Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lewat Program CPNE, LPEI Dorong UMKM Papua Jadi Eksportir Baru

Kompas.com - 30/10/2024, 15:59 WIB
Anagatha Kilan Sashikirana,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Eximbank Indonesia bersama Kementerian Keuangan meluncurkan Coaching Program for New Exporter (CPNE) yang kali ini digelar di Papua untuk mengembangkan potensi UMKM menjadi eksportir yang kompetitif di pasar global.

Berlangsung pada 21-22 Oktober 2024 di Jayapura, program ini diikuti oleh 27 pelaku UMKM di Papua dengan tujuan untuk memperluas pasar ekspor melalui pelatihan intensif dan pendampingan.

Baca juga: Lewat Fasilitas PKE, LPEI Dorong Eksportir Indonesia Garap Pasar Afrika

Diketahui Papua merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki potensi ekspor yang sangat besar, baik di sektor migas maupun non-migas.

Selain itu, Papua juga dikenal kaya akan produk unggulan seperti kayu, hasil laut, serta kerajinan tradisional yang menjadikan Papua memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu kekuatan ekspor nasional.

Direktur Kekayaan Negara Dipisahkan DJKN Kementerian Keuangan, Meirijal Nur menegaskan pentingnya peran UKM dalam pembangunan ekonomi daerah dan nasional.

Melalui program CPNE ini diharapkan mampu melahirkan eksportir baru dari Papua. Sementara bagi UMKM yang sudah aktif mengekspor, LPEI akan memberikan coaching lebih lanjut untuk meningkatkan skala ekspor mereka.

Baca juga: LPEI: Sumatera Utara Jadi Salah Satu Tulang Punggung Ekspor Nasional

“Kementerian Keuangan memandang bahwa UMKM memiliki peran strategis dalam membangun perekonomian daerah dan berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi nasional. Pelatihan eksportir seperti ini merupakan suatu langkah untuk mendorong peningkatan UMKM dalam memenuhi peran strategis pembangunan ekonomi nasional,” jelas Meirijal dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.

Program CPNE di Papua ini merupakan bagian dari upaya LPEI untuk menciptakan eksportir baru dari berbagai wilayah Indonesia. Hingga saat ini, lebih dari 5.000 pelaku UKM dari berbagai provinsi mulai Aceh hingga Papua telah mendapatkan pelatihan melalui CPNE.

Berfokus pada pengembangan kapasitas ekspor dan memperkenalkan UKM pada business matching dengan buyers internasional. Melalui konsistensi dan tekad kuat, pelaku UMKM Papua diharapkan dapat menjadi eksportir yang sukses di pasar global.

Baca juga: Siapkan Platform Marketplace, LPEI Dukung UKM Binaan BRI Mendunia

“Banyak dari mereka yang berhasil menjadi eksportir baru dengan berbagai komoditas unggulan, seperti produk perikanan, kerajinan, dan komoditas lokal lainnya. Kami berharap peserta CPNE Papua bisa mengikuti jejak keberhasilan ini, karena konsistensi dan tekad kuat sangat dibutuhkan untuk menjadi eksportir. Dengan mengikuti program ini, semoga bapak dan ibu, pelaku UMKM dari Papua, bisa menjadi eksportir yang siap mendunia, ” kata Kepala Divisi SMEs Advisory Service LPEI, Maria Sidabutar.

Kepala Kantor Wilayah DJKN Papua, Papua Barat, dan Maluku, Kristijanindyati Puspitasari, menuturkan bahwa Papua memiliki berbagai potensi ekspor, mulai dari hasil laut seperti ikan dan lobster, hingga produk kerajinan khas seperti ukiran Asmat dan tas noken.

Namun, Kristijanindyati juga mengungkap tantangan dalam menembus pasar ekspor masih besar. Ia menyoroti tantangan yang dihadapi UKM Papua adalah kesulitan dalam mengakses pasar ekspor.

Baca juga: Difasilitasi LPEI, CV Maharani Sukses Tembus Pasar Ekspor ke Berbagai Negara

“Melalui program CPNE ini, para pelaku UMKM Papua dapat menjadi eksportir baru dan memperluas jangkauan pasar mereka. Kementerian Keuangan berharap, ilmu yang diberikan dalam kegiatan ini dapat diimplementasikan untuk membuat produk UMKM Papua semakin dikenal di dunia internasional,” ujarnya.

Salah satu peserta yang mengikuti program CPNE tersebut, Frans dari UMKM Paon Sida, menyatakan bahwa CPNE memberikan wawasan, pengalaman baru, dan kesempatan pertama belajar tentang ekspor.

“Ternyata ekspor sebenarnya tidak sulit, namun perlu dipelajari lebih mendalam. Harapan saya, semoga kegiatan ini terus berlanjut dengan program lanjutan yang dapat membimbing para UMKM di Jayapura menjadi eksportir yang andal,” katanya.

Baca juga: LPEI Gandeng Asuransi Asei untuk Jamin Pembiayaan Ekspor

Harapan serupa juga dilontarkan oleh Rini Eko Setiyani, pemilik Ririn Foods yang mengolah sagu Papua menjadi kue kukis. Ia juga merasakan manfaat besar dari program ini.

“Kesempatan mengikuti program CPNE dari Kemenkeu dan LPEI menjadi motivasi kami untuk segera ekspor. Ilmu yang diberikan akan kami aplikasikan, mulai dari menyusun company pofile, hingga membuat kemasan standar ekspor. Program ini bermanfaat bagi kami dan terus berlanjut sampai kami bisa ekspor,” ungkap Rini.

Baca juga: Desa Devisa Batik Aromaterapi Binaan LPEI Berhasil Ekspor ke Amerika

Program CPNE di Papua menjadi bentuk nyata dukungan Kementerian Keuangan dan LPEI untuk mendorong UKM di wilayah timur Indonesia ke kancah internasional.

Dengan kemitraan kuat antara LPEI dan Kementerian Keuangan Satu Papua, diharapkan semakin banyak pelaku usaha dari Papua yang mampu memperluas pasar hingga ke luar negeri, mengangkat potensi daerah serta mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau