Maka dari itu, bertransformasi ke ara bisnis digital pun bukan hal yang mudah bagi Komang. Mengingat Tarunira yang melibatkan banyak petani lontar di Karangasem, Komang harus lebih ekstra meningkatkan digitalisasi di dalam ruang lingkup bisnisnya tersebut.
"Petani masih banyak yang belum familiar dengan teknologi. Ini bukan hal mudah, apalagi untuk membiasakan mereka dengan proses digital. Membiasakan petani dengan proses digital membutuhkan waktu dan usaha, tapi kami yakin ini bisa terwujud dengan kolaborasi yang baik," ujar Komang.
Solusi untuk mengatasi tantangan ini, Tarunira mulai menerapkan teknologi digital secara sederhana. Mereka memanfaatkan media sosial untuk pemasaran, e-commerce untuk distribusi, hingga AI untuk menciptakan konten kreatif.
"Digitalisasi kami memang masih sederhana, tapi ini sudah membantu banyak," tambahnya.
Baca juga: Saat Kemarau, Ini Strategi Pisang Goreng Bu Nanik Hadapi Tantangan Tak Adanya Bahan Baku
Dalam proses pengembangan, Tarunira menghadapi kendala pendanaan dan kurangnya akses ke ilmu baru. Komang percaya bahwa kemajuan tidak bisa dicapai sendirian. Dukungan dari program atau mitra yang dapat membantu memperkuat visi menjadi hal yang sangat penting.
"Tentunya dukungan finansial, moral dari ilmu dan lain sebagainya masih sangat kami harapkan. Semoga dalam perjalanan ini kami masih bisa diberikan kesempatan untuk bertemu dengan teman-teman, dengan program-program yang memang bisa mendukung visi-visi kami,” ungkap Komang.
Baca juga: Ketahui 3 Tantangan Utama Menyusun Strategi Market Positioning
Lebih lanjut ia mengatakan, Tarunira masih membutuhkan lebih banyak kolaborasi dengan pihak-pihak lain yang mendukung visi dan program Tarunira. Namun, Komang optimis bahwa langkah baik yang ia lakukan melalui Tarunira bisa mempertemukannya dengan solusi-solusi kedepannya.
Solusi untuk mengatasi tantangan ini, kolaborasi menjadi strategi Tarunira. Dengan melibatkan mitra dari berbagai sektor, termasuk universitas-universitas.
"Karena tanpa kolaborasi tadi, ya kita nggak akan berjalan sih. Karena prinsip saya adalah ketika kamu berkolaborasi, kamu harus menurunkan ego kamu," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.