Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa AI Bisa Membuat E-Commerce Lebih Produktif dan Efektif?

Kompas.com - 08/11/2024, 14:31 WIB
Anagatha Kilan Sashikirana,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Tak dapat dipungkiri lagi saat ini kemajuan teknologi semakin berkembang pesat, termasuk artificial intelligence (AI). Kecerdasan buatan ini nampaknya juga mendorong transformasi industri e-commerce di Indonesia.

Jika sebelumnya AI sekadar digunakan untuk melayani kebutuhan dasar seperti mengakses informasi, kini AI yang semakin cerdas bisa meningkatkan produktivitas dan efektivitas dalam sektor bisnis.

AI Expert sekaligus Co-Founder Feedloop.ai, Ajie Santika berpendapat bahwa AI bukan lagi tren belaka, lebih dari itu AI menjadi alat yang membantu bisnis e-commerce mencapai pertumbuhan ekonomi dan tepat sasaran.

Ia mengungkapkan, di Indonesia setidaknya 95% perusahaan kini sudah mengadopsi AI dalam beberapa bentuk untuk mendukung proses bisnis mereka.

Baca juga: Lazada Hadirkan AI Lazzie, Fitur AI Baru untuk Tingkatkan Pengalaman Belanja Online

“Mungkin orang Indonesia yang pakai AI di business process-nya sudah lebih dari 95 persen. Jadi kita lihat, produktivitas ini jadi key point mereka itu mau menggunakan AI. Jadi AI juga membantu meningkatkan produktivitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi,” kata Ajie saat diwawancarai di acara Media Gathering – 11.11 Diskon Terbesar di Lazada, yang berlokasi di Jakarta (07/11/2024).

AI Solusi Efisiensi dan Produktivitas Bisnis

Di industri e-commerce sendiri, ada banyak manfaat jika e-commerce menggunakan fitur-fitur AI. Misalnya AI bisa bekerja secara otomotis dalam proses pencarian, penawaran produk, dan analisis kebutuhan konsumen.

Baca juga: Survei Lazada Ungkap 88 Persen Konsumen Membeli Barang Berdasarkan Rekomendasi AI

Beberapa hal ini tentunya krusial untuk meningkatkan pengalaman belanja dan memudahkan konsumen, sehingga berujung pada pningkatan penjualan para seller di e-commerce itu sendiri.

Ajie juga menambahkan, penggunaan AI dalam e-commerce dapat menghemat waktu, yang tadinya beberapa hal dilakukan secara manual, kini prosesnya bisa lebih efisien.

"Misalnya dulu, proses menemukan produk yang sesuai dengan kebutuhan itu bisa memakan waktu lama. Sekarang dengan AI, konsumen cukup klik-klik dan mendapatkan rekomendasi yang akurat sesuai kebutuhan mereka," jelas Ajie.

Selain itu, AI juga memungkinkan pelaku bisnis untuk memaksimalkan pengelolaan data dan menyaringnya.

Baca juga: Strategi Amartha Jawab Kebutuhan Segmen Akar Rumput Melalui Teknologi AI

Misalnya data mengenai preferensi dan kebiasaan belanja konsumen, kemudian data ini diolah untuk menciptakan strategi pemasaran yang tepat dan menawarkan produk yang lebih relevan dengan kebutuhan pasar.

Ajie juga memaparkan, dengan memanfaatkan AI, platform e-commerce kini bisa menyesuaikan produk yang ditawarkan kepada konsumen secara lebih akurat. Di sisi lain juga sekaligus meminimalisir biaya operasional karena meningkatnya produktivitas melalui AI.

"Dengan AI, kita bisa menciptakan dampak ekonomi yang lebih besar karena produktivitas meningkat tanpa penambahan sumber daya manusia,” kata Ajie.

Baca juga: Jangan Asal Menggunakan AI untuk Strategi Bisnis, Pahami 3 Tantangannya

Mendorong Pertumbuhan Seller 

Dalam bisnis, melalui kecanggihan GenAI, e-commerce maupun seller dapat membuat konten pemasaran yang lebih menarik, memperbarui deskripsi produk, hingga memberikan rekomendasi yang relevan kepada konsumen. Menariknya, pekerjaan ini bisa diselesaikan dalam waktu yang lebih singkat.

