Ciri kedua adalah model bisnis inklusif ini juga berfokus pada menghasilkan keuntungan ekonomi sekaligus manfaat sosial. Dalam hal ini, pendekatan dilakukan biasanya dengan kolaborasi dari berbagai pemangku kepentingan, seperti pemerintah, komunitas, dan sektor swasta.
Baca juga: Seed Paper Indonesia, Jaga Lingkungan dan Berdayakan Masyarakat
Selain itu, keberlanjutan juga menjadi ciri dari bisnis inklusif, dalam hal ini solusi atau kerja sama bisnis memang dirancang untuk memberikan dampak jangka panjang dan bukan sekadar bantuan sesaat.
Selain itu, bisnis inklusif juga cenderung menyesuaikan diri dengan kebutuhan lokal sehingga solusi yang diberikan lebih relevan dan efektif.
Tak dapat dipungkiri bahwa kehadiran bisnis inklusif turut peran dalam menciptakan perubahan sosial yang signifikan.
Pendekatan ini membantu mengurangi kesenjangan sosial dengan meningkatkan pendapatan masyarakat marginal dan mengurangi ketimpangan ekonomi di Indonesia.
Pentingnya bisnis inklusif tercermin dalam potensinya untuk membangun ekonomi yang lebih merata, pemberdayaan, dan berkelanjutan. Melibatkan masyarakat dalam rantai bisnis juga mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan.
Baca juga: Mengintip Sentra Oleh-oleh Oreng Osing yang Berdayakan Petani di Banyuwangi
Dapat disimpulkan, bisnis inklusif adalah bisnis yang tidak hanya berfokus pada nilai ekonomi dan finansial semata, tetapi juga pada nilai sosial dengan melibatkan kaum marginal ke dalam rantai bisnis, baik itu sebagai pemasok, pengecer, atau distributor.
Kehadiran bisnis inklusif cukup penting dan berperan dalam perkenomian Indonesia dan mendorong terciptanya ekosistem bisnis berkelanjutan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.