Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Impian Murniati Wujudkan Desa Wisata Petik Nanas di Pemalang

Kompas.com - 22/11/2023, 15:08 WIB
Fransisca Mega Rosa Mustika,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Nanas menjadi ikon bagi Kabupaten Pemalang Jawa Tengah karena daerah itu menjadi salah satu produsen terbesar buah tersebut.

Besarnya nanas yang dihasilkan tersebut turut mendorong Murniati menjalankan bisnis dengan bahan baku nanas. Namun demikian, dia tidak ingin bisnis hanya berhenti pada jualan produk. Ke depan, Murniati juga ingin mewujudkan desa wisata petik nanas, yang sejauh ini belum pernah ada.

Dalam perbincangannya dengan Kompas.com, Murniati menjalankan bisnis tersebut karena termotivasi dengan produk dari Kota Malang yang memiliki destinasi wisata petik apel.

“Saya berharap, Pemalang yang namanya mirip dengan Malang, juga bisa punya desa wisata petik nanas madu,” sebut Murni di sela-sela acara acara Finatra, Rabu (15/11/2023).

Menurut Murni, untuk mengembangkan potensi ini, dia saat ini mulai merintis mulai dari pengenalan dan pemasaran olahan nanas madu.

Baca juga: Kisah Murniati, Mantan Pegawai Kantoran yang Kini Sukses Berbisnis Camilan Olahan Nanas Madu

Setelah produk olahan tersebut dikenal masyarakat, dia akan mewujudkan wisata petik nanas.

Meski hal ini adalah peluang besar yang sudah ditilik oleh Murni, masih terdapat tantangan yang dirasakan murni untuk mencapai ini menjadi kenyataan.

Tantangan yang dihadapi Murni dalam memasarkan produk olahan buah nanas madu tidak membuatnya berkecil hati.

“Tantangannya kalau di Jakarta itu, mitos tentang buah nanas banyak beredar. Yang kedua, ini kan produknya masih baru di Jakarta, jadi harus usaha lebih untuk memperkenalkannya,” sambungnya.

Dengan adanya tantangan tersebut, membuat Murni harus bergerak sebagai pionir edukasi tentang manfaat nanas.

Hal ini telah dilakukan Murni melalui sosial media Instagram @inaini_aja.

Ragam produk Ina Ini Aja yang diproduksi di Pemalang, Jawa Tengah.Dok. Ina Ini Aja Ragam produk Ina Ini Aja yang diproduksi di Pemalang, Jawa Tengah.

Agar produk Ina Ini Aja dapat dikenal dengan pasar yang sesuai dengan harapan, Murni telah memetakan target pasarnya menjadi tiga kelompok.

Baca juga: 7 Kemampuan Dasar yang Harus Dimiliki Pelaku UMKM Saat Membangun Bisnis

Kelompok pertama, adalah kelompok masyarakat yang suka buah nanas. Kedua, targetnya adalah orang yang suka makan cemilan serta ingin mendapatkan manfaat dari buah nanas.

Sedangkan kelompok target ketiga, orang atau keluarga yang ingin melepaskan diri dari rasa jenuh bekerja dengan berlibur ke Kota Pemalang dan menikmati keindahan alam.

Kelompok target ketiga adalah gambaran dari inovasi bisnis yang kini tengah dimatangkan Murni. Ia ingin membuka peluang di desanya agar menjadi salah satu destinasi wisata oleh pelancong.

Halaman:

Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau