merasakan hal yang sama. Seperti yang diketahui faktanya para disabilitas yang memasuki usia dewasa setidaknya di atas 20 tahun, memiliki kesulitan untuk mendapat pekerjaan.
Maka dari itu, melihat perlunya aksi untuk membantu ABK dalam berkarya dan memperoleh pekerjaan, diskusi ketiga founder Treestori ini berlanjut dengan sepakat untuk berkomitmen membangun bisnis bersama, bisnis yang bisa berdampak dan inklusif untuk membantu teman-teman ABK
"Ana yang bercerita seperti itu, aku juga dari dulu ingin sekali berbisnis, dan kebetulan Fanda asalnya dari Temanggung yang terkenal banget daerah itu sebagai penghasil kopi. Akhirnya kami sepakat untuk membuat bisnis yang bisa mempunyai dampak, lahirlah Treestori Coffee," cerita Thao kepada Kompas.com, Sabtu (21/09/2024).
Baca juga: Siprianus Dua Dawa, Difabel yang Mampu Produksi Beragam Kerajinan Kayu
Dengan bisnis cafe yang memperkerjakan ABK, Treestori Coffee ingin menyuarakan bahwa ABK juga memiliki kesempatan yang sama seperti orang-orang pada umumnya. Cerita ini ingin mereka salurkan melalui segelas kopi karya ABK.
Buka tanpa alasan memilih kopi sebagai bisnis, menurut Thao kopi sangat melekat dan diminati oleh masyarakat Indonesia. Bahkan kopi menjadi salah satu komuditas terbesar di Indonesia dengan masing-masing keunikan di tiap daerahnya.
"Filosofi dari Treestori Coffee adalah kami ingin bisa berdampak, bercerita tentang inklusifitas dan ingin bercerita tentang kopi Indonesia, makanya kopi kami kebanyakan kopi lokal," tegas Thao.
Baca juga: Cerita Para Disabilitas Berwirausaha, dari Desain sampai FnB
Berbicara mengenai prinsip inklusifitas mereka yang merangkul teman-teman disabilitas, saat ini Thao mengaku masih merambah ke ABK Disabilitas secara mental dan intelektual.
Sejauh ini, disabilitas tunanetra dan sebagainya sudah ada banyak yang mengkaryakan. Sementara untuk disabilitas intelektual ini masih terbilang cukup jarang. Oleh karena itu Treestori ingin mencoba mulai dari disabilitas intelektual terlebih dahulu. Namun, meskipun demikian ada pula ABK dengan disabilitas lain seperti tuli yang sudah bergabung.
"Sampai saat ini kami masih mulai dari disabilitas intelektual, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk disabilitas yang lain juga ikut bergabung," ungkap Thao
Baca juga: Cerita Askar Owner Ka Nung Bakery Berdayakan Para Difabel Lulusan SLB
"Sebenarnya saat ini juga ada beberapa teman-teman disabilitas lain seperti tuli sudah bergabung, tapi memang kebanyakan disabilitas mental seperti down syndrome dan autisme," lanjutnya kemudian.
Sebagai bentuk upaya Treestori Coffee untuk mendorong dan mengkaryakan ABK, selain beroperasi sebagai cafe yang memperkerjakan difabel, mereka juga menyediakan program pelatihan ABK untuk menjadi barista. Fasilitas lengkap diberikan trainer, modul, dan materi pelatihan. Durasi pelatihan pun beragam ada yang empat bulan hingga satu tahun dan masih terus berlanjut.
Baca juga: Puluhan Disabilitas di Karawang Ikuti Pelatihan Barista oleh PNM
Upayanya tidak berhenti di program pelatihan saja, Thao sadar para ABK ini juga perlu disalurkan untuk bisa bekerja. Oleh karena Treestori juga sempat menyalurkan para ABK ke coffeeshop lain.
Sayangnya, tidak semua coffeeshop menerima barista ABK karena tentu perlu penanganan yang berbeda. Maka dari itu para founder sepakat untuk membuat hilirisasi bagi para barista ABK.