Hal ini bertujuan untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja, sehingga perlu menyesuaikan peralatan kerja agar dapat dioperasikan oleh penyandang disabilitas.
Misalnya penyesuaian operasional di lingkungan kerja yang dilterapkan oleh Treestori Coffee, mulai dari mengganti ukuran gelas hingga menambah alat-alat penunjang para barista disabilitas.
"Untuk memperkerjakan mereka memang ada penyesuaian-penyesuaian yang harus dilakukan. Misalnya anak-anak down syndrome yang telapak tangannya cenderung kecil dan ototnya juga berbeda dengan orang pada umumnya, sehingga alat-alat yang kami gunakan juga disesuaikan dengan ABK, mulai dari menggunakan gelas berukuran kecil yang ringan," imbuh Thao.
Aksesbilitas ini bukan hanya penyesuaian operasional di lingkungan kerja, tetapi metode komunikasi juga perlu disesuaikan untuk pekerja disabilitas, misalnya dengan bahasa yang lebih sederhana atau visual yang jelas ketika merekrut Tuli dan Down Syndrome.
Thao juga menambahkan, setiap disabilitas memiliki kemampuan yang berbeda-beda, hal ini pun tentunya butuh penyesuaian. Ada pekerja disabilitas yang bisa bekerja setiap hari, tetapi ada pula yang hanya bisa shift pendek. Untuk shift pendek biasanya mereka bekerja 4 jam sehari, sementara untuk shift full day 8 jam sehari.
Baca juga: Kisah Rian, Disabilitas Tuli yang Merintis Bisnis Kue dan Catering Bersama Istrinya
Selain itu, sebelum merekrut pekerja disabilitas akan lebih baik jika pelaku usaha memberikan workshop/pelatihan kepada karyawan existing sehingga mereka bisa belajar berinteraksi yang tepat.
Lengkapi pula informasi kepada pelanggan sehingga meminimalisir ketidaktahuan berujung complain ketika pekerja disabilitas ditempatkan face-to-face dengan pelanggan. Sebab hal ini sering kali menjadi tantangan bagi usaha yang mempekerjakan disabilitas.
"Terkadang, masih banyak customer yang belum paham kondisi disabilitas seperti apa. Kebanyakan coffeeshop menyediakan minuman yang serba cepat prosesnya, sementara barista disabilitas tidak bisa dituntut untuk kerja cepat," jelas Thao.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.