Hal ini pada akhirnya bisa membuat brand atau seller tetap kompetitif dan memberikan pengalaman belanja yang lebih menyenangkan kepada customer.

“Kalau saya lihat, mungkin yang paling banyak akan langsung berdampak adalah e-commerce.
AI yang membantu meningkatkan perjualan gitu. Kalau ditanya AI bisa membantu siapanya? platformnya iya, seller-nya iya, user atau customer-nya juga iya,” pungkas Ajie.

Baca juga: Memulai Bisnis Lebih Mudah dengan Bantuan AI, Ini 5 Manfaatnya

Di samping itu, Ajie juga menyoroti bahwa AI bisa mendorong para pelaku bisnis atau seller di e-commerce untuk menawarkan nilai tambah, mengingat saat ini customer semakin mudah menggunakan budget-nya untuk berbelanja secara lebih tepat guna melalui rekomendasi AI.

“Agar tetap kompetitif seller juga harus lebih kreatif, penjualan, membuat promo, memberikan nilai tambah pada bisnsinya. Kalau manfaatnya untuk user, juga jadi lebih tepat lebih tepat guna juga dalam berbelanja, bisa meng-compare seller satu dan yang lain-lain,” tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

7 Perbedaan Modern Trade dan General Trade dalam Bisnis Ritel

7 Perbedaan Modern Trade dan General Trade dalam Bisnis Ritel

Training
Tantangan yang Sering Ditemui Bisnis Inklusif dan Strategi Mengatasinya

Tantangan yang Sering Ditemui Bisnis Inklusif dan Strategi Mengatasinya

Training
Bisnis Inklusif: Definisi, Imiplementasi, dan Ciri-Cirinya

Bisnis Inklusif: Definisi, Imiplementasi, dan Ciri-Cirinya

Training
Modern Trade dalam Bisnis Ritel: Karakteristik dan Keunggulannya

Modern Trade dalam Bisnis Ritel: Karakteristik dan Keunggulannya

Training
Ikut Lestarikan Lingkungan, Pelaku UMKM Perlu Kembangkan Model Bisnis Inklusif

Ikut Lestarikan Lingkungan, Pelaku UMKM Perlu Kembangkan Model Bisnis Inklusif

Program
Inovasi dalam Industri Batik, CV. Astoetik Buat Kompor Batik Listrik

Inovasi dalam Industri Batik, CV. Astoetik Buat Kompor Batik Listrik

Jagoan Lokal
Wamen UMKM Dorong Gen Z jadi Entepreneur Tangguh

Wamen UMKM Dorong Gen Z jadi Entepreneur Tangguh

Program
CEO Ini Ungkap Peluang dan Tantangan Industri Produk Kecantikan Indonesia

CEO Ini Ungkap Peluang dan Tantangan Industri Produk Kecantikan Indonesia

Training
Apa yang Penyebab Merek China Bisa Dominasi Pasar Lokal Saat Ini?

Apa yang Penyebab Merek China Bisa Dominasi Pasar Lokal Saat Ini?

Training
CEO Hypefast: 6 dari 10 Orang Indonesia Tak Bisa Bedakan Produk Indonesia atau China

CEO Hypefast: 6 dari 10 Orang Indonesia Tak Bisa Bedakan Produk Indonesia atau China

Program
Kementerian UMKM Akan Buat Super Apps 'Sapa UMKM'

Kementerian UMKM Akan Buat Super Apps "Sapa UMKM"

Program
 Perpanjangan PPh Final 0,5 Persen, Menteri UMKM Sebut Sudah Sepaham dengan Menteri Keuangan

Perpanjangan PPh Final 0,5 Persen, Menteri UMKM Sebut Sudah Sepaham dengan Menteri Keuangan

Training
Menteri UMKM Minta PPh Final 0,5 Persen untuk UMKM Diperpanjang

Menteri UMKM Minta PPh Final 0,5 Persen untuk UMKM Diperpanjang

Program
Menteri UMKM Sebut Judi 'Online' Jadi Biang Kerok Turunnya Daya Beli Masyarakat

Menteri UMKM Sebut Judi "Online" Jadi Biang Kerok Turunnya Daya Beli Masyarakat

Training
Menteri UMKM Pastikan Program Entrepreneur Hub Dilanjutkan di Masa Pemerintahannya

Menteri UMKM Pastikan Program Entrepreneur Hub Dilanjutkan di Masa Pemerintahannya

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau