Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penataan Pedagang Asongan di Ancol, Ini Cara dan Strategi Pengelola

Kompas.com - 24/10/2024, 17:05 WIB
Anagatha Kilan Sashikirana,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Dalam upaya meningkatkan kenyamanan pengunjung dan mendukung Jakarta sebagai kota global, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (Ancol) terus menjalankan program penataan para pedagang asongan atau reseller di kawasan pantai Ancol.

Program ini bertujuan untuk mengatur ulang pedagang asongan yang selama ini beroperasi di area wisata utama Jakarta tersebut, agar lebih tertata.

Corporate Communication Manager PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, Ariyadi Eko Nugroho menjelaskan bahwa program penataan pedagang asongan merupakan bagian dari tiga pilar CSR Ancol yang meliputi aspek sosial, lingkungan, dan pemberdayaan ekonomi.

Baca juga: Semen Padang Kembangkan Destinasi Wisata Kampung Songket di Sawahlunto

Program ini bertujuan untuk membantu masyarakat lokal yang selama ini bergantung pada kegiatan ekonomi di kawasan Ancol, terutama melalui sektor informal seperti pedagang asongan.

“Kami melihat bahwa pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar merupakan bagian penting dari tanggung jawab sosial kami. Teman-teman reseller ini bagian dari wajah Ancol. Jadi, kami ingin membawa mereka naik kelas, bukan hanya sebagai pedagang biasa, tetapi sebagai pelaku UMKM yang lebih siap menyambut Global City,” kata Eko pada Rabu, (22/10/2024).

Baca juga: Perjalanan Sisi Menjadi Seniman, Kini Buka Wisata Edukasi Imah Keramik

Penataan Pedagang Asongan dan Pemberdayaan Masyarakat

Salah satu strategi utama dalam penataan ini adalah menaikkan kelas para pedagang, dari sekadar pedagang kaki lima menjadi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang lebih profesional.

 Dalam upaya meningkatkan kenyamanan pengunjung dan mendukung Jakarta sebagai kota global, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (Ancol) terus menjalankan program penataan para pedagang di kawasan pantai Ancol.Kompas.com - Anagatha Kilan Sashikirana Dalam upaya meningkatkan kenyamanan pengunjung dan mendukung Jakarta sebagai kota global, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (Ancol) terus menjalankan program penataan para pedagang di kawasan pantai Ancol.

Fasilitas yang Disediakan Ancol

Eko menjelaskan dalam program penataan ini melibatkan penyediaan berbagai fasilitas fisik yang lebih baik bagi para pedagang. Mulai dari seragam, ID Card untuk akses masuk, gerobak yang lebih profesional untuk dua shift, hingga tempat berjualan gratis.

Baca juga: Strategi Bisnis Oleh-oleh di Lokasi Objek Wisata

“Kami menyediakan gerobak baru, seragam, dan ID card untuk para reseller. Mereka juga diberikan akses masuk ke Ancol secara gratis, sehingga dapat lebih mudah beroperasi dengan standar yang lebih profesional,” ujar Eko.

Memberikan Modal Barang

Ancol juga memberlakukan sistem modal barang dagangan yang disediakan oleh pihak Ancol. Ini merupakan langkah strategis untuk meringankan beban modal para pedagang, yang sebelumnya harus mengeluarkan biaya sendiri untuk membeli barang dagangan.

Baca juga: Impian Murniati Wujudkan Desa Wisata Petik Nanas di Pemalang

"Sekarang, para pedagang bisa mengambil barang dagangan dari kami dan menjualnya di gerobak mereka. Keuntungan 100 persen untuk mereka," jelas Eko.

Sistem Shift

Selain itu, Ancol menetapkan sistem dua shift untuk memaksimalkan waktu operasional para pedagang. Dengan Ancol yang beroperasi dari pagi hingga malam, para pedagang diharapkan bisa melayani pengunjung sepanjang hari tanpa kelelahan berlebihan.

"Satu gerobak akan dipakai oleh dua orang, yang bekerja secara bergantian. Hal ini membantu memastikan operasional berjalan lancar, dengan tetap menjaga kesejahteraan para pedagang," kata Eko.

Baca juga: 5 Ide Bisnis yang Cocok Dikembangkan di Kawasan Wisata

Skema Klasterisasi

Untuk menciptakan lingkungan yang lebih tertib, Ancol juga menerapkan strategi klasterisasi. Pedagang di pantai Ancol dikelompokkan menjadi satu kluster berdasarkan jenis barang dagangan, yang dibagi menjadi tiga kategori: makanan dan minuman, aksesoris, dan mainan.

Nantinya kluster tersebut akan tersebar secara rapi di sepanjang kawasan Ancol, mulai dari Pantai Timur, Pantai Barat, hingga area tengah Ancol. Sistem klasterisasi ini bertujuan untuk membuat kawasan pantai terlihat lebih teratur dan memudahkan pengunjung menemukan apa yang mereka butuhkan.

"Dengan klasterisasi, kawasan pantai akan lebih cantik dan tertata. Kami ingin pengunjung merasa nyaman berbelanja di Ancol," ujar Eko.

Baca juga: Simak Prospek Cerah Jual Bir Pletok di Tempat Wisata

Halaman:

Terkini Lainnya
Dukung Petani Kopi Lokal, DBS Salurkan 'Blended Finance' ke Adena Coffee
Dukung Petani Kopi Lokal, DBS Salurkan "Blended Finance" ke Adena Coffee
Program
Ekspor Minuman Naik Tajam, UMKM Punya Peluang Tembus Pasar Global
Ekspor Minuman Naik Tajam, UMKM Punya Peluang Tembus Pasar Global
Jagoan Lokal
APINDO: UMKM Jangan Hanya Bertahan, Tapi Harus Berkelanjutan
APINDO: UMKM Jangan Hanya Bertahan, Tapi Harus Berkelanjutan
Training
Dukung Usaha Digital, Kemenko PM Gandeng Google-Meta Luncurkan Program Pemberdayaan
Dukung Usaha Digital, Kemenko PM Gandeng Google-Meta Luncurkan Program Pemberdayaan
Program
Menteri UMKM Janji Dampingi Pengusaha 'Outdoor' untuk Perluas Akses Pasar
Menteri UMKM Janji Dampingi Pengusaha "Outdoor" untuk Perluas Akses Pasar
Training
Kualitas Peralatan Outdoor Lokal Tak Kalah dari Produk Luar
Kualitas Peralatan Outdoor Lokal Tak Kalah dari Produk Luar
Training
Beri Perlindungan Hukum ke UMKM, Pemerintah Gandeng Kongres Advokat Indonesia
Beri Perlindungan Hukum ke UMKM, Pemerintah Gandeng Kongres Advokat Indonesia
Program
Kreasi Pala Nusantara Manfaatkan Limbah Kayu Jadi Produk Bernilai saat Ekonomi Lesu
Kreasi Pala Nusantara Manfaatkan Limbah Kayu Jadi Produk Bernilai saat Ekonomi Lesu
Jagoan Lokal
Usia 25, Yoel Punya 3 Gerai Makanan Sehat Berkat Kebiasaan Lama
Usia 25, Yoel Punya 3 Gerai Makanan Sehat Berkat Kebiasaan Lama
Jagoan Lokal
Panen Tebu di Blitar Melimpah, Pabrik GulaIni  Naikkan Target Giling
Panen Tebu di Blitar Melimpah, Pabrik GulaIni Naikkan Target Giling
Program
Budi Daya Maggot, Paiman Berhasil Raup Omzet Puluhan Juta Per Bulan
Budi Daya Maggot, Paiman Berhasil Raup Omzet Puluhan Juta Per Bulan
Jagoan Lokal
SMBC Indonesia Gandeng Komunitas Lokal Perkuat Perempuan Pelaku UMKM
SMBC Indonesia Gandeng Komunitas Lokal Perkuat Perempuan Pelaku UMKM
Training
Suadesa Festival 2025 Dorong Perputaran Ekonomi di Desa Karangrejo hingga Rp3 Miliar
Suadesa Festival 2025 Dorong Perputaran Ekonomi di Desa Karangrejo hingga Rp3 Miliar
Program
Kembangkan Ruang Ekonomi Baru, PGN Gelar Suadesa Festival di Borobudur
Kembangkan Ruang Ekonomi Baru, PGN Gelar Suadesa Festival di Borobudur
Program
Dana Indonesia Berdayakan UMKM Perempuan dan Penyandang Disabilitas
Dana Indonesia Berdayakan UMKM Perempuan dan Penyandang Disabilitas
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Terpopuler
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau