Tri kemudian menyadari peranan penting dan potensi supply chain komponen otomotif di lingkup Astra dibandingkan produksi untuk after market. Baginya, menyuplai komponen seperti ke Astra Honda Motor (AHM) dan Toyota Mobil bisa menjadikan bisnisnya lebih sehat dibandingkan ke distributor-distributor.
“Kalau after market kan tidak stabil pesanannya. Hari ini ada, besok belum tentu. Kalau pabrikan, setiap bulan itu ada. Tiga bulan, enam bulan ke depan sudah ada pesanannya. Jadi ada kepastian order,” kata Tri.
Dalam perjalanan bisnisnya bersama YDBA, Tri mendapatkan banyak manfaat mulai dari pelatihan, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), pembiayaan, hingga perluasan akses pasar. Dari Astra melalui YDBA, Tri banyak belajar soal wirausaha yang tangguh dan berorientasi kepada pelanggan.
Pelatihan-pelatihan yang ia dapatkan dari Astra melalui YDBA seperti mulai dari pelatihan mental pebisnis, pelatihan manajemen keuangan, pengetahuan tren produk, hingga pelatihan quality control. Pengembangan jaringan bisnis pun Tri dapatkan bahkan berujung kesepakatan kerja.
“Saya alhamdulillah dari Astra lewat YDBA, saya dikenalkan dengan relasi bisnis, ada link and match dengan pasar. Jadi kan ini binaan YDBA, ayo kerjasama. Dikenalkan dengan AHM. YDBA itu fasilitator. Selanjutnya business to business sampai match. Itu pertama kali langsung match. Saya dapat referensi dari YDBA. Kan customer-nya juga dari anggota juga,” tambah pria dengan dua anak tersebut.
Baca juga: Dibina YDBA, Bengkel Kampoeng Auto Naik Omzet 10 Kali Lipat
Konsistensi bisnis dan komitmen PT. Bimuda Karya Teknik menerapkan segala bentuk pelatihan yang diberikan Astra melalui YDBA pun berbuah hasil manis baik secara penghargaan maupun omzet.
PT. Bimuda Karya Teknik mendapatkan penghargaan sebagai Peringkat I dalam Kompetisi 5R pada tahun 2022 dari YDBA. Salah satu program dasar pembinaan UMKM yang diselenggarakan oleh YDBA adalah penerapan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan kenyamanan serta mengurangi resiko di tempat kerja.
Kini, perusahaan besutan Tri bisa menghasilkan omzet ratusan juta rupiah. Alat-alat produksi dan karyawan PT. Bimuda Karya Teknik juga bertambah. Dari empat mesin dan lima karyawan, kini menjadi 20 mesin dan 50 karyawan.
Komponen-komponen yang diproduksi PT. Bimuda Karya Teknik meliputi bracket dashboard mobil, bracket untuk pintu, bracket knalpot motor dan mobil, tutup tangki bensin. Total ada sekitar 200 jenis komponen baik itu motor dan mobil dengan total kapasitas produksi 700.000-800.000 komponen setiap tahunnya.
Baca juga: Kisah Bengkel Suryo Motor Binaan YDBA, Raup Omzet Ratusan Juta Sebulan
“Kami sudah punya lima customer. Ada yang produksi motor, mobil. Ada Astra Honda Motor. Mobil Toyota dan Daihatsu. Motor listrik non Astra. Yang banyak itu customer dari Astra,” kata Tri.
“Saya alhamdulillah sangat terbantu oleh Astra lewat YDBA. Jadi saya yang background-nya enggak tahu manufaktur, dengan dibina, itu jadi tahu. Peluang usaha itu ternyata terbuka lebar ya. Kan di YDBA binaannya bukan otomotif aja, ada kuliner, pertanian. Bagus buat masuk ke YDBA sesuai dengan bakat kita. Misalnya otomotif, itu lebih baik ya karena Astra,” tambah Tri.
Bagi Tri, memulai usaha dari skala UMKM perlu keberanian dan mentor atau pembina. Apalagi, saat ini pelaku usaha berada di era kolaborasi.
"Kalau kita jalan sendiri, agak sulit. Tinggal kitanya sudah siap atau belum. Siapapun sebenarnya kalau mau jadi UMKM itu mudah, tinggal keyakinan dan keberanian kita mau melangkahnya. Kalau dorongan dari kita, hambatan bisa dilalui. Usaha itu perlu mentor dan salah satunya bisa didapat melalui YDBA,” pungkas Tri.