Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penataan Pedagang Asongan di Ancol, Ini Cara dan Strategi Pengelola

Kompas.com - 24/10/2024, 17:05 WIB
Anagatha Kilan Sashikirana,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

Pemberdayaan Masyarakat Sekitar

Ancol juga mengedepankan strategi pemberdayaan ekonomi lokal. Warga sekitar Ancol, khususnya dari Pademangan, menjadi prioritas utama dalam program ini. Sebanyak 253 mitra, yaitu pedagang yang sudah terdaftar sebagai mitra CSR diberikan fasilitas dalam penataan ini.

"Kami memprioritaskan warga Pademangan, yang merupakan ring satu Ancol. Dengan begitu, manfaat ekonomi dari keberadaan Ancol bisa dirasakan langsung oleh masyarakat sekitar," ungkap Eko.

Selain memberikan fasilitas fisik dan modal barang dagangan, Ancol juga berencana untuk memberikan pelatihan dan pendampingan kepada para pedagang agar mereka bisa meningkatkan kapasitas sebagai pelaku UMKM.

Baca juga: Wisata Wayang Desa Wukursari Binaan BCA Raup Omzet hingga Rp 150 Juta

"Kami tidak hanya memberikan gerobak dan barang dagangan, tapi juga akan memberikan pelatihan. Tujuannya agar para pedagang ini bisa lebih siap dan mampu bersaing," jelas Eko.

Tantangan Penataan

Namun, di balik strategi-strategi dan upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar tersebut, Eko mengakui bahwa ada banyak tantangan yang harus dihadapi, terutama dari sisi pro dan kontra pedagang.

Perubahan selalu menghadirkan resistensi, terutama ketika menyangkut kebiasaan lama yang sudah berlangsung bertahun-tahun. Salah satu tantangan terbesar dalam implementasi program ini adalah sosialisasi yang efektif.

Baca juga: Manfaatkan Ekosistem Wisata Borobudur, Desa Ini Raup Pendapatan Rp 400 Juta

Meskipun Ancol telah melakukan lima kali sosialisasi kepada para pedagang, masih ada ketidakpahaman dan resistensi di lapangan.

"Kami sudah melakukan banyak sosialisasi, tapi memang tidak mudah. Kami akan terus melakukan pendekatan kepada para pedagang agar mereka bisa memahami manfaat dari penataan ini," kata Eko.

Dengan segala strategi dan tantangan yang ada, Ancol tetap berkomitmen untuk menjalankan program penataan ini dengan tujuan membangun ekosistem UMKM yang lebih naik kelas.

Baca juga: Lulusan IPB Ini Kembangkan Paket Wisata Berkelanjutan

 Program ini bukan hanya soal menata ulang fisik kawasan pantai Ancol, tetapi juga tentang menciptakan lingkungan usaha yang lebih baik bagi para pedagang lokal. Eko menegaskan bahwa Ancol ingin memastikan para reseller bisa berkembang dan meningkatkan kesejahteraan mereka melalui usaha yang lebih profesional.

"Kami ingin memastikan bahwa penataan ini memberikan dampak positif, bukan hanya bagi Ancol sebagai destinasi wisata, tetapi juga bagi para pedagang dan masyarakat sekitar. Dengan strategi yang tepat dan pendekatan yang humanis, kami optimis bahwa tantangan-tantangan ini bisa diatasi," tutup Eko.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Halaman:

Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau