Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Desainer Fesyen Malang Minta Ajang “Fashion Show” Diperbanyak

Kompas.com - 30/09/2024, 11:06 WIB
Nugraha Perdana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Pelaku ekonomi kreatif (ekraf) fesyen di Kota Malang, Jawa Timur berharap  kegiatan fashion show diperbanyak agar bisa menjadi ajang para desainer menampilkan hasil karya mereka.

Salah satu desainer yang mengungkapkan harapan tersebut adalah Didik Wahyudi. Dia mengatakan, adanya event fashion show dapat memperluas pasar untuk menjangkau pembeli jasanya.

Menurutnya, profesi desainer merupakan bagian dari usaha mikro sehingga masih perlu didukung banyak pihak.

Baca juga: 25 Pemilik Usaha Mikro Penyandang Disabilitas dan Kaum Marjinal di Malang Raya Ikuti Program Inkubasi

Saat ini, dia tengah fokus untuk ikut Malang Fashion Runway (MFR) yang digelar di Malang Town Square (Matos) pada 5-6 Oktober 2024 mendatang.

"Saya ini memang desainer khusus untuk pakaian anak-anak, nanti saya ingin menampilkan pakaian dengan tema Colour in Line," kata Didik, Sabtu (28/9/2024).

Didik sendiri mengaku menikmati profesinya yang sudah digeluti bertahun-tahun. Dia dalam setahun dapat mendesain puluhan hingga ratusan pakaian anak.

Harga setiap desain produk limited edition-nya mulai dari Rp 250 ribu hingga Rp 1 juta. Atau, tergantung dari bahan yang digunakan dan kerumitan desainnya.

"Biasanya request anak untuk pesta, ikut lomba, menyesuaikan keinginan anak-anak, ini setiap karya saya limited edition," katanya.

Baca juga: Berbekal Kekompakan Warga, Salah Satu RT di Kota Malang Merintis Usaha Katering

Sementara itu desainer lainnya adalah Leni Kurniawati (46). Leni yang fokus pada desainer pakaian dewasa ini mengatakan, masyarakat di Kota Malang belum semua bisa membedakan antara desainer dengan penjahit. Sehingga belum semua orang bisa menghargai karya para desainer.

"Di Malang ini kebanyakan orang belum bisa memahami perbedaan antara desainer dengan penjahit, jadi kadang budget segini, ada yang minta jahitnya bagus tapi bayarnya tidak mau mahal, kita desain kan juga ada ongkosnya, orang memahaminya penjahit bukan desainer," katanya.

Dia berharap, melalui event fashion show maka karya para desainer dapat lebih dihargai. Lili juga sedang mempersiapkan karya-karyanya untuk ikut MFR di Matos.

"Salah satu tema baju saya Eternal, jadi ada Brukat-nya, Tulle dan lainnya," katanya.

Marcomm Manager Matos, L R Sasmitha mengatakan, kegiatan MFR merupakan tahun kelima yang akan diselenggarakan. Ada 59 desainer yang dilibatkan dari Kota Malang dan daerah lainnya di Indonesia.

Baca juga: Kampung Tempe Sanan Kota Malang Terapkan Strategi Zero Limbah

"Tentu ini akan meningkatkan kunjungan masyarakat ke Matos, diperkirakan bisa ada 40 ribu pengunjung. Harapannya, industri fashion semakin meningkat di Malang, jadi disini Matos bisa mewadahi semua teman-teman dari para desainer di Malang," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau